1/31
Kartu-kartu ini mencakup istilah dan definisi terkait penyalahgunaan zat dan DSM-5.
Name | Mastery | Learn | Test | Matching | Spaced |
|---|
No study sessions yet.
Gangguan Penggunaan Zat
Suatu kondisi di mana individu mengalami kesulitan dalam mengontrol penggunaan zat tertentu, yang menyebabkan konsekuensi negatif.
Opioid
Kelas obat termasuk morfin, heroin, dan kodein, yang digunakan untuk meredakan nyeri tetapi memiliki risiko tinggi untuk disalahgunakan.
Regulasi Emosi
Kemampuan individu untuk mengelola dan merespons emosi mereka.
Sosiokultural
Faktor-faktor yang berkaitan dengan masyarakat dan budaya yang mempengaruhi perilaku individu.
Toleransi
Kondisi di mana seseorang membutuhkan dosis yang lebih besar dari suatu zat untuk mencapai efek yang sama.
Putus Zat
Gejala fisik dan psikologis yang muncul ketika seseorang mengurangi atau berhenti menggunakan zat.
Pencegahan Kekambuhan
Strategi untuk mencegah kembalinya penggunaan zat setelah periode abstinens.
Penyalahgunaan Zat
Penggunaan obat-obatan yang berlebihan atau salah yang menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental.
Tingkat Keparahan
Klasifikasi gangguan penggunaan zat berdasarkan jumlah gejala yang dialami oleh individu.
Detoksifikasi
Proses penghentian penggunaan zat berbahaya di bawah pengawasan medis untuk mengelola gejala putus zat.
Alkohol
Senyawa psikoaktif yang umum digunakan dengan risiko tinggi terhadap penyalahgunaan dan ketergantungan.
Kecanduan
Keadaan di mana seseorang memiliki ketergantungan fisik atau psikologis yang kuat terhadap suatu zat.
Terapis Perilaku Kognitif (CBT)
Pendekatan psikoterapi yang membantu individu mengubah pola pikir dan perilaku negatif terkait penyalahgunaan zat.
Terapi Pasangan
Pendekatan terapi yang fokus pada hubungan pasangan untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan penggunaan zat.
Gangguan Penggunaan Zat
Kondisi kronis dan relaps yang ditandai dengan pencarian dan penggunaan zat secara kompulsif meskipun ada konsekuensi negatif yang signifikan. Ini melibatkan perubahan pada sirkuit otak dan sering memerlukan pendekatan pengobatan jangka panjang.
Kriteria DSM-5 untuk Gangguan Penggunaan Zat
Diagnosis ditegakkan berdasarkan setidaknya dua dari 11 kriteria yang ditemui dalam periode 12 bulan, dibagi menjadi empat kategori:
Deskripsi Klinis: Gangguan Penggunaan Alkohol
Konsumsi alkohol yang berlebihan secara terus-menerus meskipun berhadapan dengan masalah signifikan terkait alkohol. Gejala termasuk toleransi, putus zat, kegagalan memenuhi kewajiban, masalah sosial/interpersonal, dan minum dalam jumlah atau durasi yang lebih besar dari yang dimaksudkan.
Deskripsi Klinis: Gangguan Penggunaan Tembakau
Pola penggunaan tembakau yang bermasalah, menyebabkan penderitaan atau gangguan signifikan secara klinis. Ini mencakup mengidam, usaha yang gagal untuk berhenti, terus menggunakan meskipun mengetahui risiko kesehatan, dan gejala putus nikotin ketika berhenti.
Deskripsi Klinis: Gangguan Penggunaan Ganja
Pola penggunaan ganja yang menyebabkan penderitaan atau gangguan signifikan secara klinis. Gejala mungkin termasuk toleransi, putus zat, penggunaan dalam jumlah atau durasi yang lebih besar dari yang dimaksudkan, dan masalah sosial/pekerjaan yang terkait dengan penggunaan ganja.
Gejala Gangguan Perjudian
Perilaku berjudi yang maladaptif dan persisten atau berulang, yang menyebabkan penderitaan atau gangguan signifikan secara klinis, ditandai dengan setidaknya empat dari gejala berikut dalam periode 12 bulan:
Deskripsi Klinis: Opioid
Pola penggunaan opioid yang bermasalah, menyebabkan penderitaan atau gangguan signifikan secara klinis. Gejala umum meliputi toleransi, putus zat (intens), mengidam, dan terus menggunakan meskipun ada dampak negatif pada kesehatan atau fungsi sosial.
Deskripsi Klinis: Stimulan
Pola penggunaan stimulan (seperti amfetamin, kokain) yang bermasalah, menyebabkan penderitaan atau gangguan signifikan secara klinis. Ciri-ciri meliputi efek euforia, peningkatan energi, kewaspadaan yang berlebihan, dan setelah penggunaan kronis, gejala putus zat seperti disforia, kelelahan, dan mengidam yang kuat.
Deskripsi Klinis: Gangguan Penggunaan Narkoba Lainnya
Meliputi gangguan terkait penggunaan halusinogen (misalnya, LSD), inhalan, sedatif, hipnotik, atau anxiolitik. Masing-masing memiliki pola gejala dan efek yang unik, tetapi mekanisme inti ketidakmampuan untuk mengendalikan penggunaan meskipun ada konsekuensi negatif tetap sama.
Faktor Genetik dalam Gangguan Penggunaan Zat
Kecenderungan genetik yang signifikan, dengan perkiraan bahwa hingga 40-60% risiko kerentanan terhadap Gangguan Penggunaan Zat dapat dijelaskan oleh faktor genetik. Polimorfisme genetik tertentu dapat mempengaruhi metabolisme zat, respons terhadap efek zat, dan kerentanan terhadap kecanduan.
Faktor Neurobiologis dalam Gangguan Penggunaan Zat
Perubahan pada sirkuit otak, terutama sistem penghargaan dopamin, yang menguatkan perilaku penggunaan zat. Penggunaan zat berulang dapat menyebabkan adaptasi saraf yang mengganggu kemampuan seseorang untuk merasakan kesenangan dari aktivitas alami dan memperkuat mengidam.
Faktor Psikologis dalam Gangguan Penggunaan Zat
Kondisi psikologis seperti stres kronis, kecemasan, depresi, trauma, dan gangguan kepribadian dapat meningkatkan risiko. Keterampilan koping yang buruk, rendahnya harga diri, dan pencarian sensasi juga merupakan faktor yang signifikan.
Faktor Sosial Budaya dalam Gangguan Penggunaan Zat
Tekanan teman sebaya, norma sosial yang mendukung penggunaan zat, ketersediaan zat, kemiskinan, kurangnya dukungan sosial, dan paparan trauma atau kekerasan dapat berkontribusi pada perkembangan Gangguan Penggunaan Zat.
Pengobatan Gangguan Penggunaan Zat
Penanganan komprehensif yang sering kali melibatkan kombinasi detoksifikasi, terapi perilaku (seperti CBT atau Terapi Motivasional), pengobatan farmakologis untuk mengurangi mengidam atau gejala putus zat, dan partisipasi dalam kelompok dukungan (misalnya, 12 langkah).
Pengobatan Gangguan Penggunaan Alkohol
Metode pengobatan meliputi:
Perawatan untuk Merokok
Strategi pengobatan biasanya mencakup:
Pengobatan Gangguan Penggunaan Narkoba
Pendekatan bervariasi tergantung pada jenis narkoba:
Pencegahan Gangguan Penggunaan Zat
Strategi pencegahan meliputi: