Behaviorism and Classical Conditioning

0.0(0)
studied byStudied by 0 people
learnLearn
examPractice Test
spaced repetitionSpaced Repetition
heart puzzleMatch
flashcardsFlashcards
Card Sorting

1/18

encourage image

There's no tags or description

Looks like no tags are added yet.

Study Analytics
Name
Mastery
Learn
Test
Matching
Spaced

No study sessions yet.

19 Terms

1
New cards

Basic Assumptions of Behaviorism

  • Prinsip belajar harus diterapkan secara setara pada perilaku yang berbeda dan pada berbagai spesies hewan yang berbeda

  • Proses belajar dapat dipelajari secara paling objektif ketika fokusnya adalah stimulus dan response

  • Proses internal sebagian besar tidak dilibatkan dalam studi ilmiah

  • Belajar melibatkan perubahan perilaku

  • Organisme lahir dengan keadaan yang kosong (as blank states)

  • Proses belajar merupakan hasil dari peristiwa yg ada di lingkungan

2
New cards

tahap tahap classical conditioning

step 1: ns (bell) → nr (no response)

step 2: ns (bell) + ucs (meat) → ucr saliva

step 3: cs (bell)) → cr (saliva)

3
New cards

ciri ciri classical conditioning

  • biasanya terjdi saat ns sebelum dihadirkannya ucs (jeda 1,5 detik) sehingga disebut dengan signal learning

  • biasanya melibatkan proses mempelajari involuntary response

4
New cards

classical conditioning in human learning

  • explaining fears and phobias

  • kasus albert: takut sama tikus putih

  • fear of failure: karena kegagalan diasosiasikan dengan hukuman

5
New cards

common phenomema in classical conditioning

  • associative bias

  • importance of contingency

  • extinction

6
New cards

associative bias

membentuk asosiasi yang keliru atau berlebihan. jika dua peristiwa terjadi berdekatan dalam waktu, otak cenderung mengaitkan keduanya

contoh: Seseorang yang mengalami kejadian traumatis saat mendengar suara tertentu (misal: suara kembang api) bisa mengalami reaksi emosional setiap kali mendengar suara serupa,

7
New cards

importance of contingency

hubungan ketergantungan antara stimulus terkondisi (CS) dan stimulus tak terkondisi (UCS), di mana kemunculan UCS bergantung pada atau dapat diprediksi oleh kehadiran CS. kalo urutannya kebalik tidak akan terjadi pembelajaran yang efektif.

8
New cards

extinction

CS tidak lagi menimbulkan adanya CR karena UCS tidak dihadirkan secara kontinyu.

9
New cards

Common Phenomena in Classical Conditioning

  • generalization

  • spontaneous recover

  • stimulus discrimination

10
New cards

generalization

ketika stimulus mirip dengan CS juga menimbulkan CR.

contoh: tidak hanya takut kelinci, tapi juga kucing, anjing, dan binatang berbulu lainnya

11
New cards

Spontaneous Recovery

Ketika periode extinction diikuti dengan fase istirahat, maka CS akan kembali memunculkan response; meskipun intensitasnya lebih rendah

12
New cards

Stimulus Discrimination

Hanya CS yang dipasangkan dengan UCS yg menimbulkan CR.

Mis. anjing hanya merespon bell dengan volume yg keras; tapi yg volumenya kecil tidak direspon karena tidak ada proses conditioning

13
New cards

higher order conditioning

step 1: ns (bell) + ucs (meat) → ucr (salivate)

step 2: cs1 (bell) → cr (salivate)

step 3: ns2 (light) + cs1 (bell) → cr (salivate)

step 4: cs2 (light) → cr (salivate)

14
New cards

sensory preconditioning

fenomena dalam classical conditioning di mana dua stimulus netral (misalnya, cahaya dan bunyi) dipasangkan bersama terlebih dahulu, sebelum salah satu dari stimulus tersebut dipasangkan dengan stimulus tak terkondisi

15
New cards

tahap sensory preconditioning

step 1: ns1 (school) + ns2 (test) → no response

step 2: ns1 (school) + ucs (traumatic event) → ucr (anxiety)

step 3: cs1 (school) → cr (anxiety)

step 4: cs2 (test) → cr (anxiety)

16
New cards

CHANGING UNDESIRABLE CONDITIONED RESPONSES

  • Extinguishing Undesirable Response (Extinction)

  • Counterconditioning more Desirable Responses

  • Systematic Desensitization


17
New cards

Extinguishing Undesirable Response (Extinction)

proses menghilangkan atau melemahkan respons yang tidak diinginkan dengan cara menghentikan penguatan stimulus yang sebelumnya membentuk respons tersebu

18
New cards

Counterconditioning more Desirable Responses

teknik dalam psikologi perilaku yang bertujuan mengganti respons tidak diinginkan dengan respons yang lebih positif melalui proses pengkondisian ulang.

contoh: Penderita fobia laba-laba diajak melihat gambar laba-laba sambil melakukan teknik pernapasan dalam, sehingga laba-laba dikaitkan dengan ketenangan

19
New cards

Systematic Desensitization

teknik terapi perilaku yang digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan respons ketakutan, kecemasan, atau fobia terhadap situasi atau objek tertentu