1/53
Flashcard kosakata untuk meninjau sistem pencernaan.
Name | Mastery | Learn | Test | Matching | Spaced |
---|
No study sessions yet.
Sistem Pencernaan
Semua organ yang terlibat dalam proses pengolahan makanan serta minuman dalam tubuh untuk menghasilkan nutrisi dan energi.
Zat Makanan (Nutrisi)
Senyawa yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan, energi, dan pemeliharaan fungsi tubuh.
Makronutrien
Karbohidrat, protein, dan lemak yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar.
Mikronutrien
Vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil.
Monosakarida
Gula sederhana yang terdiri dari satu unit gula. Contoh: Glukosa, Fruktosa, Galaktosa.
Disakarida
Terdiri dari dua monosakarida yang terikat melalui ikatan glikosidik. Contoh: Sukrosa, Laktosa, Maltosa.
Polisakarida
Rantai panjang dari banyak monosakarida. Contoh: Pati, Glikogen, Selulosa.
Glukosa
Gula pereduksi, mudah larut dalam air, rasa manis sedang, dapat mengalami fermentasi.
Fruktosa
Gula pereduksi, paling manis di antara semua gula alami, mudah larut dalam air, bersifat higroskopis.
Sukrosa
Tidak mereduksi, mudah larut dalam air, rasanya manis, mengalami hidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa.
Fungsi Karbohidrat
Sumber energi, metabolisme lemak, menghemat protein, membantu pengeluaran feses.
Lemak (Lipid)
Terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), tetapi memiliki proporsi hidrogen lebih tinggi dibanding karbohidrat.
Trigliserida
Struktur utama lemak berupa gliserol dan asam lemak.
Lemak Jenuh
Tidak memiliki ikatan rangkap. Contoh: mentega, lemak hewani.
Lemak Tak Jenuh
Memiliki satu atau lebih ikatan rangkap. Contoh: minyak zaitun, minyak ikan.
Fosfolipid
Memiliki gugus fosfat, penyusun membran sel.
Steroid
Struktur cincin karbon, seperti kolesterol dan hormon steroid.
Fungsi Lemak
Sumber energi, penyusun membran sel, penyedia asam lemak esensial, pelindung organ, transportasi vitamin, meningkatkan rasa kenyang, isolator panas, pembentukan hormon, menjaga kesehatan kulit dan rambut.
Protein
Tersusun dari unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N), serta kadang mengandung sulfur (S) dan fosfor (P).
Asam Amino Esensial
Tidak dapat diproduksi oleh tubuh, harus diperoleh dari makanan. Contoh: Histidin, Isoleusin, Leusin, Lisin, dll.
Asam Amino Non-Esensial
Dapat diproduksi sendiri oleh tubuh. Contoh: Alanine, Asparagin, Asam Aspartat, Asam Glutamat, Glutamin.
Fungsi Protein
Membangun dan memperbaiki jaringan, sumber energi cadangan, mengangkut zat dalam tubuh, menyusun enzim, membentuk antibodi, menjaga keseimbangan cairan, menyusun hormon, menyusun struktur sel, mendukung kontraksi otot.
Vitamin
Senyawa organik esensial yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil untuk menjalankan berbagai fungsi biologis.
Avitaminosis
Penyakit kekurangan vitamin (defisiensi).
Fungsi Vitamin
Sebagai koenzim (bagian dari enzim) dan biokatalisator yang mengatur proses metabolisme, fungsi normal tubuh serta pertumbuhan.
Mineral
Zat anorganik yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil tetapi memiliki peran penting dalam berbagai proses fisiologis.
Makromineral
Diperlukan dalam jumlah besar, seperti Na, Cl, K, Ca, P, Mg dan S.
Mikromineral
Diperlukan dalam jumlah kecil, seperti Fe, Zn, I, Se, Mn, F, Cu, Cr, Mo dan Co.
