1/67
Name | Mastery | Learn | Test | Matching | Spaced |
---|
No study sessions yet.
Sistem Pencernaan
Adalah semua organ yang terlibat dalam proses pengolahan makanan serta minuman dalam tubuh untuk menghasilkan nutrisi dan energi.
Zat Makanan (Nutrisi)
Senyawa yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan, energi, dan pemeliharaan fungsi tubuh, terbagi menjadi makronutrien dan mikronutrien.
Monosakarida
Gula sederhana yang terdiri dari satu unit gula (contoh: Glukosa, Fruktosa, Galaktosa); berfungsi sebagai sumber energi cepat bagi tubuh.
Disakarida
Terdiri dari dua monosakarida yang terikat melalui ikatan glikosidik (contoh: Sukrosa, Laktosa, Maltosa).
Polisakarida
Rantai panjang dari banyak monosakarida (contoh: Pati, Glikogen, Selulosa).
Glukosa
Sumber karbohidrat yang ditemukan pada madu, buah-buahan, dan sayuran.
Fruktosa
Sumber karbohidrat yang ditemukan pada buah-buahan dan madu.
Galaktosa
Sumber karbohidrat yang merupakan hasil pemecahan laktosa (susu).
Sukrosa
Sumber karbohidrat yang ditemukan pada gula pasir, tebu, dan bit gula.
Maltosa
Sumber karbohidrat yang ditemukan pada gandum dan biji-bijian yang berkecambah.
Selulosa
Sumber karbohidrat yang ditemukan pada sayuran hijau, buah, dan biji-bijian (serat makanan).
Fungsi Karbohidrat
Sumber energi, metabolisme lemak, menghemat protein, dan membantu pengeluaran feses.
Lemak atau Lipid
Terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), dengan struktur utama berupa trigliserida (gliserol dan asam lemak).
Lemak Jenuh
Tidak memiliki ikatan rangkap (contoh: mentega, lemak hewani).
Lemak Tak Jenuh
Memiliki satu atau lebih ikatan rangkap (contoh: minyak zaitun, minyak ikan).
Sumber Lemak Hewani
Daging, susu, mentega, keju, telur, ikan berlemak.
Sumber Lemak Nabati
Minyak zaitun, minyak kelapa, kacang-kacangan, alpukat.
Fungsi Lemak
Sumber energi, penyusun membran sel, penyedia asam lemak esensial, pelindung organ, transportasi vitamin, meningkatkan rasa kenyang, isolator panas, pembentukan hormon, menjaga kesehatan kulit dan rambut.
Protein
Tersusun dari unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N), dengan struktur dasar asam amino yang terhubung oleh ikatan peptida.
Asam Amino Esensial
Tidak dapat diproduksi oleh tubuh, harus diperoleh dari makanan (contoh: Histidin, Isoleusin, Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, Treonin, Triptofan, Valin).
Asam Amino Non-Esensial
Dapat diproduksi sendiri oleh tubuh (contoh: Alanine, Asparagin, Asam Aspartat, Asam Glutamat, Glutamin).
Sumber Protein Hewani
Daging, ikan, telur, susu, keju.
Sumber Protein Nabati
Kacang-kacangan, tahu, tempe, biji-bijian.
Fungsi Protein
Membangun dan memperbaiki jaringan, sumber energi cadangan, mengangkut zat dalam tubuh, menyusun enzim, membentuk antibodi, menjaga keseimbangan cairan, menyusun hormon, menyusun struktur sel, mendukung kontraksi otot.
Vitamin
Senyawa organik esensial yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil untuk menjalankan berbagai fungsi biologis.
Vitamin Larut Lemak
(A, D, E, K) disimpan dalam jaringan lemak dan hati.
Vitamin Larut Air
(B kompleks, C) tidak disimpan lama di tubuh dan harus dikonsumsi secara rutin.
Avitaminosis
Penyakit kekurangan vitamin (defisiensi).
Vitamin
Vitamin berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh, dan kekurangannya dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
Mineral
Zat anorganik yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil tetapi memiliki peran penting dalam berbagai proses fisiologis.
Makromineral
Mineral yang diperlukan dalam jumlah besar (contoh: Na, Cl, K, Ca, P, Mg, S).
Mikromineral (Trace Elements)
Mineral yang diperlukan dalam jumlah kecil (contoh: Fe, Zn, I, Se, Mn, F, Cu, Cr, Mo, Co).
Air
Komponen utama tubuh yang berperan penting dalam proses pencernaan secara kimiawi dan biologis.
Fungsi Air dalam Pencernaan
Sebagai pelarut, katalisator, membantu hidrolisis makanan, mengaktifkan enzim, pelumas, pengatur suhu tubuh, mengangkut zat gizi, pelindung, pembangun jaringan, dan melancarkan pembuangan sisa makanan.
Zat Aditif Makanan
Bahan yang ditambahkan ke dalam makanan atau minuman dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas, rasa, penampilan, dan daya simpan.
