1/60
Looks like no tags are added yet.
Name | Mastery | Learn | Test | Matching | Spaced |
|---|
No study sessions yet.
Q: Apa definisi ekonomi dan tiga pilar utamanya
A: Ekonomi adalah ilmu tentang decision making dalam kondisi keterbatasan. Tiga pilar: 1) Kelangkaan (scarcity) - semua terbatas, 2) Pilihan (choice) - harus memilih karena terbatas, 3) Opportunity cost - ada yang dikorbankan dari setiap pilihan.
Q: Jelaskan perbedaan ekonomi mikro dan makro
A: Mikro fokus pada perilaku individu (satu konsumen/perusahaan), contoh: kenapa Budi tidak beli kopi setelah harga naik. Makro fokus pada agregat/keseluruhan, contoh: kenapa penjualan kopi di seluruh kampus turun setelah harga naik. Mikro analisis unit kecil, makro analisis ekonomi nasional (GDP, inflasi, pengangguran).
Q: Apa perbedaan pernyataan positif dan normatif dalam ekonomi
A: Positif = fakta yang sudah/sedang/akan terjadi (contoh: "Harga bensin naik jadi 15rb/liter"). Normatif = opini tentang apa yang "seharusnya" terjadi (contoh: "Harusnya pemerintah tidak menaikkan harga bensin").
Q: Jelaskan Hukum Gossen I dan II
A: Hukum Gossen I: Makin banyak konsumsi, tambahan kepuasan makin berkurang (diminishing marginal utility). Hukum Gossen II: Sumber daya terbatas, kebutuhan tidak terbatas - harus alokasi optimal.
Q: Apa perbedaan ekonomi Klasik dan Keynesian
A: Klasik: Pasar bisa self-regulated, pemerintah jangan campur tangan, percaya invisible hand. Keynesian: Pemerintah HARUS campur tangan karena pasar tidak bisa self-regulated, terutama saat resesi/depresi.
Q: Sebutkan 5 isu utama ekonomi makro
A: 1) Pertumbuhan ekonomi, 2) Ketidakstabilan ekonomi, 3) Pengangguran, 4) Inflasi, 5) Neraca perdagangan.
Q: Apa definisi PDB dan apa makna kata "domestik" dan "bruto"
A: PDB = nilai pasar dari seluruh barang/jasa akhir yang dihasilkan negara dalam periode tertentu. Domestik = dalam batas wilayah negara (termasuk orang asing yang kerja di sini). Bruto = masih termasuk penyusutan barang modal.
Q: Jelaskan 3 pendekatan perhitungan PDB
A: 1) Pengeluaran: PDB = C + I + G + NX, 2) Pendapatan: PDB = upah + bunga + sewa + laba, 3) Nilai Tambah/Produksi: menjumlahkan nilai tambah tiap tahap produksi untuk hindari double counting.
Q: Apa perbedaan PDB Nominal dan PDB Riil
A: PDB Nominal dihitung pakai harga sekarang (harga berlaku), terpengaruh inflasi. PDB Riil dihitung pakai harga tetap/konstan (harga tahun dasar), lebih akurat menunjukkan performa ekonomi riil tanpa pengaruh inflasi.
Q: Apa rumus PDB Deflator dan fungsinya
A: PDB Deflator = (PDB Nominal / PDB Riil) × 100. Fungsi: detector harga yang menunjukkan seberapa besar kenaikan harga dari tahun ke tahun. Naik dari 100 jadi 120 = harga naik 20%.
Q: Sebutkan 6 kelemahan PDB sebagai indikator
A: 1) Tidak memperhitungkan kerusakan lingkungan, 2) Tidak hitung kegiatan tanpa pasar (ibu masak di rumah), 3) Tidak hitung pendapatan WNI di LN, 4) Menghitung pendapatan WNA di Indonesia, 5) Tidak hitung kualitas kesehatan & pendidikan, 6) Tidak hitung transfer payment (pensiun, BLT, warisan).
