1/58
Name | Mastery | Learn | Test | Matching | Spaced |
---|
No study sessions yet.
Sistem Saraf
Sistem dalam tubuh makhluk hidup yang berfungsi untuk menerima, mengolah, dan merespons rangsangan dari lingkungan maupun dari dalam tubuh, mengoordinasikan semua aktivitas tubuh melalui impuls listrik dan sinyal kimia.
Neuron
Sel saraf yang berfungsi menghantarkan impuls listrik.
Neuroglia
Sel-sel pendukung dalam sistem saraf yang tidak menghantarkan impuls listrik seperti neuron, tetapi memiliki peran penting dalam menjaga fungsi dan kesehatan neuron.
Sinapsis
Titik pertemuan antara dua neuron atau antara neuron dan sel efektor, yang memungkinkan transmisi impuls saraf.
Sistem Endokrin
Jaringan kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan dan melepaskan hormon langsung ke dalam aliran darah untuk mengatur berbagai fungsi tubuh.
Sistem Indra
Sistem yang memungkinkan tubuh untuk merasakan dan merespons rangsangan dari lingkungan eksternal dan internal.
Badan Sel (Perikarion)
Bagian utama dari sel saraf yang mengandung inti sel (nukleus) dan sitoplasma. Fungsi utamanya adalah mengatur aktivitas metabolik sel dan memproses informasi yang diterima dari dendrit.
Dendrit
Cabang-cabang pendek dari badan sel neuron yang berfungsi untuk menerima rangsangan atau impuls dari neuron lain atau dari lingkungan, lalu mengantarkannya ke badan sel.
Akson
Serabut panjang dari neuron yang berfungsi untuk menghantarkan impuls listrik dari badan sel menuju neuron lain, otot, atau kelenjar.
Neuron Aferen
Neuron yang membawa impuls dari reseptor (penerima rangsangan) ke sistem saraf pusat (otak atau sumsum tulang belakang).
Neuron Eferen
Neuron yang membawa impuls dari sistem saraf pusat ke efektor (otot atau kelenjar) untuk menghasilkan respons atau gerakan.
Interneuron
Neuron yang menghubungkan neuron sensorik dan neuron motorik di dalam sistem saraf pusat. Neuron ini berperan dalam proses pengolahan informasi dan pengambilan keputusan.
Neuron Multipolar
Neuron yang memiliki satu akson dan banyak dendrit. Merupakan jenis neuron yang paling umum ditemukan, terutama di otak dan sumsum tulang belakang.
Neuron Bipolar
Neuron yang memiliki satu akson dan satu dendrit yang keluar dari sisi berlawanan badan sel. Neuron ini biasanya ditemukan pada organ indera khusus, seperti retina mata dan epitel penciuman.
Neuron Unipolar
Neuron yang memiliki satu juluran dari badan sel yang kemudian bercabang menjadi dua: satu menuju perifer sebagai dendrit dan satu menuju sistem saraf pusat sebagai akson.
Astrosit
Sel neuroglia yang tersebar luas di otak dan sumsum tulang belakang. Berfungsi membentuk dan memelihara sawar darah-otak, menyediakan dukungan struktural dan metabolik bagi neuron.
Oligodendrosit
Sel neuroglia eksklusif di SSP. Berfungsi membentuk selubung mielin di sekitar akson neuron, yang mempercepat transmisi impuls listrik.
Mikroglia
Sel neuroglia yang menyebar di seluruh otak dan sumsum tulang belakang. Berfungsi sebagai sistem imun bawaan di SSP dengan mengidentifikasi dan mengeliminasi patogen serta sel-sel yang rusak.
Sel Ependima
Sel neuroglia yang melapisi ventrikel otak dan kanalis sentralis sumsum tulang belakang. Berfungsi memproduksi dan mengedarkan cairan serebrospinal (CSF).
Sinapsis
Titik pertemuan antara dua neuron atau antara neuron dan sel efektor, yang memungkinkan transmisi impuls saraf.
Gerak Sadar
Gerakan tubuh yang dilakukan secara sengaja dan dengan kesadaran penuh, sesuai dengan perintah dari otak.
Gerak Refleks
Gerakan otomatis dan tidak disadari sebagai respons cepat terhadap rangsangan tertentu.
Kelenjar endokrin
Kelenjar yang melepaskan hormon langsung ke dalam aliran darah tanpa menggunakan saluran khusus.
Hormon
Zat kimia yang berfungsi sebagai pembawa pesan untuk mengatur berbagai fungsi tubuh.
Hipofisis
Kelenjar endokrin yang terletak di dasar otak, di bawah hipotalamus. Sering disebut 'master gland' karena mengontrol fungsi kelenjar endokrin lainnya.
Tiroid
Kelenjar endokrin yang terletak di leher, di depan trakea. Hormon utamanya adalah Tiroksin (T4) dan Triiodotironin (T3) yang mengatur metabolisme tubuh.
Paratiroid
Kelenjar endokrin yang terletak di belakang kelenjar tiroid. Hormon utamanya adalah Parathyroid Hormone (PTH): untuk meningkatkan kadar kalsium dalam darah.
Adrenal
Kelenjar endokrin yang terletak di atas masing-masing ginjal. Berfungsi untuk Mengaturrespons tubuh terhadap stres, metabolisme, tekanan darah, dan fungsi sistem kekebalan.
Pankreas
Kelenjar endokrin yang terletak di belakang lambung. Hormon utamanya adalah Insulin: untuk Menurunkan kadar glukosa darah.
Pineal
Kelenjar endokrin yang terletak Di tengah otak, antara dua belahan otak. Hormon utamanya adalah Melatonin: untuk Mengatur siklus tidur dan bangun.
