1/19
Looks like no tags are added yet.
Name | Mastery | Learn | Test | Matching | Spaced |
---|
No study sessions yet.
Q: Sebutkan 3 krisis global yang terjadi akibat sistem ekonomi global saat ini
A: 1) Degradasi moral dan spiritualitas, 2) Ketimpangan sosial-ekonomi yang makin lebar, 3) Kerusakan sistem ekologi
Q: Siapa tokoh yang memprakarsai ekonomi Neo Klasik dan buku apa yang mendasarinya
A: Alfred Marshall dengan bukunya "Principles of Economics" (1890)
Q: Sebutkan 5 nilai toxic yang didorong oleh ekonomi Neo Klasik
A: 1) Rasionalisme berlebihan, 2) Kompetitivisme, 3) Self interest, 4) Orientasi pertumbuhan tanpa batas, 5) Profit maximization
Q: Siapa founding father Ekonomi Pancasila dan kapan mulai dikembangkan
A: Prof. Mubyarto, mulai dikembangkan sejak awal 1980-an melalui PUSTEP (Pusat Studi Ekonomi Pancasila) UGM
Q: Sebutkan 5 landasan Ekonomi Pancasila berdasarkan Pancasila
A: 1) Ekonomi Moralistik, 2) Ekonomi Kemanusiaan, 3) Nasionalisme Ekonomi, 4) Demokrasi Ekonomi, 5) Keadilan Sosial
Q: Siapa tokoh ekonom di Harvard yang mulai mengajarkan ekonomi alternatif
A: Martien Feldstein (mantan penasihat ekonomi Presiden AS Ronald Reagan)
Q: Siapa pelopor behavioral economics dan apa pencapaiannya
A: Daniel Kahneman, seorang psikolog yang mendapat Nobel Prize dalam bidang ekonomi
Q: Sebutkan 4 prinsip utama behavioral economics menurut Daniel Kahneman
A: 1) Manusia tidak selalu bertindak rasional, 2) Orang bisa mengabaikan risiko, 3) Manusia tidak selalu tahu cara optimal mengalokasikan sumber daya, 4) Manusia tidak selalu selfish
Q: Menurut Dawam Rahardjo, ada berapa alasan mengapa Indonesia butuh Ekonomi Pancasila
A: 8 alasan: melanjutkan legacy, sosialisasi, jawab haters, problem solver, reformasi sistem, counter neoliberalisme, jawab krisis ilmu ekonomi konvensional, bikin materi ajar alternatif
Q: Apa itu "Economic Hit Man" menurut John Perkins
A: Agen ekonomi yang bertugas menjerumuskan negara-negara ke dalam debt trap melalui utang besar dengan syarat menguntungkan negara pemberi utang
Q: Sebutkan 4 target mission "Economic Hit Man"
A: 1) Pastikan ada pangkalan militer, 2) Kontrol suara di PBB, 3) Akses ke minyak dan sumber daya alam, 4) Create dependency
Q: Apa perbedaan pandangan ekonomi konvensional dan Ekonomi Pancasila terhadap manusia
A: Ekonomi konvensional melihat manusia sebagai homo economicus (hanya mikir profit), Ekonomi Pancasila melihat manusia sebagai homo socius dan homo ethicus (makhluk sosial dan bermoral)
Q: Apa yang dimaksud dengan ceteris paribus dan bagaimana sikap Ekonomi Pancasila terhadapnya
A: Ceteris paribus adalah asumsi "hal lain tetap". Ekonomi Pancasila menolaknya dan mempertimbangkan semua variabel: etika, kemanusiaan, nasionalisme, demokrasi, dan keadilan sosial
Q: Sebutkan 3 landasan filsafat Ekonomi Pancasila menurut Dawam Rahardjo
A: 1) Ontologi (apa itu ekonomi Pancasila), 2) Epistemologi (bagaimana mempelajarinya), 3) Aksiologi (apa tujuan akhirnya)
Q: Apa tujuan akhir (aksiologi) Ekonomi Pancasila
A: "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia" yang mencakup keadilan + kemakmuran serta kesejahteraan sosial multi-dimensi (material, mental, spiritual)
Q: Apa perbedaan Banking Education dan Problem-Posing Education dalam konteks pengembangan Ekonomi Pancasila
A: Banking Education: hafal teori, ujian akhir semester, passive learning. Problem-Posing Education: field study, diskusi isu aktual, critical thinking, collaborative problem solving
Q: Kapan PUSTEP-UGM didirikan dan apa pemicunya
A: Didirikan tahun 2002, dipicu oleh buku "A Development Alternative for Indonesia" (Mubyarto + Daniel W. Bromley)
Q: Apa tantangan utama yang dihadapi Ekonomi Pancasila saat ini
A: Belum widely accepted sebagai legitimate alternative economic science, mayoritas ekonom mainstream masih skeptis dan menganggap mengada-ada, terlalu abstrak, dan kurang scientific rigor
Q: Menurut Mubyarto, apa tujuan pengembangan ilmu Ekonomi Pancasila
A: Sebagai "jalan ke luar" untuk membebaskan diri dari penjajahan paham ekonomi liberal dan menjadi applied economics yang memberikan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia
Q: Apa yang terjadi dalam Konferensi Jenewa 1967 menurut John Pilger
A: Pertemuan "bagi-bagi" Indonesia yang disponsori Time-Life Corporation, dihadiri corporate Barat + "Berkeley Mafia", menghasilkan kaplingisasi kekayaan alam Indonesia kepada perusahaan asing