Q: Apa perbedaan PDB dan PNB
A: PDB fokus pada wilayah (semua produksi dalam batas negara termasuk WNA). PNB fokus pada kewarganegaraan (produksi WNI di mana pun berada). Contoh: Programmer Indonesia di Silicon Valley masuk PNB Indonesia tapi tidak masuk PDB Indonesia.
Q: Jelaskan alur perhitungan dari PDB sampai Pendapatan Disposable
A: PDB ± Pendapatan Faktor Produksi = PNB - Penyusutan = PNN - Pajak Tidak Langsung + Subsidi = Pendapatan Nasional - Laba ditahan - Asuransi + Pendapatan bunga + Penerimaan bukan balas jasa = PI - Pajak Langsung = Pendapatan Disposable.
Q: Apa yang dimaksud dengan MPC dan MPS
Berikan rumus
Q: Jelaskan 3 motif menyimpan uang menurut Keynes
A: 1) Transaksi: untuk belanja sehari-hari, tergantung pendapatan. 2) Berjaga-jaga: untuk kondisi darurat atau goal jangka panjang, tergantung pendapatan. 3) Spekulasi: untuk investasi (saham, obligasi), tergantung suku bunga (berbanding terbalik).
Q: Apa rumus Angka Pengganda (Multiplier) dan cara kerjanya
A: Multiplier = 1/(1-MPC) = 1/MPS. Perubahan Output = Multiplier × Investasi/Belanja Pemerintah. Cara kerja: investasi 100 juta → jadi pendapatan orang → belanja 2/3 (MPC=2/3) → jadi pendapatan orang lain → belanja lagi 2/3 → berlanjut → total dampak 300 juta (3x lipat)
Q: Kenapa kurva Permintaan Agregat (AD) miring ke bawah
A: Tiga alasan: 1) Efek Kekayaan: harga turun → nilai riil uang naik → merasa lebih kaya → belanja lebih. 2) Efek Suku Bunga: harga turun → butuh cash lebih sedikit → tabungan naik → bunga turun → investasi naik. 3) Efek Nilai Tukar: harga turun → suku bunga turun → rupiah lemah → ekspor naik.
Q: Apa perbedaan pergerakan dan pergeseran kurva AD
A: Pergerakan = HANYA harga yang berubah, gerak sepanjang kurva yang sama. Pergeseran = faktor SELAIN harga berubah (C, I, G, NX), kurva bergeser kanan (AD naik) atau kiri (AD turun).
Q: Apa perbedaan LRAS dan SRAS
A: LRAS (Long-Run AS) = vertikal di output potensial, tidak dipengaruhi harga, ditentukan tenaga kerja, modal, SDA, teknologi. SRAS (Short-Run AS) = miring ke atas, harga mempengaruhi output karena sticky wage, sticky price, dan misperception.
Q: Jelaskan 3 teori kenapa SRAS miring ke atas
A: 1) Sticky Wage Theory: upah susah berubah jangka pendek karena kontrak, harga naik tapi gaji tetap → perusahaan untung → produksi naik. 2) Sticky Price Theory: harga susah berubah karena menu cost, inflasi terjadi → yang belum ubah harga jadi relatif murah → permintaan naik. 3) Misperception Theory: perusahaan salah paham antara perubahan harga relatif vs umum.
Q: Apa yang terjadi saat demand shock (AD turun)
A: Jangka pendek: harga turun, output turun → RESESI. Jangka panjang (self-correcting): ekspektasi harga turun → upah turun → biaya produksi turun → SRAS geser kanan → output kembali ke potensial, harga lebih rendah.
Q: Apa yang terjadi saat supply shock (SRAS turun)
A: Jangka pendek: harga NAIK, output TURUN → STAGFLASI (mimpi buruk ekonomi). Jangka panjang: pengangguran tinggi → upah akhirnya turun → SRAS geser kanan → output recover (tapi prosesnya painful).