Timus
Kelenjar endokrin yang terletak Di belakang tulang dada, di atas jantung. Hormon utamanya adalah: Timosin: Merangsang pematangan sel T dalam sistem kekebalan.
Lempeng Merkel (Merkel Discs)
Reseptor kulit yang mendeteksi sentuhan ringan dan tekanan yang stabil, terletak di epidermis.
Ujung Saraf Bebas (Free Nerve Endings)
Reseptor kulit yang mendeteksi nyeri (nociception), suhu (panas & dingin), dan rangsangan kimia, terletak di seluruh bagian kulit, terutama epidermis.
Korpus Krause (Krause End Bulbs)
Reseptor kulit yang mendeteksi dingin, terletak di kulit dan membran mukosa (seperti bibir dan lidah).
Korpus Ruffini (Ruffini Endings)
Reseptor kulit yang mendeteksi regangan kulit dan tekanan yang bertahan lama, terletak di dermis dan jaringan bawah kulit.
Korpus Paccini (Pacinian Corpuscles)
Reseptor kulit yang mendeteksi tekanan kuat dan getaran frekuensi tinggi, terletak di dermis, terutama di ujung jari, telapak tangan, dan kaki.
Korpus Meissner (Meissner’s Corpuscles)
Reseptor kulit yang mendeteksi sentuhan ringan dan getaran frekuensi rendah, terletak di epidermis, terutama di ujung jari, telapak tangan, bibir, dan wajah.
Vitreous Humor
Cairan bening seperti gel yang mengisi ruang antara lensa dan retina di dalam bola mata. Cairan ini membantu menjaga bentuk bola mata, menahan retina agar tetap pada tempatnya, dan meneruskan cahaya dari lensa ke retina.
Ciliary Body
Struktur berbentuk cincin yang terletak di dalam mata, tepat di belakang iris dan di depan koroid. Struktur ini merupakan bagian dari uvea dan memiliki peran penting dalam fungsi visual mata.
Lensa
Berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk ke mata agar jatuh tepat pada retina, memungkinkan kita melihat objek dengan jelas.
Iris
Bagian berwarna dari mata yang mengelilingi pupil dan berfungsi utama untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan mengontrol ukuran pupil.
Cornea
Bertanggung jawab atas sekitar 65 – 75 % kekuatan pembiasan total mata, membantu memfokuskan cahaya yang masuk ke retina untuk menghasilkan penglihatan yang jelas.
Sclera
Berfungsi sebagai pelindung dan penopang struktural utama mata, menjaga bentuknya dan melindungi struktur internal seperti retina, lensa, dan kornea dari cedera serta tekanan eksternal.
Choroid
Lapisan tengah bola mata yang terletak di antara sklera (lapisan putih luar) dan retina (lapisan dalam yang sensitif terhadap cahaya). Berfungsi utama untuk menyuplai oksigen dan nutrisi ke retina serta menyerap cahaya berlebih agar tidak dipantulkan kembali ke dalam mata.
Retina
Lapisan tipis di bagian belakang bola mata yang berfungsi untuk mendeteksi cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal saraf yang dikirim ke otak melalui saraf optik.
Blood Vessels
Pembuluh darah yang menyuplai oksigen dan nutrisi ke berbagai bagian mata, termasuk retina, kornea, iris, dan lensa.
Optic Nerve
Saraf optik menghubungkan retina mata ke otak, mentransmisikan informasi visual berupa impuls listrik yang dihasilkan oleh retina.
Hidung
Organ utama dalam sistem pernapasan manusia yang terletak di bagian tengah wajah. Selain berfungsi sebagai saluran masuknya udara menuju paru-paru, hidung juga berperan sebagai indera penciuman dan memiliki fungsi penting dalam menyaring, melembapkan, dan menghangatkan udara yang masuk.
Kemoreseptor Olfaktori
Sel-sel sensori yang terletak di rongga hidung dan bertanggung jawab untuk mendeteksi bau.
Epitelium Olfaktori
Lapisan jaringan khusus di bagian atas rongga hidung yang terlibat dalam proses penciuman.
Lidah
Organ otot yang terletak di dalam mulut, berfungsi penting dalam berbicara, mengunyah, menelan, dan mengecap rasa.
Telinga bagian luar (auris externa)
Bagian telinga yang terlihat dari luar dan berfungsi menangkap gelombang suara lalu menyalurkannya ke bagian dalam telinga.
Saluran telinga (ear canal)
Bagian dari telinga luar yang berbentuk seperti tabung dan berfungsi untuk menyalurkan gelombang suara dari daun telinga (pinna) menuju ke gendang telinga (membran timpani).
Gendang telinga
Selaput tipis yang memisahkan telinga luar dari telinga tengah.
Telinga bagian tengah (auris media)
Ruang kecil berisi udara yang terletak di antara gendang telinga dan telinga bagian dalam. Fungsinya sangat penting dalam proses pendengaran karena berperan sebagai penguat getaran suara sebelum diteruskan ke telinga dalam.
Telinga bagian dalam (auris interna)
Bagian terdalam dari sistem pendengaran dan keseimbangan. Mengubah getaran mekanis menjadi sinyal listrik melalui koklea.
Tuba Eustachius
Saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan bagian belakang hidung dan tenggorokan (nasofaring).
Cochlea
Berbentuk spiral seperti cangkang siput. Fungsinya sangat penting dalam proses pendengaran karena di sinilah getaran suara diubah menjadi impuls listrik untuk diteruskan ke otak.
Auditory Nerve
Bagian dari saraf kranial VIII (nervus vestibulokoklear), yang berfungsi menghantarkan sinyal suara dari koklea ke otak.