Last saved 33 days ago

1. (P) Pemeriksaan Hitung Jumlah Trombosit berbagai metode

I. Pendahuluan

1. Pentingnya Pemeriksaan Trombosit:

  • Trombosit berperan krusial dalam proses hemostasis untuk menghentikan pendarahan

  • Jumlah trombosit yang abnormal dapat mengindikasikan risiko perdarahan atau trombosis

2. Nilai Normal:

  • Umumnya berkisar antara 150.000 – 450.000/µL (nilai dapat bervariasi antar laboratorium)

3. Implikasi Klinis:

  • Trombosit rendah (trombositopenia) dapat menyebabkan perdarahan

  • Trombosit tinggi (trombositosis) berisiko meningkatkan kejadian trombosis

II. Metode Manual – Hemocytometer

1. Prinsip:

  • Penghitungan trombosit secara mikroskopik menggunakan hemocytometer (misalnya Neubauer)

2. Prosedur:

  • Pengenceran darah dengan larutan pengencer khusus (biasanya menggunakan garam natrium atau formalin)

  • Memuat sampel ke dalam ruang hitung hemocytometer

  • Menghitung jumlah trombosit di beberapa petak hitung dan menghitung rata-rata

  • Perhitungan akhir didasarkan pada faktor pengencer dan volume ruang hitung

3. Kelebihan:

  • Biaya relatif rendah

  • Dapat dilakukan di laboratorium dengan peralatan dasar

4. Keterbatasan:

  • Memerlukan keterampilan operator yang baik

  • Rentan terhadap kesalahan subjektif dan variabilitas antar pengamat

  • Memakan waktu jika jumlah sampel banyak

III. Metode Otomatis – Hambatan Listrik (Impedance)

1. Prinsip:

  • Mengukur perubahan hambatan listrik ketika sel darah (termasuk trombosit) melewati lubang kecil pada sirkuit

  • Setiap partikel menghasilkan impuls yang besarnya sebanding dengan volume sel

2. Kelebihan:

  • Cepat dan dapat menghitung ribuan sel per menit

  • Reproduksibilitas yang tinggi dan minim kesalahan operator

3. Keterbatasan:

  • Dapat mengalami gangguan oleh partikel lain (misalnya, sel darah kecil, debris)

  • Pseudotrombositopenia dapat terjadi pada kondisi agregasi trombosit atau adanya artefak

IV. Metode Otomatis – Optik (Light Scatter & Fluorescence)

1. Prinsip:

  • Menggunakan prinsip hamburan cahaya (light scatter) dan/atau pewarnaan fluoresens untuk mengidentifikasi dan menghitung trombosit

  • Sel-sel diidentifikasi berdasarkan ukuran, kompleksitas internal, dan sifat optiknya

2. Kelebihan:

  • Sangat akurat dan mampu membedakan trombosit dari debris atau sel lain

  • Dapat mendeteksi agregasi trombosit dan memberikan informasi tambahan tentang volume platelet (MPV)

3. Keterbatasan:

  • Biaya alat dan reagen relatif tinggi

  • Membutuhkan kalibrasi dan pemeliharaan alat yang teliti

V. Perbandingan Metode & Faktor Pengganggu

Metode

Kelebihan

Kekurangan

Catatan

Manual (Hemocytometer)

Biaya rendah, mudah dilakukan

Variabilitas antar operator, memakan waktu

Cocok untuk laboratorium dengan volume sampel kecil

Otomatis – Impedance

Cepat, reproduksibilitas tinggi

Rentan gangguan oleh debris, agregasi trombosit

Umum digunakan di laboratorium klinis modern

Otomatis – Optik

Akurat, dapat mendeteksi parameter tambahan

Biaya tinggi, perawatan alat intensif

Ideal untuk analisis komprehensif dan diferensiasi sel

1. Faktor Pengganggu Umum:

  • Agregasi trombosit

  • Pseudotrombositopenia (akibat antibodi EDTA)

  • Debris seluler dan partikel asing dalam sampel


VI. Kesimpulan

  • Pemeriksaan Hitung Jumlah Trombosit merupakan aspek penting dalam evaluasi fungsi hemostasis dan diagnosis gangguan perdarahan atau trombosis.

  • Metode Manual dengan hemocytometer memberikan alternatif biaya rendah, namun bergantung pada keterampilan operator.

  • Metode Otomatis (impedance dan optik) menawarkan kecepatan dan akurasi tinggi dengan kelebihan masing-masing, meskipun memerlukan investasi alat dan reagen yang lebih besar.