Q: Sebutkan 4 faktor penentu pertumbuhan ekonomi
A: 1) Tanah & kekayaan alam (luas, kesuburan, iklim, tambang), 2) Jumlah & kualitas penduduk/tenaga kerja (pendidikan, skill), 3) Modal & teknologi (efisiensi produksi, inovasi), 4) Sistem sosial & sikap masyarakat (kerja keras, akses pendidikan).
Q: Bagaimana cara menghitung pertumbuhan PDB riil per kapita
A: PDB Riil Per Kapita = PDB Riil / Jumlah Penduduk. Shortcut: Pertumbuhan PDB Per Kapita = Pertumbuhan PDB - Pertumbuhan Populasi. PDB per kapita hanya naik kalau pertumbuhan PDB > pertumbuhan populasi.
Q: Jelaskan perbedaan teori Klasik, Schumpeter, dan Harrod-Domar tentang pertumbuhan
A: Klasik: Penduduk optimum, lama-lama diminishing returns → ekonomi stagnan. Schumpeter: Inovasi & pengusaha adalah kunci, tapi makin maju makin sulit inovasi → stationary state di tingkat TINGGI. Harrod-Domar: ΔY/Y = s/k, pertumbuhan tergantung tabungan (s) dan rasio modal-output (k).
Q: Apa konsep steady-state dalam teori Neo-Klasik (Solow)
A: Steady-state = kondisi di mana perubahan PDB & modal per kapita = 0 (stabil). Terjadi ketika: Tabungan = Investasi yang dibutuhkan → sy* = (n+d)k*. Diminishing marginal returns berlaku. Negara dengan tabungan, pertumbuhan populasi, & teknologi sama akan konvergen dalam jangka panjang.
Q: Apa definisi inflasi dan bagaimana mengukurnya
A: Inflasi = kenaikan harga secara umum (bukan hanya satu-dua barang). Diukur dengan: 1) IHK (Indeks Harga Konsumen) - paling sering dipakai, 2) IHP (Indeks Harga Produsen), 3) Deflator PDB, 4) Indeks Harga Perdagangan Besar.
Q: Sebutkan tingkatan inflasi dan contohnya
A: 1) Inflasi Rendah:
Q: Apa perbedaan Demand Pull dan Cost Push Inflation
A: Demand Pull: Inflasi karena permintaan naik tapi barang tidak nambah (contoh: semua dapat THR → belanja → harga naik). Cost Push: Inflasi karena biaya produksi naik (upah/bahan baku mahal) → produsen naikkan harga (contoh: harga minyak naik → semua biaya naik).
Q: Jelaskan Teori Kuantitas Uang dan rumusnya
A: M × V = P × Y. M = jumlah uang beredar, V = velocity (laju peredaran uang), P = tingkat harga, Y = output riil. Kesimpulan: Menambah uang beredar (M) tanpa menambah produksi (Y) = INFLASI
Q: Apa Efek Fisher dan rumusnya
A: Suku Bunga Riil = Suku Bunga Nominal - Inflasi. Contoh: bunga bank 15%, inflasi 7% → bunga riil = 8% (daya beli naik hanya 8%). Efek Fisher: inflasi naik 5% → bank naikkan bunga 5% untuk kompensasi.
Q: Sebutkan 3 biaya dari inflasi
A: 1) Penurunan daya beli (uang jadi "mengecil"), 2) Shoe Leather Cost (bolak-balik ke bank/ATM karena tidak mau pegang cash), 3) Menu Cost (biaya update harga terus-menerus: cetak katalog baru, iklan harga baru).
Q: Bagaimana cara mengatasi inflasi
A: 1) Kebijakan Fiskal: naikkan pajak, kurangi pengeluaran pemerintah. 2) Kebijakan Moneter: naikkan suku bunga (orang lebih tertarik nabung), batasi kredit. 3) Kebijakan Sisi Penawaran: kurangi biaya produksi, tingkatkan produksi, galakkan teknologi, tetapkan harga maksimum.
