1/32
Looks like no tags are added yet.
Name | Mastery | Learn | Test | Matching | Spaced |
---|
No study sessions yet.
Pertumbuhan
Bertambahnya ukuran atau substansi atau masa zat suatu organisme
Misal: bertambah tinggi, atau bertambah besar
Pertumbuhan mikroorganisme multiseluler
Bertambahnya ukuran atau substansi atau masa zat suatu organisme
Misal: bertambah tinggi, atau bertambah besar
Pertumbuhan mikroorganisme uniseluler
Pertambahan jumlah sel, yang juga berarti pertambahan jumlah organisme yang membentuk populasi (koloni)
Pertumbuhan mikroba
Pertambahan jumlah sel
Bagaimana sel bertambah?
Secara aseksual dan seksual
Aseksual
Proses satu sel induk membelah menjadi dua anak sel, kemudian masing-masing anak sel membelah membentuk dua anak sel lagi, dan seterusnya pada waktu generasi tertentu
Waktu generasi
Waktu yang dibutuhkan oleh sel untuk membelah, bervariasi tergantung jenis spesies dan kondisi pertumbuhan
Macam2 pembelahan aseksual
Pembelahan biner
Perkuncupan
Pembelahan tunas
Sporulasi
Seksual
Oogami : bila sel betina berbentuk telur
Anisogami : bila sel betina lebih besar daripada sel jantan
Isogami : bila sel jantan dan betina memiliki bentuk yang sama
Fase lag (fase pertumbuhan mikroba) 1
Fase adaptasi bakteri
Tidak terjadi penambahan jumlah sel
Aktivitas metabolisme berlangsung untuk persiapan pembelahan sel
Fase log/eksponensial (fase pertumbuhan mikroba) 2
Terjadi pembelahan sel secara cepat
Sel mikroba membelah secara teratur dalam laju yang konstan hingga komposisi nutrisi habis
Fase paling rawan bagi mikroba
Produksi metabolit primer (metabolit yang digunakan untuk pertumbuhan)
Fase stationer (fase pertumbuhan mikroba) 3
Pembelahan sel melambat
Jumlah sel yang hidup dan mati seimbang akibat kompetisi sel
Kandungan nutrisi mulai habis
Produksi metabolit sekunder (metabolit yang digunakan untuk bertahan hidup) seperti antimikroba (antibiotic dan bakteriosin)
Kematian (fase pertumbuhan mikroba) 4
Tidak ada pembelahan sel
Nutrisi habis
Mayoritas sel mati
Perhitungan jumlah sel
Plate count/Viable cell count
Direct microscopic count
Most probable number
Prinsip plate count
Bila sel mikroba yang masih hidup ditumbuhkan pada medium, maka mikroba tersebut akan tumbuh dan membentuk koloni yang dapat dilihat
Kelebihan plate count
Paling sensitif
Hanya sel mikroba hidup yang dapat dihitung
Dapat menghitung beberapa mikroba sekaligus
Dapat digunakan untuk proses isolasi dan identifikasi mikroba
Kekurangan plate count
Tidak menunjukkan jumlah sel yang sebenarnya
Medium dan kondisi inkubasi sangat berpengaruh
Harus kompak, jelas dan tidak menyebar
Most Probable Number
Prinsip :
Didasarkan pada jumlah tabung reaksi yang positif, yaitu tabung reaksi yang ditumbuhi oleh mikroba setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu.
