MODUL 8 KB 3 PEMK

Q: Apa definisi siklus bisnis/siklus ekonomi

A: Siklus bisnis adalah pasang surutnya kegiatan ekonomi selama pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Merupakan pola naik-turunnya aktivitas ekonomi yang terjadi secara berulang.

Q: Sebutkan 3 ciri dasar dari pola siklus ekonomi

A: 1) Untuk semua seri waktu tertentu, ekonomi memiliki pola variasi umum namun intensitasnya berbeda-beda. 2) Setiap siklus memiliki kecenderungan gerakan kumulatif yang pada akhirnya akan berlawanan arah. 3) Fluktuasi yang terjadi dalam kegiatan ekonomi tidak teratur.

Q: Sebutkan 5 fase/tahap dalam siklus bisnis

A: 1) Lembah (Trough), 2) Pemulihan (Recovery), 3) Puncak (Peak), 4) Resesi (Recession), 5) Titik Balik (Turning Point).

Q: Jelaskan karakteristik fase Lembah (Trough)

A: Fase lembah ditandai dengan: pengangguran tinggi, permintaan konsumen sangat rendah dibanding kapasitas produksi, laba perusahaan rendah bahkan rugi, tidak ada investasi baru karena risiko tinggi. Jika cukup dalam disebut masa depresi.

Q: Jelaskan karakteristik fase Pemulihan (Recovery)

A: Fase pemulihan ditandai dengan: mesin-mesin tua mulai diganti, kesempatan kerja meningkat, pendapatan dan konsumsi naik, produksi dan laba meningkat, investasi mulai dilakukan lagi, kapasitas produksi mulai terpakai optimal, pengangguran berkurang, optimisme ekonomi muncul.

Q: Jelaskan karakteristik fase Puncak (Peak)

A: Fase puncak ditandai dengan: penggunaan kapasitas produksi tertinggi, kekurangan tenaga kerja terampil, kekurangan bahan baku, harga barang naik karena permintaan tinggi, investasi besar-besaran untuk menambah kapasitas, ekonomi dalam kondisi superheated.

Q: Jelaskan karakteristik fase Resesi (Recession)

A: Fase resesi ditandai dengan: permintaan menurun, produksi dan kesempatan kerja menurun, pendapatan rumah tangga turun, laba usaha menurun, banyak perusahaan kesulitan, investasi tidak menguntungkan, kapasitas terpasang tidak digunakan bertambah. Merupakan titik balik dari masa puncak.

Q: Apa perbedaan Upper Turning Point dan Lower Turning Point

A: Upper Turning Point adalah titik ketika resesi dimulai (dari puncak ke resesi). Lower Turning Point adalah titik ketika pemulihan dimulai (dari lembah ke pemulihan).

Q: Jelaskan teori siklus bisnis dari sisi pergeseran Permintaan Agregat

A: Pergeseran output dan employment dalam siklus bisnis didorong oleh pergerakan tiba-tiba kurva permintaan agregat (AD). Penurunan AD (konsumsi/investasi/pengeluaran pemerintah turun) membuat kurva AD bergeser ke kiri, menyebabkan output turun dan harga turun (resesi). Sebaliknya, peningkatan AD membuat kurva bergeser ke kanan, output naik dan harga naik (boom).

Q: Jelaskan teori siklus bisnis dari sisi pergeseran Penawaran Agregat

A: Siklus ekonomi juga bisa didorong oleh pergeseran kurva penawaran agregat (AS). Contoh: oil shock 1970-an di Amerika, kenaikan harga minyak menyebabkan penawaran agregat turun (kurva AS bergeser ke kiri), mengakibatkan output turun tapi harga naik (stagflasi).

Q: Sebutkan dan jelaskan 2 kategori faktor penyebab siklus bisnis

A: 1) Faktor Eksternal: faktor di luar sistem ekonomi yang memengaruhi shock pada permintaan dan penawaran agregat, contoh: perang, pemilihan umum, kenaikan harga minyak dunia, bencana alam. 2) Faktor Internal: faktor yang menjadi bagian dari sistem ekonomi, contoh: kebijakan ekspansi dan kontraksi pemerintah, siklus kredit.

Q: Apa yang dimaksud dengan Self-Generating Business Cycle

A: Self-Generating Business Cycle adalah siklus ekonomi yang didorong oleh faktor internal, misalnya kebijakan melonggarkan kredit yang mendorong boom ekonomi, namun pada akhirnya menyebabkan penurunan ekonomi yang tidak dapat dihindari karena over-ekspansi dan akumulasi utang.

Q: Apa yang terjadi pada output dan harga ketika kurva AD bergeser ke kiri

A: Ketika kurva permintaan agregat (AD) bergeser ke kiri (dengan asumsi AS tidak berubah), output ekonomi menurun dan tingkat harga menurun, yang berkontribusi terhadap kondisi resesi.

Q: Apa yang terjadi pada output dan harga ketika kurva AS bergeser ke kiri

A: Ketika kurva penawaran agregat (AS) bergeser ke kiri (dengan asumsi AD tidak berubah), output ekonomi menurun tapi tingkat harga naik, menciptakan kondisi stagflasi.

Q: Berikan contoh faktor eksternal yang dapat menyebabkan siklus bisnis

A: Contoh faktor eksternal: perang, faktor politik seperti pemilihan umum, kenaikan tingkat harga minyak dunia, bencana alam, pandemi, kondisi ekonomi global.

Q: Berikan contoh faktor internal yang dapat menyebabkan siklus bisnis

A: Contoh faktor internal: kebijakan moneter ekspansif atau kontraktif pemerintah, perubahan suku bunga, kebijakan fiskal (pajak dan spending pemerintah), siklus kredit perbankan.

Q: Apa perbedaan antara Lembah (Trough) dan Depresi

A: Lembah adalah fase terendah dalam siklus bisnis. Jika lembah ini cukup dalam dan berlangsung lama, maka disebut dengan masa Depresi.

Q: Mengapa pada fase Puncak harga barang cenderung naik

A: Pada fase puncak, permintaan sangat tinggi sementara kapasitas produksi sudah maksimal dan bahan baku/tenaga kerja terbatas. Investasi untuk menambah kapasitas memerlukan waktu lama, sehingga kenaikan permintaan tidak bisa langsung diimbangi, akibatnya harga naik.

Q: Mengapa investasi tidak menguntungkan pada fase Resesi

A: Pada fase resesi, permintaan turun sehingga produksi menurun. Kapasitas produksi yang sudah terpasang banyak yang tidak digunakan. Melakukan investasi baru dalam kondisi ini tidak menguntungkan karena kapasitas existing saja sudah tidak terpakai optimal, ditambah prospek ekonomi yang pesimis.

Q: Apa dampak dari penurunan permintaan agregat secara tiba-tiba

A: Penurunan permintaan agregat secara tiba-tiba (akibat penurunan konsumsi, investasi, atau pengeluaran pemerintah) menyebabkan kurva AD bergeser ke kiri, mengakibatkan berkurangnya output perekonomian dan penurunan tingkat harga, menciptakan kondisi resesi.

Q: Apa yang dimaksud dengan kondisi "superheated" pada fase Puncak

A: Kondisi superheated adalah kondisi dimana ekonomi berjalan pada kapasitas maksimal atau bahkan over-capacity, ditandai dengan semua sumber daya terpakai penuh, terjadi kelangkaan tenaga kerja dan bahan baku, dan harga-harga naik tinggi karena permintaan melebihi penawaran.