Q: Sebutkan jenis pengangguran berdasarkan penyebab
A: 1) Friksional: proses penyesuaian skill vs lowongan, transisi kerja lama ke baru. 2) Musiman: karena pergantian musim (petani saat kemarau). 3) Struktural: perubahan struktur ekonomi (skill ketik mesin ketik outdated karena komputer). 4) Siklikal: ikut siklus ekonomi resesi/depresi (PHK massal saat pandemi).
Q: Apa rumus tingkat pengangguran dan tingkat partisipasi angkatan kerja
A: Tingkat Pengangguran = (Jumlah Pengangguran / Jumlah Angkatan Kerja) × 100%. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja = (Angkatan Kerja / Penduduk Usia Produktif) × 100%.
Q: Jelaskan Kurva Phillips
A: Menunjukkan trade-off antara inflasi dan pengangguran. Jangka pendek: ada trade-off (kurva miring ke bawah) - mau turunkan pengangguran → inflasi naik. Jangka panjang: tidak ada trade-off (kurva vertikal di tingkat alamiah/NAIRU).
Q: Apa Hukum Okun
A: 1) Pertumbuhan PDB 3% = pengangguran TETAP. 2) Pertumbuhan >3% = pengangguran turun ½ dari kelebihan (contoh: PDB 5% → pengangguran turun 1%). 3) Pertumbuhan <3% = pengangguran naik ½ dari defisit (contoh: PDB 2% → pengangguran naik 0,5%). Kenapa butuh 3%
Q: Sebutkan 5 fase Siklus Bisnis
A: 1) Lembah/Trough: kondisi paling bottom, pengangguran tinggi. 2) Pemulihan/Recovery: mulai bangkit, kesempatan kerja naik. 3) Puncak/Peak: kondisi top, kapasitas produksi maksimal. 4) Resesi/Recession: mulai turun, PHK banyak. 5) Titik Balik/Turning Point: Upper (puncak→resesi) atau Lower (lembah→pemulihan).
Q: Apa definisi uang dan 4 fungsi utamanya
A: Uang = alat tukar yang diterima umum untuk melancarkan kegiatan ekonomi. 4 fungsi: 1) Alat Tukar (medium of exchange) - gampangkan transaksi, 2) Satuan Hitung (unit of account) - ukur nilai, 3) Penyimpan Nilai (store of value) - mindahkan daya beli ke masa depan, 4) Alat Pembayaran Tertunda - sistem kredit/cicilan.
Q: Apa perbedaan uang komoditas dan uang fiat
A: Uang Komoditas: punya nilai intrinsik (emas, perak), berat, susah nambah jumlah. Uang Fiat: TIDAK punya nilai intrinsik (kertas 100rb sebagai kertas worth 500 rupiah), nilai dari kepercayaan & jaminan pemerintah, ringan, mudah diproduksi, fleksibel.
Q: Jelaskan konsep M0, M1, dan M2
A: M0 (Uang Primer): uang dasar yang diciptakan BI (uang kertas, logam, giro bank di BI). M1 (Uang Beredar Sempit): M1 = Uang Kartal + Uang Giral (cash + rekening giro yang bisa langsung dipakai). M2 (Uang Beredar Luas): M2 = M1 + Uang Kuasi (deposito, tabungan, simpanan valas - hampir seperti uang tapi tidak bisa langsung transaksi).
Q: Bagaimana proses penciptaan uang oleh bank (Money Multiplier)
A: Bank terima deposit → simpan sebagian sebagai cadangan wajib → sisanya dipinjamkan → yang dapat pinjaman simpan di bank lain → bank lain simpan cadangan, pinjamkan sisanya → proses berlanjut. Rumus: D = S/R, Money Multiplier = 1/R. Contoh: deposit 150 juta, cadangan wajib 20% → total uang giral 750 juta (5x lipat)
Q: Sebutkan 3 senjata/instrumen kebijakan moneter Bank Sentral
A: 1) Operasi Pasar Terbuka (OPT): jual-beli surat berharga (resesi→BI beli→uang masuk bank, inflasi→BI jual→uang keluar bank). 2) Suku Bunga Diskonto: bunga pinjaman bank umum ke BI (resesi→turunkan, inflasi→naikkan). 3) Giro Wajib Minimum: persentase cadangan wajib (inflasi→naikkan, resesi→turunkan).
