1/19
Flashcards ini mencakup pengertian, karakteristik, dan konsep-konsep penting dari Tilakkhana dan Paticcasamuppada.
Name | Mastery | Learn | Test | Matching | Spaced |
---|
No study sessions yet.
Tilakkhana
Tiga karakteristik universal eksistensi: ketidakkekalan (anicca), ketidakpuasan (dukkha), dan tanpa diri yang kekal (anatta).
Anicca (Ketidakkekalan)
Segala sesuatu di alam semesta selalu mengalami perubahan, tidak pernah tetap sama.
Dukkha (Ketidakpuasan)
Tidak ada sesuatu pun di alam semesta ini yang dapat memberikan kepuasan yang lengkap dan abadi.
Anatta (Tanpa Diri yang Kekal)
Segala sesuatu di alam semesta tersusun dari berbagai bagian yang selalu berubah dan saling berhubungan, tanpa inti atau diri yang tetap.
Dukkha karena kekotoran batin
Penderitaan yang timbul akibat perbuatan yang didasari oleh keserakahan, kebencian, dan kekotoran batin.
Dukkha karena kondisi
Penderitaan yang tidak mungkin dihindari atau ditolak, bahkan oleh seorang Arahat/Buddha sekalipun, karena kondisi segala sesuatu yang selalu berubah.
Paticcasamuppada
Hukum sebab-akibat yang saling bergantungan dalam bahasa Pali.
Rumusan Hukum Paticcasamuppada
Dengan adanya ini, maka adalah itu; Dengan timbulnya ini, maka timbullah itu; Dengan tidak adanya ini, maka tidak adalah itu; Dengan padamnya ini, maka padamlah itu.
Avijja (Ketidaktahuan)
Ketidaktahuan atau kegelapan batin yang merupakan akar penyebab seluruh kotoran batin dan perbuatan jahat.
Sankhara (Bentuk-Bentuk Karma)
Bentuk-bentuk karma yang menghasilkan kelahiran kembali, aktivitas baik dan buruk melalui jasmani, ucapan, dan pikiran.
Vinnana (Kesadaran)
Kesadaran yang menyambung kembali kehidupan, terkondisi oleh karma atau perbuatan baik dan jahat di masa lampau.
Nama-rupa (Batin dan Jasmani)
Corak batin (cetasika) dan tubuh jasmani (rupa) yang terbentuk bersamaan dengan kesadaran dalam tahap awal suatu janin.
Salayatana (Enam Landasan Indra)
Enam landasan indra yang terdiri dari lima indra jasmani (mata, telinga, hidung, lidah, jasmani) dan satu indra pikiran atau kesadaran.
Phassa (Kontak)
Pertemuan antara enam landasan indra dalam (ajjatika ayatana) dengan enam landasan indra luar (bahira ayatana) yang menjelma bersama kesadaran.
Vedana (Perasaan)
Perasaan yang timbul karena kontak, bisa berupa kesenangan (sukha), penderitaan (dukkha), ataupun netral (adukkhama sukha = upekkha).
Tanha (Nafsu Keinginan)
Keinginan yang bersumber dari adanya perasaan, termasuk keserakahan, kehausan, rangsangan, hawa nafsu, dan kerinduan.
Upadana (Kemelekatan)
Keinginan yang tinggi kadarnya atau berlebihan, membuat manusia menjadi budak nafsu.
Bhava (Penjadian)
Proses karma (kamma bhava) dan proses tumimbal lahir akibat karma (upapatti bhava).
Jati (Kelahiran)
Kemunculan dari lima agregat (bentuk-bentuk materi, perasaan, pencerapan, bentuk-bentuk pikiran, dan kesadaran) dalam kandungan ibu.
Jara Marana (Penuaan dan Kematian)
Pelapukan dan kematian yang diikuti oleh kesedihan, keluh kesah, kesakitan, penderitaan, dan keputusasaan.