1/19
Looks like no tags are added yet.
Name | Mastery | Learn | Test | Matching | Spaced |
---|
No study sessions yet.
Peralihan dari Romantik ke Modernisme
Sebuah masa “reaching for the limits” dimana seluruh perangkat musikal yang diwarisi dari abad ke-19 didorong hingga batas maksimumnya
Sifat Anti-Romantik
Keindahan, sentimentalitas, dan ekspresi emosional yang menjadi ciri Romantisisme digantikan oleh estetika kejutan, disonansi, dan bahkan alienasi
Modernisme Sebagai Komitmen Estetika
Sikap yang penuh kesadaran diri (self-consciousness), urbanitas, dan keberanian untuk berbeda.
Ciri-ciri Penting Modernisme dalam Musik
1. Intensifikasi (Maximalism): mendorong panjang karya, volume orkestra, dan tingkat disonansi hingga batas toleransi.
2. Eksperimen bentuk dan teknik: atonalitas, ritme tak teratur, warna orkestrasi baru.
3. Anti-narasi tradisional: penolakan terhadap “keindahan” dan harmoni sebagai norma.
4. Ekspresi kegelisahan zaman: kecemasan, keterasingan, alienasi, histeria
Gustav Mahler (1860 - 1911)
Dikenal sebagai komponis yang berusaha menulis simfoni yang mencakup “seluruh dunia.” Ia sering menyebut karyanya sebagai Weltanschauungsmusik– musik yang mencerminkan sebuah pandangan hidup atau filsafat.
Teknik dan Materialitas: Gustav Mahler
Orkestra Raksasa
Intertekstualitas
Ambiguitas Programatis (up to interpretation)
Estetika Maximalism
Richard Strauss (1864 - 1949)
Komponis modernis yang berani melampaui batas dan dikenal oleh opera-operanya (Salome dan Elektra). Namun ia juga sesekali berpaling ke tradisi/gaya lebih konservatif.
Arnold Schoenberg (1874–1951)
Mengekspresikan kecemasan batin dan alienasi. Musiknya adalah “jeritan batin” dari individu modern. Ia membangun “modernisme” di atas fondasi tradisi, bukan memutus total.
Inovasi Radikal Schoenberg
Emansipasi Dissonansi (disonansi tidak perlu lagi diselesaikan ke konsonansi)
Atonalitas (Meninggalkan pusat tonal)
Sprechstimme (Teknik vocal antara bernyanyi dan berbicara)
12 Nada/Serialisme (sistem komposisi berdasarkan urutan 12 nada kromatis)
Igor Stravinsky (1882–1971)
Komponis Rusia yang meraih ketenaran internasional melalui kolaborasi dengan Ballets Russes pimpinan Sergei Diaghilev. Ia beralih ke Neoklasikisme setelah Perang Dunia I (karya klasik dengan bahasa modern)
Ciri-ciri musikal The Rite of Spring (Stravinsky)
Primitivisme (ritme obsesif, aksen tak terduga, harmoni kasar, melodi sederhana yang diulang)
Orkestra sebagai perkusi
Cerita: pengorbanan manusia pada zaman primitif
Charles Ives (1874 - 1954)
Komponis terbesar dan eksperimental di era Modernisme Amerika, dianugerahi Pulitzer Prize for Music
Ciri-ciri Musik Ives
Politonalitas dan Microtonal
Penuh disonansi kasar, tekstur padat, dan kompleks
Mengandung elemen musik populer (lagu patriotik, mars, himne, dll)
Musik Kolase (menindih lagu satu dengan lainnya, mengambil hal-hal familiar lalu dibuat asing)
Aaron Copland (1900 - 1990)
Dianggap sebagai komponis yang paling berhasil menangkap ke-Amerikaan dalam karya musiknya
Ciri-ciri Musik Copland
Open Scoring (teknik orkestrasi yang menekankan kesan ruang terbuka)
Bass yang kokoh
Memasukan folk song Amerika
Melodi cenderung melangkah, tonal mayor/minor
Harmoni cenderung tonal, berpusat pada triad, disonansi bertahap
Easy listening
Samuel Barber (1910 - 1981)
Komponis yang mengekspresikan kesedihan dan depresi dalam karya-karyanya yang sering dilihat sebagai Neo-Romantisme
George Gershwin (1898 - 1937)
Berambisi menjadi komponis “serius” yang bisa menggabungkan musik klasik Eropa dengan warna khas Amerika (Jazz)
Ciri-ciri Musik Gershwin
Memadukan tiga wilayah musik
1. Jazz → harmoni blues, ritme sinkopasi, improvisasi
2. Pop/Broadway → melodi sederhana, mudah diingat
3. Klasik/Modernis → bentuk orkestra, idiom simfoni
Berhasil memadukan musik seni eropa dan hiburan Amerika
Ellen Taaffe Zwilich (1939 - Present)
Komponis perempuan pertama yang memenangkan Pulitzer Prize for Music 1983 dengan gaya Neo-Klasik Modernitas (musik masa lalu menjadi sumber inspurasi, tetapi tidak mendominasi masa kini)
Ciri-ciri Musik Zwilich
Mengadopsi berbagai unsur gaya Barok dengan meminjam sebuah melodi dan menempatkannya di awal setiap gerakan
Pulsasi ritmis yang teratur
Nada pedal bass berulang
Walking bass
Dinamika bertingkat
Penggunaan harpsichord
Menambahkan kromatisme berliku, harmoni tajam dan disonan, gaya permainan keras dan menghentak