7.

Populasi dan Sampel

Slide 1: Judul
POPULASI DAN SAMPEL DALAM PENELITIAN


Slide 2: Definisi Populasi

  • Menurut Hastono (2013:4), populasi adalah keseluruhan unit dalam pengamatan yang akan diteliti.

  • Sugiyono (2001:55) menyebut populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki karakteristik tertentu.

  • Margono (2004:118) menyatakan bahwa populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang dan waktu tertentu.


Slide 3: Contoh Populasi

  • Contoh: Meneliti kejadian anemia pada ibu hamil di Kabupaten X.

  • Populasi: Seluruh ibu hamil di Kabupaten X.

  • Populasi dapat berupa manusia, benda, atau fenomena yang memiliki karakteristik tertentu.


Slide 4: Definisi Sampel

  • Sampel adalah sebagian dari populasi yang diukur untuk menduga karakteristik populasi (Hastono, 2013:4).

  • Sampel harus mewakili populasi agar hasil penelitian dapat digeneralisasi.


Slide 5: Jenis Populasi

  1. Populasi terbatas (finit): Memiliki batas kuantitatif yang jelas.

    • Contoh: 1.000.000 tenaga kesehatan pada awal tahun 2010.

  2. Populasi tak terbatas (infinit): Tidak memiliki batas kuantitatif yang jelas.

    • Contoh: Jumlah tenaga kesehatan di Indonesia sepanjang waktu.


Slide 6: Populasi dalam Penelitian

  • Populasi teoretis: Ditentukan secara kualitatif untuk memperluas generalisasi hasil penelitian.

    • Contoh: Guru berumur 25-40 tahun, lulusan S1 jalur skripsi.

  • Populasi yang tersedia: Populasi yang dapat dinyatakan secara kuantitatif.

    • Contoh: 250 guru di kota Bandung.


Slide 7: Sifat Populasi

  1. Populasi homogen: Unsur-unsurnya memiliki sifat yang sama.

    • Contoh: Golongan darah dalam sampel darah.

  2. Populasi heterogen: Unsur-unsurnya memiliki variasi dalam sifat atau keadaan.

    • Contoh: Populasi manusia dalam penelitian sosial.


Slide 8: Kesimpulan

  • Populasi adalah keseluruhan unit yang diamati dalam penelitian.

  • Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili keseluruhan.

  • Populasi dapat dikategorikan berdasarkan batasan dan sifatnya.

  • Pemilihan populasi dan sampel yang tepat menentukan validitas hasil penelitian.


Slide 9: Referensi

  • Hastono (2013), Sugiyono (2001), Margono (2004), Arikunto (2002), Kerlinger (Furchan, 2004), Nazir (2005).


PENGERTIAN DAN PENARIKAN SAMPEL DALAM PENELITIAN

Judul: PENGERTIAN DAN PENARIKAN SAMPEL DALAM PENELITIAN


SLIDE 1: Judul
PENGERTIAN DAN PENARIKAN SAMPEL DALAM PENELITIAN
Metodologi Penelitian


SLIDE 2: Pengertian Sampel

  • Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. (Arikunto, 2002:109; Furchan, 2004:193)

  • Sugiyono (2001:56): Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik populasi.

  • Digunakan ketika populasi terlalu besar untuk diteliti secara keseluruhan.

  • Sampel yang representatif menggambarkan kondisi populasi.


SLIDE 3: Alasan Penarikan Sampel
Mengapa dalam penelitian lebih sering digunakan sampel? (Hastono, 2013:178)

  1. Populasi sangat besar → Tidak mungkin meneliti seluruh populasi karena keterbatasan waktu.

  2. Homogenitas populasi → Tidak perlu meneliti semua unit yang seragam.

  3. Efisiensi → Menghemat biaya dan waktu.

  4. Ketepatan pengukuran → Lebih teliti dibandingkan meneliti populasi besar.

  5. Penelitian destruktif → Beberapa penelitian memerlukan penghancuran sampel (misalnya pengujian darah).


SLIDE 4: Syarat-Syarat Sampel yang Ideal
Sampel yang baik harus memenuhi kriteria berikut:

  1. Mewakili karakter populasi secara tepat.

  2. Menentukan presisi hasil penelitian dengan memperhatikan simpangan baku.

  3. Sederhana dan mudah diterapkan.

  4. Memberikan informasi sebanyak mungkin dengan biaya rendah.


SLIDE 5: Kerangka Sampel (Sampling Frame)

  • Definisi: Daftar semua unsur dalam populasi yang bisa menjadi sampel.

  • Contoh: Daftar penduduk, jumlah penderita penyakit tertentu, peta wilayah.

  • Pentingnya data terkini: Data terbaru memastikan keakuratan pemilihan sampel.

  • Masalah di negara berkembang: Sensus kadang tidak akurat → Peneliti perlu menyusun kerangka sampel sendiri.


SLIDE 6: Kesimpulan

  • Sampel digunakan untuk menggantikan penelitian populasi yang terlalu besar.

  • Pemilihan sampel harus mempertimbangkan efisiensi, akurasi, dan representasi populasi.

  • Kerangka sampel memastikan sampel diambil dengan tepat dan sesuai dengan rencana penelitian.