Tabung positif umumnya ditandai dengan timbulnya kekeruhan atau terbentuknya gas
Direct microscopic count
Prinsip :
Melakukan perhitungan mikroba menggunakan bantuan kotak-kotak skala, dimana dalam setiap ukuran skala seluas 1 mm2 terdapat 25 buah kotak besar dengan luas 0.04 mm2, dan setiap kotak besar terdiri dari 16 kotak kecil
Kelebihan microscopic count
Kekurangan microscopic count
Tidak dapat membedakan sel hidup dan sel mati
Sel berukuran kecil sukar dilihat, sehingga rawan tidak terhitung
Jumlah sel dalam suspensi harus cukup tinggi (minimal 106) untuk menambah ketelitian
Tidak dapat digunakan untuk menghitung sel didalam bahan yang banyak mengandung pengganggu seperti ekstrak makanan
Perhitungan massa sel secara langsung
Turbidimetri (kekeruhan)
Cara volumetric
Cara gravimetric
Turbidimetri/kekeruhan
Perhitungan massa sel secara tidak langsung
Analisis komponen sel
Analisis produk katabolisme
Analisis konsumsi nutrien
Faktor pertumbuhan
Nutrisi
Tersedianya air
pH
Suhu
Oksigen
Tekanan osmotik
Faktor kimia
faktor biologi
Nutrisi
Sumber karbon : karbohidrat / gula
Sumber nitrogen : protein / asam amino, purin, pirimidin
Faktor pertumbuhan seperti mineral dan vitamin (vit. B1, B2, B6, B12, niasin, dan asam pantotenat)
untuk pembentukan energi dan Menyusun komponen sel
Tersedianya air
Air dibutuhkan sebagai reaktan dalam berbagai reaksi biokimia dalam sel mikroba.Tidak semua air dapat digunakan oleh mikroba
Air yang tidak dapat digunakan:
Adanya solute dan ion yang mengikat air dalam larutan seperti gula dan garam
Koloid hidrofilik (gel)
Air dalam bentuk kristal
pH
Mikroba umumnya memiliki pH optimum pertumbuhan pada pH 6.5 – 7.5
Pada pH < 5.0 dan pH >8.5, bakteri tidak dapat tumbuh dengan baik, kecuali :
Bakteri asidofilik : bakteri yang mampu bertahan pada pH asam yaitu pH < 4.0
Contoh: Acetobacter acetii, Acetobacter suboxydans
Bakteri netrofilik : bakteri yang dapat tumbuh pada pH 5.5 – 8.0
Bakteri alkalifilik : bakteri yang mampu bertahan pada pH alkali, yaitu pH > 8.5
Contoh: Geoalkalibacter ferrihydriticus, Bacillus okhensis, Alkalibacterium iburiense
Suhu
Mikroba memiliki suhu optimum, minimum dan maksimum untuk pertumbuhan
Suhu tersebut terkait dengan aktivitas enzim dalam sel
Klasifikasi mikroba berdasarkan kemampuan pada suhu tertentu:
.Psikrofil : minimum pada 0 – 5oC | Optimum pada 10 – 15oC | Maksimum pada 15 - 20oC
Mesofil : minimum pada 10 – 20oC | Optimum pada 25 – 40oC | Maksimum pada 40 - 45oC
Thermofil : minimum pada 25 – 45oC | optimum pada 45 – 65oC | Maksimum pada 60 - 80oC
Klasifikasi mikroba berdasarkan kebutuhan oksigen
Aerob obligat : hanya dapat tumbuh jika keberadaan oksigen melimpah
Anaerob obligat : hanya dapat tumbuh jika tidak ada keberadaan oksigen
Anaerob fakultatif : dapat tumbuh dengan adanya oksigen tetapi dapat tumbuh juga tanpa adanya oksigen
Anaerob aerotoleran : tidak dirugikan dari keberadaan oksigen karena memiliki metabolisme fermentasi atau respirasi anaerob
Mikroaerofilik: membutuhkan tingkat oksigen dalam jumlah tertentu (1 – 10%) untuk pertumbuhannya
Tekanan osmotik
Medium paling cocok bagi kehidupan mikroba adalah medium yang isotonic (tekanan osmotic sama) terhadap sel mikroba.
Medium hipertonik (larutan garam atau gula pekat) menghambat pertumbuhan mikroba karena berakibat plasmolysis
Medium hipotonik (air aquades) juga menghambat pertumbuhan mikroba karena akan masuk ke dalam sel, sel mengembang dan berakibat pecahnya sel mikroba (plasmoptisis)
Faktor kimia (antiseptic dan desinfektan)
Antiseptik atau desinfektan merupakan zat kimia yang idgunakan untuk membunuh atau mengurangi dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
Jenis desinfektan atau antiseptic:
Logam berat (Hg, Ag, As, Zn, dan Cu) : berfungsi sebagai antimikroba karena dapat mempresipitasikan enzim/protein penting dalam sel
Fenol / asam karbol : berfungsi sebagai antimikroa karena dapat mempresipitasikan protein secara aktif, dan merusak membrane sel.
Alkohol (50 – 70%): dapat mendenaturasikan protein dengan jalan dehidrasi, dan juga merupakan pelarut lemak sehingga membrane sel akan rusak, dan enzim akan inaktif.
Aldehid (formalin) : dapat membunuh mikroba dengan cara mendenaturasikan protein
Klorin
Peroksida
Deterjen
Antibiotik, dll
Faktor biotik (biologi)