  • Pemilihan metode harus disesuaikan dengan kebutuhan klinis, ketersediaan peralatan, dan volume sampel yang akan diperiksa.


robot
knowt logo

1. (P) Pemeriksaan Hitung Jumlah Trombosit berbagai metode

I. Pendahuluan

1. Pentingnya Pemeriksaan Trombosit:

  • Trombosit berperan krusial dalam proses hemostasis untuk menghentikan pendarahan

  • Jumlah trombosit yang abnormal dapat mengindikasikan risiko perdarahan atau trombosis

2. Nilai Normal:

  • Umumnya berkisar antara 150.000 – 450.000/µL (nilai dapat bervariasi antar laboratorium)

3. Implikasi Klinis:

  • Trombosit rendah (trombositopenia) dapat menyebabkan perdarahan

  • Trombosit tinggi (trombositosis) berisiko meningkatkan kejadian trombosis

II. Metode Manual – Hemocytometer

1. Prinsip:

  • Penghitungan trombosit secara mikroskopik menggunakan hemocytometer (misalnya Neubauer)

2. Prosedur:

  • Pengenceran darah dengan larutan pengencer khusus (biasanya menggunakan garam natrium atau formalin)

  • Memuat sampel ke dalam ruang hitung hemocytometer

  • Menghitung jumlah trombosit di beberapa petak hitung dan menghitung rata-rata

  • Perhitungan akhir didasarkan pada faktor pengencer dan volume ruang hitung

3. Kelebihan:

  • Biaya relatif rendah

  • Dapat dilakukan di laboratorium dengan peralatan dasar

4. Keterbatasan:

  • Memerlukan keterampilan operator yang baik

  • Rentan terhadap kesalahan subjektif dan variabilitas antar pengamat

  • Memakan waktu jika jumlah sampel banyak

III. Metode Otomatis – Hambatan Listrik (Impedance)

1. Prinsip:

  • Mengukur perubahan hambatan listrik ketika sel darah (termasuk trombosit) melewati lubang kecil pada sirkuit

  • Setiap partikel menghasilkan impuls yang besarnya sebanding dengan volume sel

2. Kelebihan:

  • Cepat dan dapat menghitung ribuan sel per menit

  • Reproduksibilitas yang tinggi dan minim kesalahan operator

3. Keterbatasan:

  • Dapat mengalami gangguan oleh partikel lain (misalnya, sel darah kecil, debris)

  • Pseudotrombositopenia dapat terjadi pada kondisi agregasi trombosit atau adanya artefak

IV. Metode Otomatis – Optik (Light Scatter & Fluorescence)

1. Prinsip:

  • Menggunakan prinsip hamburan cahaya (light scatter) dan/atau pewarnaan fluoresens untuk mengidentifikasi dan menghitung trombosit

  • Sel-sel diidentifikasi berdasarkan ukuran, kompleksitas internal, dan sifat optiknya

2. Kelebihan:

  • Sangat akurat dan mampu membedakan trombosit dari debris atau sel lain

  • Dapat mendeteksi agregasi trombosit dan memberikan informasi tambahan tentang volume platelet (MPV)

3. Keterbatasan:

  • Biaya alat dan reagen relatif tinggi

  • Membutuhkan kalibrasi dan pemeliharaan alat yang teliti

V. Perbandingan Metode & Faktor Pengganggu

Metode

Kelebihan

Kekurangan

Catatan

Manual (Hemocytometer)

Biaya rendah, mudah dilakukan

Variabilitas antar operator, memakan waktu

Cocok untuk laboratorium dengan volume sampel kecil

Otomatis – Impedance

Cepat, reproduksibilitas tinggi

Rentan gangguan oleh debris, agregasi trombosit

Umum digunakan di laboratorium klinis modern

Otomatis – Optik

Akurat, dapat mendeteksi parameter tambahan

Biaya tinggi, perawatan alat intensif

Ideal untuk analisis komprehensif dan diferensiasi sel

1. Faktor Pengganggu Umum:

  • Agregasi trombosit

  • Pseudotrombositopenia (akibat antibodi EDTA)

  • Debris seluler dan partikel asing dalam sampel


VI. Kesimpulan

  • Pemeriksaan Hitung Jumlah Trombosit merupakan aspek penting dalam evaluasi fungsi hemostasis dan diagnosis gangguan perdarahan atau trombosis.

  • Metode Manual dengan hemocytometer memberikan alternatif biaya rendah, namun bergantung pada keterampilan operator.

  • Metode Otomatis (impedance dan optik) menawarkan kecepatan dan akurasi tinggi dengan kelebihan masing-masing, meskipun memerlukan investasi alat dan reagen yang lebih besar.

  • Pemilihan metode harus disesuaikan dengan kebutuhan klinis, ketersediaan peralatan, dan volume sampel yang akan diperiksa.