1/50
Looks like no tags are added yet.
Name | Mastery | Learn | Test | Matching | Spaced |
|---|
No study sessions yet.
Q: Apa itu neraca pembayaran
A: Catatan semua transaksi perdagangan dan aliran dana antara suatu negara dengan negara lain dalam satu tahun tertentu.
Q: Sebutkan 2 bagian utama neraca pembayaran
A: 1) Neraca Berjalan (Current Account) 2) Neraca Modal (Capital Account)
Q: Apa yang dicatat dalam neraca berjalan
A: 1) Ekspor-impor barang tampak (neraca perdagangan) 2) Ekspor-impor barang tak tampak/jasa (neraca jasa) 3) Pembayaran pindahan (transfer)
Q: Berikan contoh barang tampak yang diekspor-impor
A: Hasil pertanian, barang industri, hasil tambang, dan barang fisik lainnya yang bisa dilihat/dipegang.
Q: Berikan contoh barang tak tampak/jasa
A: Biaya pengangkutan, asuransi, pengeluaran wisatawan, pendapatan investasi (bunga, dividen, keuntungan).
Q: Apa itu pembayaran pindahan
A: Pembayaran dimana penerima tidak perlu membayar balik dalam bentuk uang/jasa. Contoh: bantuan kemanusiaan, remittance TKI.
Q: Apa yang dicatat dalam neraca modal
A: 1) Aliran modal jangka panjang (pinjaman pemerintah, FDI) 2) Aliran modal keuangan swasta (hot money, portfolio investment)
Q: Mengapa neraca pembayaran selalu seimbang
A: Ketidakseimbangan dalam neraca berjalan dan neraca modal diseimbangkan oleh perubahan cadangan valuta asing Bank Sentral.
Q: Apa arti tanda (-) dalam perubahan cadangan valuta asing
A: Tanda (-) berarti cadangan valuta asing BERTAMBAH/meningkat.
Q: Apa arti tanda (+) dalam perubahan cadangan valuta asing
A: Tanda (+) berarti cadangan valuta asing BERKURANG/menurun.
Q: Bandingkan neraca pembayaran Indonesia 1996/97 vs 2015/16
A: 1996/97: defisit transaksi berjalan US$8 miliar, masih ada pinjaman pemerintah. 2015/16: surplus US$8,9 miliar, tidak ada pinjaman pemerintah (lebih mandiri).
Q: Apa saja masalah dalam perekonomian tertutup
A: 2 masalah: 1) Pengangguran 2) Inflasi
Q: Apa saja masalah dalam perekonomian terbuka
A: 4 masalah: 1) Pengangguran + surplus neraca pembayaran 2) Inflasi + surplus 3) Pengangguran + defisit 4) Inflasi + defisit
Q: Apa itu kebijakan memindahkan perbelanjaan (expenditure-switching)
A: Kebijakan untuk mengatasi defisit neraca pembayaran dengan mendorong ekspor naik dan impor turun, digunakan saat ada pengangguran.
Q: Sebutkan 3 cara mengurangi impor dalam kebijakan memindahkan perbelanjaan
A: 1) Pembatasan impor (tarif, kuota, kampanye beli produk lokal) 2) Kontrol penggunaan valuta asing 3) Devaluasi
Q: Sebutkan 3 cara meningkatkan ekspor dalam kebijakan memindahkan perbelanjaan
A: 1) Insentif fiskal dan moneter (free trade zone, subsidi ekspor) 2) Stabilkan upah dan harga 3) Devaluasi
Q: Apa itu kebijakan pengurangan perbelanjaan (expenditure-reducing)
A: Kebijakan untuk mengatasi defisit neraca pembayaran dengan mengurangi perbelanjaan agregat, digunakan saat full employment dan inflasi tinggi.
Q: Sebutkan 3 cara dalam kebijakan pengurangan perbelanjaan
A: 1) Naikkan pajak pendapatan 2) Naikkan suku bunga dan kurangi penawaran uang 3) Kurangi pengeluaran pemerintah
Q: Apa efek kebijakan anggaran defisit pemerintah terhadap pasar dana pinjaman
A: Kurva penawaran dana pinjaman geser ke kiri → suku bunga naik → investasi domestik turun (crowding out effect)
Q: Apa efek anggaran defisit terhadap aliran modal ke luar neto (NCO)
A: Suku bunga naik → investasi dalam negeri lebih menarik → NCO turun/aliran modal ke luar berkurang
Q: Apa efek anggaran defisit terhadap nilai tukar
A: NCO turun → penawaran rupiah di pasar forex turun → rupiah MENGUAT/apresiasi
Q: Apa efek anggaran defisit terhadap ekspor neto
A: Rupiah menguat → barang domestik mahal → ekspor turun, impor naik → ekspor neto TURUN (defisit perdagangan)
Q: Rangkum efek total kebijakan anggaran defisit
A: Suku bunga naik → investasi domestik turun → rupiah menguat → ekspor neto turun
Q: Apa itu kebijakan perdagangan
A: Kebijakan pemerintah yang langsung mempengaruhi jumlah barang/jasa yang diimpor/diekspor, contoh: tarif dan kuota impor.
