KK

Ekonomi SMA/MA Kelas XI

Bab Teori Permintaan dan Penawaran

Teori Permintaan Uang

  • Pengertian: Permintaan uang adalah jumlah unit moneter yang dimiliki sebagai harta tunai dalam suatu periode tertentu.
  • Fungsi Uang:
    • Sebagai alat tukar.
    • Sebagai penyimpan nilai.

Teori Permintaan Uang Klasik

  • Definisi: Menghubungkan jumlah uang yang beredar dengan tingkat harga. Diperkenalkan oleh David Ricardo.
  • Rumus:
    M = k.P
  • Improvements by Fisher: Memasukkan unsur kecepatan uang:
    M.V = P.T
  • Alfred Marshall's Input: Teori persediaan kas
    M = K.P.Y

Teori Preferensi Likuiditas (Keynes)

  • Motif Utama untuk Memegang Uang:
    1. Motif Transaksi: Lebih besar pendapatan, lebih besar kemungkinan transaksi.
      M_1 = k.Y
    2. Motif Berjaga-jaga: Tergantung pada ketidakpastian keadaan.
      M1 = M1 + M_p = f(Y)
    3. Motif Spekulasi: Tingginya pendapatan memberikan peluang spekulasi.
      M_2 = f(i)
  • Preferensi Likuiditas:
    L = M1 + M2 = f(Y) + f(i)

Kurva Permintaan Uang

  • Pengaruh Tingkat Bunga: Jika tingkat bunga meningkat, permintaan uang akan turun; jika turun, akan naik.
    Q_d = f(i)

Pergeseran Kurva Permintaan Uang

  • Faktor Penggeser:
    • Nilai kekayaan dan perubahan pendapatan nasional yang mempengaruhi permintaan.

Teori Penawaran Uang

  • Pengertian: Jumlah uang yang tersedia dalam perekonomian.
  • Jenis Uang yang Beredar:
    • Uang M1: Uang kartal + Uang giral.
    • Uang M2: M1 + Uang kuasi (tabungan, deposito).

Kurva Penawaran Uang

  • Slope Positif: Jumlah uang beredar dipengaruhi oleh tingkat bunga.

Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran Uang

Permintaan Uang:
  1. Pengeluaran konsumen.
  2. Biaya transaksi.
  3. Perubahan harga.
Penawaran Uang:
  1. Tingkat bunga.
  2. Tingkat inflasi.
  3. Produksi dan pendapatan.
  4. Kesehatan dunia perbankan.
  5. Nilai tukar rupiah.

Indeks Harga

  1. Pengertian: Perbandingan harga rata-rata pada tahun tertentu dengan tahun dasar.

Macam-Macam Indeks Harga:

  1. Indeks Harga Produsen (IHP)
  2. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)
  3. Indeks Harga Konsumen (IHK)
  4. Indeks Harga yang Dibayar dan Diterima Petani (Ib & It)

Tujuan Perhitungan Indeks Harga

  • Sebagai indikator kegiatan ekonomi.
  • Menentukan gaji.
  • Pedoman pembelian untuk perusahaan.
  • Menggambarkan kondisi petani.

Metode Perhitungan Indeks Harga

  1. Metode Agregatif Tidak Tertimbang: Selain menghitung sederhana, mengasumsikan total.
    ext{Indeks Harga} = rac{ ext{ΣP}}{ ext{ΣPo}} imes 100
  2. Metode Laspeyres: Menggunakan faktor penimbang dari tahun dasar.
    IH = rac{ ext{ΣP}{1} ext{Q}{0}}{ ext{ΣP}{0} ext{Q}_{0}} imes 100
  3. Metode Paasche: Menggunakan faktor penimbang dari tahun yang dihitung.

Inflasi

  • Definisi: Keadaan ketika harga-harga secara umum mengalami kenaikan dalam jangka panjang.

Penyebab Inflasi:

  1. Inflasi Permintaan (Demand-Pull): Kenaikan permintaan barang.
  2. Inflasi Dorongan Biaya (Cost-Push): Kenaikan biaya produksi.
  3. Inflasi dari Jumlah Uang yang Beredar: Uang yang tercetak lebih dari kebutuhan.

Jenis Inflasi berdasarkan Tingkat Keparahan:

  1. Inflasi Ringan (di bawah 10%).
  2. Inflasi Sedang (10-30%).
  3. Inflasi Berat (30-100%).
  4. Inflasi Sangat Berat (di atas 100%).

Menghitung Inflasi

  • Menggunakan indeks harga untuk menentukan persentase kenaikan.

Dampak Inflasi:

  • Pendapatan: Mempengaruhi pendapatan masyarakat.
  • Ekspor: Mengurangi daya saing barang ekspor.
  • Minat Menabung: Mengurangi pendapatan riil penabung.
  • Harga Pokok: Mengacaukan perhitungan harga pokok.

Cara Pengendalian Inflasi:

  1. Kebijakan Moneter: Mengatur jumlah uang beredar.
  2. Kebijakan Fiskal: Mengurangi pengeluaran negara dan menaikkan pajak.
  3. Kebijakan Lain: Meningkatkan produksi, menetapkan harga maksimum.