Proses Pencernaan
Ingesti, Digesti, Absorpsi, Peristaltik, Defekasi.
Ingesti
Proses masuknya makanan ke dalam mulut.
Digesti
Pemecahan makanan menjadi zat yang lebih sederhana secara mekanis dan kimiawi.
Absorpsi
Penyerapan zat gizi ke dalam darah atau getah bening, terutama di usus halus.
Peristaltik
Gerakan otot saluran pencernaan yang mendorong makanan dari mulut ke lambung hingga usus.
Defekasi
Pengeluaran sisa makanan yang tidak tercerna dalam bentuk feses melalui anus.
Fungsi Bibir dalam Pencernaan
Membantu memasukkan makanan ke dalam mulut, berfungsi sebagai sensor, dan membantu menahan makanan saat dikunyah.
Fungsi Gigi dalam Pencernaan
Menggigit, memotong, menyobek, mengunyah makanan, menambah nilai estetika, dan berbicara.
Fungsi Lidah dalam Pencernaan
Mengatur posisi makanan, memiliki reseptor rasa, membantu mencampurkan makanan dengan saliva, mendorong makanan ke tenggorokan, dan membantu produksi suara.
Fungsi Kelenjar Saliva
Menghasilkan saliva yang mengandung enzim amilase/ptialin untuk mengubah karbohidrat menjadi gula sederhana (maltosa).
Faring
Saluran penghubung antara mulut dan kerongkongan (esofagus) yang berperan dalam menelan (deglutisi).
Fungsi Faring
Menyalurkan makanan dari mulut ke esofagus dan mencegah makanan masuk ke saluran pernapasan.
Kerongkongan (Esofagus)
Saluran yang menghubungkan faring dengan lambung.
Fungsi Kerongkongan
Menyalurkan makanan dari faring ke lambung dengan gerakan peristaltik, mencegah makanan kembali ke faring atau masuk ke saluran napas, dan menghasilkan lendir untuk melicinkan jalannya makanan.
Lambung
Organ berbentuk kantong yang berperan dalam pencernaan mekanis dan kimiawi sebelum makanan masuk ke usus halus.
Enzim di Lambung
Pepsin, Renin, dan HCl (Asam Klorida).
Pepsin
Memecah protein menjadi peptida lebih kecil di lambung.
Renin
Menggumpalkan protein susu (kasein) pada bayi agar lebih mudah dicerna di lambung.
HCl (Asam Klorida)
Membantu mengaktifkan pepsin dan membunuh bakteri di lambung.
Fungsi Lambung
Mencerna makanan secara mekanis dan kimiawi, menghasilkan enzim dan asam klorida (HCl), mengatur pengosongan lambung, menyimpan makanan sementara, menghasilkan faktor intrinsik, dan membantu penyerapan beberapa zat.
Fungsi Pankreas dalam Pencernaan
Menghasilkan enzim amilase, lipase, tripsin, dan kimotripsin.
Hati
Organ terbesar dalam tubuh yang berperan penting dalam pencernaan, metabolisme, dan detoksifikasi.
Fungsi Hati dalam Pencernaan
Menghasilkan empedu, menyimpan dan mengatur nutrisi, mengolah zat gizi, menetralisir racun, menghasilkan protein darah, mengatur kadar gula darah, dan menghancurkan sel darah merah tua.
Empedu
Cairan yang diproduksi oleh hati dan disimpan di kantung empedu sebelum dilepaskan ke usus halus untuk membantu pencernaan, terutama pencernaan lemak.
Fungsi Empedu
Mengemulsi lemak, membantu penyerapan vitamin larut lemak, membuang zat sisa metabolisme, dan menjaga keseimbangan pH di usus.
Usus Halus
Tempat makanan dipecah lebih lanjut dengan bantuan enzim dari pankreas dan cairan empedu yang dihasilkan oleh hati.
Duodenum
Bagian usus halus yang melanjutkan proses pemecahan makanan.
Jejunum dan Ileum
Bagian usus halus yang bertanggung jawab untuk penyerapan nutrisi ke dalam aliran darah.
Usus Besar
Terdiri dari sekum, kolon, dan rektum.
Sekum
Kantung kecil yang menghubungkan usus halus (ileum) ke usus besar dan mengandung mikrobiota usus.
Kolon
Bagian terpanjang usus besar yang berfungsi menyerap air dan elektrolit, melakukan fermentasi sisa makanan, dan membentuk feses.
Rektum
Tempat penyimpanan akhir feses sebelum dikeluarkan melalui anus.
Gangguan Sistem Pencernaan
Gastritis, Diare, Sembelit (Konstipasi), GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), Irritable Bowel Syndrome (IBS), Maag, Tukak Lambung, Hepatitis, Wasir (Hemoroid), Keracunan Makanan, Kolik, Celiac Disease, Appendisitis (Radang Usus Buntu), Laktosa Intoleran, Hepatomegali.