Q: Apa efek kebijakan tarif/kuota terhadap pasar valuta asing
A: Impor turun → ekspor neto naik → permintaan valuta asing naik → rupiah MENGUAT/apresiasi
Q: Apakah kebijakan tarif/kuota efektif meningkatkan ekspor neto
Mengapa
Q: Apa itu capital flight
A: Pelarian modal secara besar-besaran dan tiba-tiba dari suatu negara akibat ketidakstabilan politik/ekonomi.
Q: Apa efek capital flight terhadap pasar dana pinjaman
A: NCO naik → permintaan dana pinjaman naik → suku bunga NAIK
Q: Apa efek capital flight terhadap nilai tukar
A: NCO naik → penawaran rupiah di forex naik → rupiah MELEMAH/depresiasi
Q: Apa efek capital flight terhadap ekspor neto
A: Rupiah melemah → barang domestik murah → ekspor naik, impor turun → ekspor neto NAIK
Q: Rangkum efek total capital flight
A: Suku bunga naik → rupiah melemah → ekspor neto naik (tapi kondisi ekonomi chaos/buruk)
Q: Apa itu devaluasi
A: Tindakan pemerintah yang sengaja menurunkan nilai mata uang domestik terhadap valuta asing (di sistem kurs tetap)
Q: Sebutkan 6 efek devaluasi
A: 1) Ekspor naik (barang domestik murah) 2) Impor turun (barang impor mahal) 3) Neraca pembayaran membaik 4) Pendapatan nasional naik 5) Risiko inflasi 6) Negara lain mungkin balas dendam
Q: Sebutkan 4 syarat agar devaluasi berhasil
A: 1) Ekspor negara elastis 2) Permintaan impor elastis 3) Tidak ada inflasi dalam negeri 4) Negara lain tidak balas dendam (devaluasi juga/pasang tarif)
Q: Apa yang dimaksud ekspor elastis
A: Ketika harga ekspor turun sedikit, jumlah permintaan ekspor naik banyak → hasil penjualan ekspor meningkat signifikan
Q: Apa yang dimaksud permintaan impor elastis
A: Ketika harga impor naik, jumlah impor turun drastis → pengeluaran untuk impor berkurang signifikan
Q: Mengapa inflasi dalam negeri membuat devaluasi gagal
A: Karena inflasi membuat harga barang domestik naik → keuntungan dari devaluasi (barang jadi murah) hilang → ekspor tidak kompetitif lagi
Q: Apa itu crowding out effect
A: Efek dimana peningkatan pinjaman pemerintah (defisit) mengusir/mengurangi investasi swasta karena suku bunga naik.
Q: Apa perbedaan FDI dan portfolio investment
A: FDI (Foreign Direct Investment) = investasi langsung jangka panjang (bangun pabrik, perusahaan). Portfolio investment = investasi keuangan jangka pendek yang mudah dicairkan (saham, obligasi)
Q: Apa hubungan antara suku bunga dan NCO
A: Suku bunga naik → investasi dalam negeri menarik → NCO turun. Suku bunga turun → investasi luar negeri lebih menarik → NCO naik.
Q: Apa yang dimaksud dengan apresiasi nilai tukar
A: Nilai mata uang domestik MENGUAT terhadap mata uang asing (1 USD = Rp14.000 → Rp12.000)
Q: Apa yang dimaksud dengan depresiasi nilai tukar
A: Nilai mata uang domestik MELEMAH terhadap mata uang asing (1 USD = Rp14.000 → Rp16.000)
Q: Apa efek apresiasi rupiah terhadap ekspor-impor
A: Barang domestik jadi mahal → ekspor turun. Barang impor jadi murah → impor naik. Ekspor neto turun.
Q: Apa efek depresiasi rupiah terhadap ekspor-impor
A: Barang domestik jadi murah → ekspor naik. Barang impor jadi mahal → impor turun. Ekspor neto naik.
Q: Sebutkan 3 pasar yang saling terhubung dalam ekonomi terbuka
A: 1) Pasar dana pinjaman 2) Aliran modal ke luar neto (NCO) 3) Pasar valuta asing
Q: Apa sumber penawaran di pasar valuta asing
A: Aliran modal ke luar neto (NCO) - orang yang tukar rupiah ke dollar untuk invest di luar negeri
Q: Apa sumber permintaan di pasar valuta asing
A: Ekspor neto - orang yang tukar dollar ke rupiah untuk beli barang Indonesia
Q: Apa yang terjadi di pasar dana pinjaman saat anggaran defisit
A: Tabungan nasional berkurang → penawaran dana pinjaman turun → kurva S geser kiri → suku bunga naik → keseimbangan bergeser
Q: Apa yang terjadi di pasar valuta asing saat kebijakan tarif impor
A: Impor turun → ekspor neto naik → permintaan valuta asing naik → kurva D geser kanan → rupiah apresiasi
Q: Mengapa surplus neraca pembayaran belum tentu aman
A: Karena: 1) Ekonomi tumbuh → impor naik 2) Defisit jasa meningkat 3) Pemerintah bisa mau pinjam lagi 4) Butuh stabilitas moneter, politik, sosial
Q: Apa yang dibutuhkan untuk posisi neraca pembayaran yang kokoh
A: 1) Sektor moneter kuat 2) Stabilitas ekonomi, politik, sosial 3) Ekspor berkembang pesat 4) Tidak ketergantungan utang