# Berpikir Sosial dan Perilaku ebook psychology the science

0.0(0)
studied byStudied by 0 people
learnLearn
examPractice Test
spaced repetitionSpaced Repetition
heart puzzleMatch
flashcardsFlashcards
Card Sorting

1/29

encourage image

There's no tags or description

Looks like no tags are added yet.

Study Analytics
Name
Mastery
Learn
Test
Matching
Spaced

No study sessions yet.

30 Terms

1
New cards

atribusi

proses yang menjelaskan penyebab perilaku seseorang maupun orang lain dalam melakukan sesuatu. Atribusi ini bisa dari internal (disposisional) dan eksternal (situasional). Atribusi ini penting untuk menafsirkan perilaku seseorang

2
New cards

internal (disposisional/personal)

perilaku muncul karena faktor di dalam diri, biasanya berupa motivasi dan kepribadian. “dia terlambat karena dia pemalas”

consistency high + distinctiveness low + consensus low

3
New cards
  • eksternal (situasional)

  • perilaku muncul karena faktor dari luar diri, biasnya berupa tekanan, situasi, lingkungan, sifatnya tidak tentu/situasional. “dia terlambat karena hujan”

    consistency high + distinctiveness high+ consensus high

4
New cards

Atributional Biases

kesulitan dalam menafsirkan ini masuknya atribusi yang mana, atau sulit menafsirkan pola perilaku seseorang

5
New cards

faktor atribusional biases

  • consistency

  • distinctiveness

  • consensus

6
New cards

Consistency

kalau kim itu selalu bilang kalau artnya membosankan meskipun ada gap waktu seminggu, berarti konsistensinya tinggi

7
New cards
8
New cards

Distinctiveness (keunikan)

apakah responnya khas? jika kim cuma gak suka sama art 319, berarti keunikannya tinggi. kalo dia bilang kalo sebagian besar dari kursusnya itu membosankan, berarti keunikannya rendah

9
New cards

Consensus

gimana tanggapan orang lain? kalo orang lain setuju sama komentarnya kim, berarti artnya emang jelek, kalo gak ada yang setuju berarti konsensusnya rendah

10
New cards
  • Fundamental Attribution Error

  • terlalu fokus dari segi internal (disposisional) aja, dan mengabaikan dari faktor eksternal (situasional)

11
New cards
  • Self serving bias

  • biasanya ini cenderung terjadi karena individu itu berusaha untuk mempertahankan self esteemnya. menilai bahwa keberhasilan itu karena faktor internal, sedangkan kegagalan karena faktor eksternal

12
New cards

primacy effect

mengacu pada kecenderungan kita untuk mengaitkan lebih banyak pentingnya informasi awal yang kita pelajari tentang seseorang. jadi kaya hello effect gitu lo

13
New cards

self fulfilling prophecy

suatu fenomena psikologis di mana harapan atau keyakinan seseorang terhadap suatu peristiwa atau orang lain secara tidak langsung memengaruhi perilaku sehingga harapan tersebut menjadi kenyataan

14
New cards

theory of planned behaviour

niat kita untuk terlibat dalam suatu perilaku adalah yang paling kuat ketika kita memiliki sikap positif terhadap perilaku tersebut, ketika kita percaya bahwa perilaku tersebut berada dalam kendali kita

15
New cards

cognitive dissonance

perasaan ketika dua atau lebih kognisi saling bertentangan, jadi orang terdorong untuk mengurangi tension dengan mengubah sikap atau beliefnya. contoh: tau kalo merokok itu berbahaya tapi tetep aja ngerokok

16
New cards

self perception

ketika menilai orang lain kita cenderung menilai orang tuh berdasarkan caranya dia berperilaku. jadi self perception tuh konsepnya sama, kita membuat kesimpulan tentang sikap kita dengan mengamati bahaimana kita berperilaku

17
New cards

the communicator

seberapa dapat dipercaya kita mempersepsikan komunikator, jadi komunikatornya ni harus kredibel. komponen kredibel: keahlian dan kepercayaan

18
New cards

the message

pendekatan refutasi dua sisi (teknik persuasi yang menyajikan dua sisi argumen: yang mendukung pandangan dan yang menolak pandangan), jadi pendengar akan menyadari bahwa ada dua sisi dari masalah tsb dan pesannya bisa kurang bias

19
New cards

the audience

karena tiap audiens itu kepentingannya berbeda beda

20
New cards

jadi ada dua jalur untuk persuasi mereka:

  1. central route to persuasion (jalur sentral) → untuk persuasi terjadi ketika orang berpikir dengan cermat tentang pesan tersebut dan dipengaruhi karena mereka menemukan argumen yang meyakinkan

  2. peripheral route to persuasion (jalur periferal) → untuk persuasi terjadi ketika orang tidak mengamati pesan tetapi lebih dipengaruhi oleh faktor lain seperti daya tarik pembicara atau daya tarik emosional dari pesan

21
New cards

bentuk bentuk pengaruh sosial dan perilaku

  1. social norm → ekspetasi bersama tentang bagaimana cara seseorang harus berpikir, merasakan, dan berperilaku. norma ini lah yang menyatukan sistem sosial. bentuknya ada yang formal dan implisit

  2. social role → kumpulan norma yang menjadi karakteristik bagaimana seseorang harus berperilaku ketika diberikan status sosial tertentu. peran sosial seperti mahasiswa, profesor, polisi membawa harapan perilaku yang berbeda

  3. conformity → penyesuaian perilaku, sikap, dan keyainan individu sesuai dengan standar kelompoknya

22
New cards

conformity → penyesuaian perilaku, sikap, dan keyainan individu sesuai dengan standar kelompoknya

  • informational social influence → mengikuti opini/perilaku orang lain karena kita yakin dia punya ilmu yang akurat dan apa yang dilakukannya pasti benar

  • normative social influence → konformitas untuk mendapatkan reward berupa diterima oleh orang lain dan menghindari penolakan

23
New cards

passion

infatuation, biasanya ketertarikan fisik

24
New cards
  • commitment

  • empty love, biasanya kaya perjodohan

25
New cards
  • intimacy

  • liking, persahabatan dan suka tanpa konteks romantis

26
New cards
  • intimacy + love

  • = romantic love, orang yang saling tertarik secara emosional dan fisik

27
New cards
  • intimacy + commitment

  • = companionate love, pasangan yang udah lama nikah

28
New cards
  • passion + commitment

  • = fatuous love, cinta bodoh karena tanpa keintiman

29
New cards
  • kombinasi ketiganya

  • consummate love = ideal dan seimbang

30
New cards

ostracism

kondisi di mana seseorang mengalami penolakan, pengucilan, atau pengabaian oleh kelompok sosial atau lingkungan sekitarnya. Dalam konteks sosial, ostracism berarti individu tersebut diabaikan atau dikucilkan sehingga merasa tidak dianggap keberadaannya oleh orang lain.