1/42
Name | Mastery | Learn | Test | Matching | Spaced |
---|
No study sessions yet.
Sistem Imun
Jaringan kompleks yang terdiri dari sel, protein, organ, dan jaringan yang bekerja sama untuk melindungi tubuh dari ancaman eksternal dan internal.
Imunitas (Kekebalan)
Kemampuan tubuh untuk menahan atau menghilangkan benda asing.
Fungsi Sistem Imun Melawan Patogen
Mendeteksi dan menghancurkan patogen seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit.
Fungsi Sistem Imun Mengenali dan Menetralisir Zat Berbahaya
Mengenali dan menetralisir zat berbahaya dari lingkungan, seperti racun dan alergen.
Fungsi Sistem Imun Menghancurkan Sel Abnormal
Mendeteksi dan menghancurkan sel-sel tubuh yang mengalami perubahan abnormal, seperti sel kanker.
Fungsi Sistem Imun Memperbaiki Jaringan Tubuh yang Rusak
Membantu dalam proses penyembuhan dengan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak dan menggantinya dengan sel-sel baru.
Fungsi Sistem Imun Membentuk Memori Imunologis
Memiliki kemampuan untuk 'mengingat' patogen yang pernah menyerang tubuh.
Fungsi Sistem Imun Menjaga Keseimbangan Internal Tubuh
Berperan dalam menjaga homeostasis dengan mengawasi dan mengatur respon terhadap berbagai ancaman.
Sistem Imun Non-spesifik (Alami)
Respons cepat dan umum terhadap semua jenis patogen tanpa membedakan jenisnya.
Pertahanan Fisik Kulit
Kulit yang keras dan kering mencegah patogen masuk ke dalam tubuh.
Pertahanan Fisik Membran Mukosa
Melapisi saluran pernapasan, pencernaan, dan reproduksi, menghasilkan lendir yang dapat menangkap mikroorganisme.
Pertahanan Fisik Cairan Tubuh
Air mata, air liur, dan keringat mengandung enzim lisozim yang mampu menghancurkan dinding sel bakteri.
Fagositosis
Proses penelanan dan pencernaan mikroorganisme dan toksin oleh neutrofil dan makrofag.
Inflamasi (Peradangan)
Respons awal tubuh terhadap infeksi atau cedera untuk mengeliminasi patogen dan memulai proses penyembuhan.
Peradangan Akut
Terjadi secara cepat dan berlangsung singkat, berfungsi untuk menghilangkan penyebab cedera serta memulai proses penyembuhan.
Peradangan Kronis
Respons inflamasi yang berlangsung lama dan dapat menyebabkan kerusakan jaringan.
Interferon (IFN)
Protein antivirus yang disintesis oleh sel tubuh sebagai respons terhadap infeksi virus.
Komplemen
Protein plasma yang dapat diaktifkan oleh berbagai bahan dari antigen untuk menghancurkan mikroorganisme.
Pertahanan Spesifik (Adaptif)
Mekanisme pertahanan tubuh yang bekerja secara khusus terhadap jenis antigen tertentu.
Antigen
Zat yang merangsang respons imunitas, terutama untuk menghasilkan antibodi.
Determinan Antigen (Epitop)
Bagian antigen yang dapat membangkitkan respons imunitas (dapat menginduksi pembentukan antibodi).
Hapten
Molekul kecil yang jika sendirian tidak dapat menginduksi produksi antibodi, tetapi menjadi imunogenik jika bergabung dengan carrier bermolekul besar.
Antibodi (Imunoglobulin)
Protein larut yang dihasilkan oleh sistem imunitas sebagai respons terhadap antigen.
IgA
Antibodi yang berfungsi melawan mikroorganisme yang masuk ke tubuh dan ditemukan dalam zat sekresi.
IgD
Antibodi yang berfungsi membantu memicu respons imunitas dan banyak ditemukan dalam limfosit B.
IgE
Antibodi yang terikat pada reseptor sel mast dan basofil, menyebabkan pelepasan histamin selama reaksi alergi.
IgG
Antibodi yang paling banyak bersirkulasi, memberikan imunitas pada bayi baru lahir, dan berfungsi melindungi terhadap mikroorganisme dan toksin.
IgM
Antibodi yang pertama tiba di lokasi infeksi, berfungsi mengaktivasi komplemen dan meningkatkan fagositosis.
Wilayah Hinge
Memberikan fleksibilitas pada antibodi untuk mengikat antigen yang berjarak berbeda.
Fragmen Pengikat Antigen (Fab)
Ujung cabang huruf Y, domain variabel dari rantai berat dan ringan yang mengikat antigen secara spesifik.
Fiksasi komplemen (aktivasi sistem komplemen)
Menyebabkan lisisnya banyak jenis virus dan sel-sel patogen
Netralisasi
Antibodi menutup situs determinan antigen sehingga antigen menjadi tidak berbahaya dan sel fagosit dapat mencerna antigen tersebut.
Aglutinasi (penggumpalan)
Antigen berupa materi partikel, seperti bakteri atau sel-sel darah merah. Molekul antibodi memiliki paling tidak dua tempat pengikatan antigen
Imunitas aktif buatan (induksi)
Patogen yang mati/dilemahkan, atau toksin yang telah diubah. Vaksin dapat merangsang respons imunitas, tetapi tidak menyebabkan penyakit
Imunitas pasif
Antibodi dari satu individu dipindahkan ke individu lainnya
Sel B (limfosit B, B = bone marrow)
limfosit yang berfungsi membentuk antibodi untuk melawan antigen.
Sel memori B
Sel yang berasal dari pecahan limfosit B yang teraktivasi dan tidak terdiferensiasi
Sel T (limfosit T, T = timus)
Sel limfosit yang mampu mengenali dan membedakan jenis antigen atau patogen spesifik
Hipersensitivitas
Terjadi ketika sistem kekebalan tubuh mengidentifikasi zat tersebut sebagai ancaman dan meresponsnya secara berlebihan
Penyakit Autoimun
Kondisi di mana sistem imun menyerang sel, jaringan, atau organ tubuh sendiri karena mengenalinya sebagai benda asing.
Imunodefisiensi
Sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi secara optimal, sehingga tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi.
Imunodefisiensi kongental
gangguan sistem imun yang terjadi sejak lahir akibat kelainan genetik.
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)
tahap akhir dari infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus), di mana sistem kekebalan tubuh telah rusak parah sehingga tidak lagi mampu melawan infeksi dan penyakit