1/27
Looks like no tags are added yet.
Name | Mastery | Learn | Test | Matching | Spaced |
---|
No study sessions yet.
tahapan obswan di setting klinis
penjaringan awal
asesmen & identifikasi
pelaporan
intervensi
tipe clinical interview
intake
problem referral
orientation
debriefing and termination
crisis
threats to the value of clinical interview
intake
tujuannya → menetapkan sifat permasalahan klien, menentukan kesesuaian pelayanan klinisi, menilai status mental, menetapkan pola kerja
problem referral (rujukan masalah)
tujuan → menjawab pertanyaan diagnostik spesifik atau pertanyaan lain untuk agen atau lembaga rujukan
orientation
tujuan → mengenalkan klien dengan penilaian, perawatan, atau prosedur penelitian yang akan datang
debriefing and termination
tujuan → membantu klien untuk lebih memahami prosedur asesmen atau untuk mengingat pengalaman traumatis
mengevaluasi hasil terapi, memberi umpan balik
crisis
tujuan → menyediakan emotional support, mengumpulkan informasi asesmen, dan membantu klien
threats to the value of clinical interview
tujuan → perbedaan etnis, ras, dan budaya antara pewawancara dan klien yang membatasi kenyamanan klien dalam mengungkapkan pertanyaan yang penting secara klinis
format interview dalam obswan klinis
unstructure, nondirective
semistructures
structures
unstructure, nondirective
least active interviewer, klien bebas mau ngomong tentang apa aja. biasanya dipake sama dokter humanistik
kelebihan: memudahkan hubungan antara dokter dan klien
kekurangan: bisa aja kelupaan ngasi tau informasi penting atau informasi pentingnya gak lama dikasi taunya
semistructures
interviewer mengeksplor beberapa topik yang sudah disiapkan dengan cara yang fleksibel, mengkombinasikan elemen direktif dan nondirektif. biasanya digunakan oleh dokter psychodynamics dan cognitive behavioral
kelebihan → mencakup manfaat wawancara nondirektif sambil memastikan cakupan topik penting dengan cukup cepat, terutama berharga dalam situasi krisis
kekurangan → gak terlalu useful kaya interview terstruktur
structures
menampilkan pertanyaan yang bener bener fix dan ngeprobing dengan urutan yang kaku
kelebihan → kurang rentan terhadap distorsi akibat variasi dalam frasa pertanyaan atau interpretasi respons dibandingkan format lain, ideal untuk digunakan dalam penelitian klinis, dapat dikomputerisasi
kekurangan → kurangnya fleksibilitas mencegah dokter untuk mengeksplorasi topik-topik yang berpotensi penting, struktur yang tinggi dapat mengasingkan beberapa klien
teknik teknik yang umum digunakan oleh klinisi selama tahap awal, tengah, dan akhir wawancara
membangun dan menjaga hubungan baik
mengomunikasikan tujuan atau maksud wawancara
menunjukkan keteramplian mendengarkan yang baik dan memberikan dukungan emosional
menafsirkan perilaku verbal dan nonverbal satu sama lains elama wawancara
kepekaan terhadap perbedaan interpretasi sangat penting ketika klien berasal dari lata belakang budaya yang berbeda dari pewawancara
stage in interview
beginning → membangun rapport untuk membuat klien merasa nyaman, membangun norma dan harapan yang ditetapkan untuk wawancara
middle → mengumpulkan informasi menggunakan kombinasi dari direktif (mengajukan pertanyaan spesifik) dan nondirektif (active listening, reflection and paraphrasing) teknik interview
end → menggiring ke penutupan dengan memberi sinyal bahwa interview sudah selesai, membuat janji untuk interview selanjutnya
mengevaluasi kualitas dari interview
general threats to value of interview data
reliability (test-retest interrater)
validity (konten, bersamaan, konvergen, diskriminatif, prediktif)
general threats to value of interview data
pertanyaan frase buruk
rapport dengan klien jelek
bias interpretasi dari respon klien
ketidakmampuan klien untuk mengingat informasi atau motivasi untuk mendstorsi informasi
reliability (test-retest interrater)
tidak ada kesimpulan umum yang dapat diambil, tetapi reliabilitas pengujian ulang umumnya lebih tinggi ketika klien sudah dewasa, interval antara wawancara singkat, dan informasi yang diminta tidak berbahaya
Wawancara terstruktur cenderung lebih andal daripada wawancara tidak terstruktur, terutama ketika distandarisasi dengan tepat untuk berbagai populasi
validity (konten, bersamaan, konvergen, diskriminatif, prediktif)
tidak ada kesimpulan umum yang dapat diambil, tetapi validitas dari struktur interviewnya cenderung lebih tinggi dari pada yang tidak terstruktur
tujuan observasi
supplement self report data (melengkapi data laporan diri).
identify situational determinant of behavior and behavior problem (mengidentifikasi determinan situasional perilaku dan masalah perilaku)
improve ecologicaly validity (obtain data that is typical for the client) meningkatkan validitas ekologis (memperoleh data yang khas untuk klien)
general threats to the value of observational assessment (ancaman umum terhadap nilai penilaian observasional)
method for maximixing the value of observational assessment (ancaman umum terhadap nilai penilaian observasional)
supplement self report data (melengkapi data laporan diri).
contoh: Verifikasi keakuratan laporan mantan pengguna narkoba tentang pantangan
identify situational determinant of behavior and behavior problem (mengidentifikasi determinan situasional perilaku dan masalah perilaku).
contoh: keadaan penemuan yang memicu agresi anak di taman bermain
improve ecologicaly validity (obtain data that is typical for the client) meningkatkan validitas ekologis (memperoleh data yang khas untuk klien).
contoh: mengamati interaksi keluarga di rumah dibandingkan di situasi laboratorium
general threats to the value of observational assessment (ancaman umum terhadap nilai penilaian observasional)
contoh: bias observer, ketidakonsistenan dalam menggunakan sistem observasi
method for maximixing the value of observational assessment (ancaman umum terhadap nilai penilaian observasional)
contoh: penggunaan sistem observasi terstruktur, pelatihan pengamat yang cermat
pendekatan untuk observasi asesmen
naturalistik
terkontrol
general factr affecting value of observational assessment
target clarity → Target observasi harus didefinisikan dengan jelas dan dikodekan secara konsisten
representativeness (ecological validity) → Perilaku sosial yang diamati ketika klien sedang menderita flu berat kemungkinan besar tidak akan sama dengan perilaku klien tersebut ketika klien tersebut sehat.
social influence (demand validity) → klien cenderung menunjukkan rasa takut jika tesnya dideskripsikan sebagai tes ketakutan dibandingkan tes lain
measuring the reliability of observational assessment → test-retest, bisa dikurangi dengan perubahan dari perilaku klien dari waktu ke waktu. interrater, dikurangi dengan kompleksitas tugas yang tinggi dan kurangnya pelatihan pengamat
measuring the validity → ecological, apakah perilaku yang diamati secara akurat mewakili perilaku klien dalam situasi lain?. convergent, korelasi antara data observasi dan bukti dari sumber lain (keluarga). predictive, apakah data observasi secara akurat memperkirakan perilaku klien?