1/14
Looks like no tags are added yet.
Name | Mastery | Learn | Test | Matching | Spaced |
|---|
No study sessions yet.
Latar Historis: Dunia Musik Setelah Perang Dunia II (1945 - 1950)
Perang dunia menghancurkan kepercayaan terhadap nilai-nilai estetika lama sehingga generasi komponis baru merasa perlu mulai dari 0
Avant Garde Radikal
Mencari tatanan musikal baru melalui rasionalisasi ekstrem.
Arus Moderat
Mencoba menyeimbangkan inovasi dengan komunikasi publik.
Darmstadt International Summer Courses (Jerman Barat)
Menjadi pusat modernisme baru, tempat dimana komponis muda mempelajari Webern, teori serial, dan meng
Serialisme Total
Mengontrol seluruh parameter musik (pitch, durasi, dinamika, artikulasi) dan menjadi simbol upaya membangun keteraturan di tengah kekacauan moral pasca-perang
Suara Nyata dan Teknologi (Musique Concrete)
Komposisi yang berbasis rekaman suara nyata yang dimanipulasi (looping, reversing, transposing)
Indeterminacy
Gerakan kebalikan dari serialisme.
Cage menggunakan I-Ching untuk menentukan urutan bunyi (Music of Changes, 1951).
4′33″ (1952) mengguncang dunia: “diam” menjadi musik, dan pendengaran menjadi pusat pengalaman.
Komposer Avant Garde Rasional (Eropa Kontinental)
Boulez, Stockhausen, Nono, Xenakis.
Komposer Eksperimental (Amerika & sebagian Eropa)
Cage, Feldman, Brown.
Moderate Mainstream
Arus utama yang mengutamakan keseimbangan antara inovasi dan keterhubungan emosional.
Pluralisme Estetika Modern
Musik kontemporer tidak lagi satu arus
Benjamin Britten (Inggris)
Mengembalikan relevansi opera dan humanisme pascaperang: Peter Grimes (1945) dan War Requiem (1962).
Mempertahankan tonalitas namun dengan kompleksitas moral dan psikologis.
Musiknya mudah diakses tetapi sarat makna etis—model “modern humanism”.
Dmitri Shostakovich (Uni Soviet)
Di bawah tekanan politik, ia mengembangkan bahasa ganda: struktur konvensional di permukaan, tetapi penuh ironi dan kritik di bawahnya.
String Quartet No. 15 dan Symphony No. 10 menunjukkan introspeksi tragis dan metafora sejarah.
Aaron Copland, Ralph Vaughan Williams, Paul Hindemith, Francis Poulenc
Mewakili bentuk modernisme moderat di AS dan Eropa Barat.
Tetap menggunakan melodi, harmoni, dan ritme yang dapat dipahami publik, tanpa mengorbankan integritas komposisi.
Membangun national styles pascaperang dengan cita rasa modern.
Pluralisme estetika modern
Musik kontemporer tidak lagi satu arus, tetapi jaringan berbagai pendekatan konseptual yang berakar dari pascaperang.