1/24
Looks like no tags are added yet.
Name | Mastery | Learn | Test | Matching | Spaced |
---|
No study sessions yet.
Synapses
titik komunikasi antara dua neuron
Refleks
respons otot otomatis terhadap ransangan
Reflex arc
neural pathway dari neuron sensorik → respon motorik
Eksperimen Sherrington dengan refleks
Gerak reflek terjadi lebih lambat daripada proses pertukaran info sepanjang akson
Beberapa stimulus yang termasuk lemah ternyata bisa menghasilkan refleks yang lebih kuat daripada stimulus tunggal
Ada set otot yang kontraksi → satunya lagi pasti rileks
Temporal summation
sinyal kecil berulang dalam waktu singkat memicu action potential
Mengapa bisa terjadi temporal summation?
Sinyal bertambah jika datang dalam waktu dekat sebelum EPSP sebelumnya menghilang
Cth: cubitan berulang bisa memicu refleks
Spatial summation
sinyal dari beberapa lokasi berbeda bisa bergabung dan memicu action potential
Mengapa bisa terjadi spatial summation?
Beberapa neuron memberi input ke satu neuron target
Cth: dua cubitan di titik berbeda bisa memicu refleks
Presynaptic neuron
Yang mengirim sinyal
Postsynaptic neuron
Yang menerima sinyal
Zat antagonist
mengurangi kerja sinapsis
Zat agonist
menambah kerja sinapsis
Interneuron
neuron perantara yang menghubungkan neuron sensorik ke neuron motorik.
Excitatory Postsynaptic Potential (EPSP)
Potensial bertahap yang merangsang (depolarisasi), terjadi ketika gerbang terbuka untuk memungkinkan natrium (Na⁺) memasuki membran neuron.
Inhibitory Postsynaptic Potential (IPSP)
Potensial bertahap penghambatan (hiperpolarisasi) terjadi ketika gerbang terbuka untuk memungkinkan kalium (K⁺) keluar atau klorida (Cl⁻) masuk.
Kapan IPSP terjadi?
ketika masukan sinaptik secara selektif membuka gerbang bagi ion kalium untuk meninggalkan sel (membawa muatan positif) atau bagi ion klorida untuk memasuki sel (membawa muatan negatif).
Sympathetic Nervous System (SNS)
mengatur fungsi tubuh seperti mempercepat detak jantung, melebarkan pupil, dan merelaksasi otot perut, dan fight or flight lainnya
Penemuan T. R. Elliott (1905)
adrenalin meniru efek sistem saraf simpatik
Eksperimen Otto Loewi (1920)
membuktikan bahwa transmisi sinaps melibatkan zat kimia, bukan hanya impuls listrik.
Urutan Peristiwa Kimia di Sinaps (1)
Neuron mensintesis neurotransmitter kecil di terminal akson, neuropeptida disintesis di badan sel
Urutan Peristiwa Kimia di Sinapsis (2)
Action potential mencapai presynaptic terminal, ion kalsium masuk, neurotransmitter dilepaskan ke celah sinaptik
Urutan Peristiwa Kimia di Sinapsis (3)
Neurotransmitter berdifusi melintasi celah sinaptik, menempel pada postsynaptic receptor, dan mengubah aktivitas neuron
Urutan Peristiwa Kimia di Sinapsis (4)
Neurotransmitter terlepas dari reseptor setelah memicu respons
Urutan Peristiwa Kimia di Sinapsis (5)
Neurotransmitter mengalami reuptake (didaur ulang oleh presynaptic neuron) atau berdifusi pergi
Urutan Peristiwa Kimia di Sinapsis (6)
Sel postsynaptic dapat mengirim sinyal balik untuk mengontrol pelepasan neutransmitter lebih lanjut