[Sejarah Komposisi] MUSIK SETELAH PERANG DUNIA II (1945–1975): AVANT-GARDE DAN ARUS MODERAT

0.0(0)
studied byStudied by 0 people
0.0(0)
full-widthCall Kai
learnLearn
examPractice Test
spaced repetitionSpaced Repetition
heart puzzleMatch
flashcardsFlashcards
GameKnowt Play
Card Sorting

1/14

encourage image

There's no tags or description

Looks like no tags are added yet.

Study Analytics
Name
Mastery
Learn
Test
Matching
Spaced

No study sessions yet.

15 Terms

1
New cards

Latar Historis: Dunia Musik Setelah Perang Dunia II (1945 - 1950)

Perang dunia menghancurkan kepercayaan terhadap nilai-nilai estetika lama sehingga generasi komponis baru merasa perlu mulai dari 0

2
New cards

Avant Garde Radikal

Mencari tatanan musikal baru melalui rasionalisasi ekstrem.

3
New cards

Arus Moderat

Mencoba menyeimbangkan inovasi dengan komunikasi publik.

4
New cards

Darmstadt International Summer Courses (Jerman Barat)

Menjadi pusat modernisme baru, tempat dimana komponis muda mempelajari Webern, teori serial, dan meng

5
New cards

Serialisme Total

Mengontrol seluruh parameter musik (pitch, durasi, dinamika, artikulasi) dan menjadi simbol upaya membangun keteraturan di tengah kekacauan moral pasca-perang

6
New cards

Suara Nyata dan Teknologi (Musique Concrete)

Komposisi yang berbasis rekaman suara nyata yang dimanipulasi (looping, reversing, transposing)

7
New cards

Indeterminacy

Gerakan kebalikan dari serialisme.

  • Cage menggunakan I-Ching untuk menentukan urutan bunyi (Music of Changes, 1951).

  • 4′33″ (1952) mengguncang dunia: “diam” menjadi musik, dan pendengaran menjadi pusat pengalaman.

8
New cards

Komposer Avant Garde Rasional (Eropa Kontinental)

Boulez, Stockhausen, Nono, Xenakis.

9
New cards

Komposer Eksperimental (Amerika & sebagian Eropa)

Cage, Feldman, Brown.

10
New cards

Moderate Mainstream

Arus utama yang mengutamakan keseimbangan antara inovasi dan keterhubungan emosional.

11
New cards

Pluralisme Estetika Modern

Musik kontemporer tidak lagi satu arus

12
New cards

Benjamin Britten (Inggris)

  • Mengembalikan relevansi opera dan humanisme pascaperang: Peter Grimes (1945) dan War Requiem (1962).

  • Mempertahankan tonalitas namun dengan kompleksitas moral dan psikologis.

  • Musiknya mudah diakses tetapi sarat makna etis—model “modern humanism”.

13
New cards

Dmitri Shostakovich (Uni Soviet)

  • Di bawah tekanan politik, ia mengembangkan bahasa ganda: struktur konvensional di permukaan, tetapi penuh ironi dan kritik di bawahnya.

  • String Quartet No. 15 dan Symphony No. 10 menunjukkan introspeksi tragis dan metafora sejarah.

14
New cards

Aaron Copland, Ralph Vaughan Williams, Paul Hindemith, Francis Poulenc

  • Mewakili bentuk modernisme moderat di AS dan Eropa Barat. 

  • Tetap menggunakan melodi, harmoni, dan ritme yang dapat dipahami publik, tanpa mengorbankan integritas komposisi. 

  • Membangun national styles pascaperang dengan cita rasa modern.

15
New cards

Pluralisme estetika modern

Musik kontemporer tidak lagi satu arus, tetapi jaringan berbagai pendekatan konseptual yang berakar dari pascaperang.