Q: Apa 3 fungsi utama pemerintah dalam ekonomi
A: 1) Fungsi Alokasi: sediakan barang/jasa yang swasta tidak bisa handle (jalan raya, keamanan, kesehatan publik). 2) Fungsi Stabilisasi: jaga ekonomi tetap balance, stabil pengangguran & inflasi. 3) Fungsi Redistribusi Pendapatan: share kemakmuran lebih adil, kaya bantu miskin lewat pajak & subsidi.
Q: Sebutkan 6 penyebab kegagalan pasar
A: 1) Monopoli & persaingan tidak sempurna, 2) Barang publik (jalan, polisi - swasta tidak mau sediakan), 3) Eksternalitas (dampak ke pihak lain tanpa kompensasi), 4) Kegagalan informasi (information asymmetry), 5) Ketidakstabilan makroekonomi, 6) Ketidakadilan distribusi.
Q: Apa perbedaan eksternalitas positif dan negatif
A: Eksternalitas Negatif: dampak buruk tanpa kompensasi (contoh: pabrik polusi → warga sakit tidak dikasih ganti rugi). Pemerintah kasih denda/aturan. Eksternalitas Positif: dampak baik ke orang lain (contoh: warga rajin buang sampah → lingkungan bersih, semua untung). Pemerintah kasih insentif/reward.
Q: Jelaskan 4 aliran pemikiran kebijakan fiskal
A: 1) Pembiayaan Fungsional: yang penting tujuan tercapai, cara bebas, kalau perlu cetak uang. 2) Pengelolaan Anggaran: fleksibel (depresi→defisit, inflasi→surplus), jangka panjang seimbang. 3) Stabilisasi Anggaran Otomatis: ekonomi stabil sendiri lewat automatic stabilizer. 4) Anggaran Belanja Seimbang: tidak boleh utang apapun alasannya.
Q: Apa perbedaan stabilisator otomatis dan kebijakan diskresioner
A: Stabilisator Otomatis: bekerja sendiri tanpa intervensi (pajak, pengeluaran pemerintah yang stabil, pembayaran transfer). Kebijakan Diskresioner: pemerintah aktif ubah tarif pajak & pengeluaran, ada 2 posisi - Ekspansif (naikkan permintaan agregat saat resesi) dan Kontraktif (turunkan permintaan agregat saat inflasi).
Q: Apa yang dimaksud Crowding Out Effect
A: Pemerintah naikkan pengeluaran → butuh pinjam banyak → demand uang naik → suku bunga naik → investasi swasta turun (bunga tinggi, males pinjam) → permintaan agregat turun. Paradoks: pemerintah mau dorong ekonomi tapi malah bunuh investasi swasta
Q: Apa rumus keseimbangan ekonomi terbuka dan hubungan tabungan-investasi
A: Y = C + I + G + NX. Tabungan Nasional: S = Y - C - G. Kombinasi: S = I + NX. Karena NX = NCO maka S = I + NCO. Artinya: tabungan nasional bisa untuk 1) Investasi dalam negeri (I), 2) Aliran modal keluar neto (NCO - beli aset luar negeri).
Q: Apa perbedaan apresiasi dan depresiasi mata uang
A: Apresiasi (Penguatan Rupiah): rupiah bisa ditukar lebih banyak mata uang asing, liburan ke LN jadi murah. Depresiasi (Pelemahan Rupiah): rupiah bisa ditukar lebih sedikit mata uang asing, liburan ke LN jadi mahal. Catatan: apresiasi rupiah = depresiasi dolar.
Q: Apa rumus nilai tukar riil dan efeknya
A: Nilai tukar riil = (e × P) / P, di mana e = nilai tukar nominal, P = harga dalam negeri, P = harga luar negeri. Depresiasi nilai tukar riil: barang domestik lebih murah vs LN → ekspor naik, impor turun → NX naik (GOOD). Apresiasi nilai tukar riil: barang domestik lebih mahal → ekspor turun, impor naik → NX turun (BAD).