Fungsi Mineral
Pemelihara keseimbangan asam-basa, penjaga keseimbangan ion-ion dalam cairan tubuh, kofaktor aktivitas enzim-enzim, komponen hormon dan enzim, dll.
Air
Komponen utama tubuh yang berperan penting dalam proses pencernaan secara kimiawi dan biologis.
Fungsi Air dalam Pencernaan
Sebagai pelarut, katalisator, hidrolisis makanan, mengaktifkan enzim, pelumas, pengatur suhu tubuh, mengangkut zat gizi, pelindung, pembangun jaringan tubuh, melancarkan pembuangan sisa makanan.
Zat Aditif Makanan
Bahan yang ditambahkan ke dalam makanan atau minuman dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas, rasa, penampilan, dan daya simpan.
Proses Pencernaan
Ingesti, Digesti, Absorpsi, Peristaltik, Defekasi.
Ingesti
Proses masuknya makanan ke dalam mulut.
Digesti
Pemecahan makanan menjadi zat yang lebih sederhana secara mekanis dan kimiawi.
Absorpsi
Penyerapan zat gizi ke dalam darah atau getah bening, terutama di usus halus.
Peristaltik
Gerakan otot saluran pencernaan yang mendorong makanan dari mulut ke lambung hingga usus.
Defekasi
Pengeluaran sisa makanan yang tidak tercerna dalam bentuk feses melalui anus.
Fungsi Mulut dalam Pencernaan
Pencernaan mekanis (penggilingan makanan) dan pencernaan kimiawi (pemecahan zat makanan oleh enzim).
Fungsi Bibir
Membantu memasukkan makanan ke dalam mulut (ingesti), sensor tekstur makanan, dan menahan makanan saat dikunyah.
Fungsi Gigi
Menggigit, memotong, menyobek, mengunyah makanan.
Fungsi Lidah
Mengatur posisi makanan agar mudah dikunyah dan ditelan, memiliki reseptor rasa, membantu mencampurkan makanan dengan saliva.
Fungsi Kelenjar Saliva
Menghasilkan saliva yang mengandung enzim amilase/ptialin untuk mengubah karbohidrat menjadi gula sederhana (maltosa).
Faring
Saluran penghubung antara mulut dan kerongkongan (esofagus) yang berperan dalam menelan (deglutisi).
Fungsi Faring
Menyalurkan makanan dari mulut ke esofagus, mencegah makanan masuk ke saluran pernapasan, membantu proses menelan.
Fungsi Kerongkongan (Esofagus)
Menyalurkan makanan dari faring ke lambung dengan gerakan peristaltik.
Fungsi Lambung
Mencerna makanan secara mekanis dan kimiawi, menghasilkan enzim, mengatur pengosongan lambung, menyimpan makanan sementara.
Enzim di Lambung (PeRiH)
Pepsin, Renin, HCl (Asam Klorida).
Fungsi Hati dalam Pencernaan
Menghasilkan empedu, menyimpan dan mengatur nutrisi, mengolah zat gizi, menetralisir racun, menghasilkan protein darah, mengatur kadar gula darah, menghancurkan sel darah merah tua.
Fungsi Empedu dalam Pencernaan
Mengemulsi lemak, membantu penyerapan vitamin larut lemak, membuang zat sisa metabolisme, menjaga keseimbangan pH di usus.
Bagian-bagian Usus Halus
Duodenum (usus 12 jari), Jejunum (usus kosong), Ileum (bagian terakhir dari usus halus).
Fungsi Kolon (Usus Besar)
Menyerapan air dan elektrolit (Na⁺ , Cl⁻, K⁺), fermentasi serat oleh bakteri, produksi vitamin B dan K oleh bakteri usus, pembentukan feses.
Rektum
Penyimpanan akhir feses.
Gangguan Sistem Pencernaan
Gastritis, Diare, Sembelit, GERD, IBS, Maag, Tukak Lambung, Hepatitis, Wasir, Keracunan Makanan, Kolik, Celiac Disease, Appendisitis, Laktosa Intoleran, Hepatomegali.