Q: Sebutkan faktor yang mempengaruhi nilai tukar nominal
A: 1) Perubahan cita rasa (suka lokal→rupiah kuat, suka impor→rupiah lemah), 2) Perubahan harga barang, 3) Inflasi tinggi→rupiah lemah, 4) Suku bunga tinggi→modal masuk→rupiah kuat, 5) Pertumbuhan ekonomi didorong ekspor→rupiah kuat, 6) Campur tangan pemerintah (undervalued/overvalued currency).
Q: Jelaskan 2 pasar dalam ekonomi terbuka dan peran NCO
A: 1) Pasar Dana Pinjaman: penawaran = Tabungan (S), permintaan = Investasi (I) + NCO, diseimbangkan suku bunga riil. 2) Pasar Valuta Asing: permintaan = Ekspor Neto (NX), penawaran = NCO, diseimbangkan nilai tukar riil. NCO menghubungkan kedua pasar - ada di demand pasar dana pinjaman dan supply pasar valuta asing.
Q: Apa 2 komponen Neraca Pembayaran
A: 1) Neraca Berjalan (Current Account): transaksi rutin - ekspor/impor barang tampak (barang fisik), barang tak tampak (jasa: pengiriman, asuransi, turis), pembayaran pindahan (bantuan, remittance TKI). 2) Neraca Modal (Capital Account): aliran modal - modal jangka panjang (pinjaman pemerintah, FDI) dan modal keuangan swasta/hot money (saham, deposito, obligasi).
Q: Apa perbedaan Expenditure-Switching dan Expenditure-Reducing Policy
A: Expenditure-Switching (defisit+pengangguran): dorong ekspor naik, impor turun lewat pembatasan impor, kontrol valuta asing, devaluasi, insentif fiskal untuk eksportir. Expenditure-Reducing (inflasi+defisit): kurangi belanja agregat total lewat naikkan pajak pendapatan, naikkan suku bunga & kurangi uang beredar, kurangi pengeluaran pemerintah.
Q: Apa efek anggaran defisit pemerintah dalam ekonomi terbuka
A: Pasar dana pinjaman: tabungan berkurang → kurva penawaran geser kiri → suku bunga NAIK → investasi domestik TURUN (crowding out). NCO: suku bunga dalam negeri naik → investor asing tertarik → NCO TURUN. Pasar valuta asing: NCO turun → penawaran rupiah berkurang → rupiah MENGUAT → ekspor turun, impor naik → ekspor neto TURUN.
Q: Kenapa kebijakan tarif/kuota tidak efektif meningkatkan ekspor neto
A: Tarif/kuota → impor turun → ekspor neto naik → permintaan dollar naik → rupiah MENGUAT → rupiah menguat bikin barang Indonesia mahal → ekspor turun, impor naik → peningkatan ekspor neto dari tarif/kuota di-offset sama efek apresiasi → ekspor neto akhir = SAMA seperti sebelumnya
Q: Apa yang terjadi saat capital flight dalam ekonomi
A: NCO naik drastis (modal kabur) → permintaan dana naik → suku bunga NAIK (investasi domestik hancur) → penawaran rupiah naik → rupiah MELEMAH → ekspor naik, impor turun → ekspor neto NAIK. TAPI kondisi buruk overall: suku bunga tinggi hancurkan investasi, rupiah lemah turunkan daya beli rakyat.
Q: Apa syarat agar devaluasi berhasil
A: 1) Ekspor negara elastis (harga turun dikit, permintaan naik banyak), 2) Permintaan impor elastis (harga impor naik, orang drastis kurangi impor), 3) Tidak ada inflasi di dalam negeri (kalau ada inflasi, keuntungan devaluasi hilang), 4) Negara lain tidak balas dendam (kalau ikut devaluasi/pasang tarif balasan, jadi sia-sia).