SLIDE 7: Terima Kasih
PERTANYAAN?


Teknik Sampling dalam Penelitian

Slide 1: Judul Teknik Sampling dalam Penelitian

Slide 2: Pengertian Teknik Sampling

  • Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2001: 56).

  • Menurut Margono (2004: 125), teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel sebagai sumber data.

  • Mempertimbangkan sifat populasi dan penyebaran sampel agar hasil representatif.

Slide 3: Jenis Teknik Sampling

  • Menurut Hastono (2013: 180), teknik sampling dibagi menjadi:

    1. Probability Sampling (Pengambilan sampel secara acak)

    2. Non-Probability Sampling (Pengambilan sampel secara tidak acak)

Slide 4: Istilah Terkait Teknik Sampling

  • Kerangka Sampel (Sampling Frame): Daftar unit populasi yang akan diambil sebagai sampel. Contoh:

    • Jumlah ibu hamil di suatu daerah

    • Jumlah balita di posyandu

    • Daftar nomor telepon

    • Kerangka sampel harus up to date agar tidak mengalami kesulitan saat penelitian.

Slide 5: Rancangan Sampel

  • Rancangan sampel meliputi:

    • Cara pengambilan sampel

    • Penentuan ukuran sampel

  • Membantu peneliti memperoleh sampel yang representatif.

  • Harus disesuaikan dengan tujuan penelitian.

Slide 6: Random Sampling

  • Teknik pengambilan sampel secara acak.

  • Semua unit dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih.

  • Digunakan jika penelitian bertujuan untuk:

    • Menguji hipotesis

    • Melakukan generalisasi hasil penelitian

Slide 7: Non-Random Sampling

  • Teknik pengambilan sampel secara tidak acak.

  • Digunakan jika penelitian tidak bertujuan menguji hipotesis atau melakukan generalisasi.

Slide 8: Kesimpulan

  • Pemilihan teknik sampling harus mempertimbangkan:

    • Sifat populasi

    • Tujuan penelitian

  • Kerangka dan rancangan sampel sangat penting dalam memastikan validitas hasil penelitian.

  • Probability sampling digunakan jika ingin menggeneralisasi hasil penelitian.

  • Non-probability sampling digunakan jika tidak memerlukan generalisasi.


Teknik Sampling Secara Acak

Slide 1: Judul

  • Teknik Sampling Secara Acak (Probability Sampling)

  • Mata Kuliah: Metodologi Penelitian

  • Dosen: [Nama Dosen]

Slide 2: Pengantar

  • Probability Sampling: teknik pengambilan sampel di mana setiap elemen populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih.

  • Tujuan: mendapatkan sampel yang representatif.

  • Metode utama:

    1. Simple Random Sampling (SRS)

    2. Systematic Random Sampling

    3. Stratified Random Sampling

    4. Cluster Sampling

    5. Multistage Sampling

Slide 3: Simple Random Sampling (SRS)

  • Digunakan jika populasi tidak terlalu heterogen dan tersebar secara geografis.

  • Membutuhkan daftar populasi (sampling frame).

  • Metode pemilihan sampel:

    1. Undian

    2. Tabel bilangan random

    3. Program komputer

Slide 4: Systematic Random Sampling

  • Sampel pertama dipilih secara acak, sisanya ditentukan secara sistematis.

  • Syarat:

    • Kerangka sampling tersedia

    • Pola populasi beraturan (misal: nomor rumah, daftar pasien)

  • Contoh:

    • Dari 500 pasien, akan diambil 25 sampel

    • Probabilitas pemilihan: 25/500 = 1/20

    • Jika nomor pertama terpilih adalah 15, maka sampel berikutnya adalah 35, 55, 75, dst.

Slide 5: Stratified Random Sampling

  • Digunakan ketika populasi heterogen.

  • Populasi dibagi ke dalam strata berdasarkan karakteristik tertentu (misal: ekonomi, pendidikan).

  • Syarat:

    1. Dalam strata harus homogen

    2. Antar strata harus heterogen

    3. Sampel diambil secara proporsional berdasarkan jumlah masing-masing strata.

  • Contoh: pendidikan (SD, SMP, SMA), setiap tingkat diambil sampel secara proporsional.

Slide 6: Cluster Sampling

  • Digunakan ketika sulit memperoleh kerangka sampel.

  • Populasi dibagi ke dalam gugus yang diasumsikan memiliki variasi yang akan diteliti.

  • Gugus dipilih secara acak, kemudian sampel diambil dari dalam gugus tersebut.

  • Syarat:

    1. Dalam gugus harus homogen

    2. Antar gugus harus heterogen

    3. Disebut juga sebagai area sampling

Slide 7: Multistage Sampling

  • Digunakan untuk populasi yang tersebar luas secara geografis.

  • Pengambilan sampel dilakukan bertahap.

  • Contoh: penelitian puskesmas di Indonesia

    • Tahap 1: Pilih 5 provinsi secara acak

    • Tahap 2: Pilih kabupaten dalam provinsi secara acak

    • Tahap 3: Pilih puskesmas dalam kabupaten secara acak

Slide 8: Kesimpulan

  • Probability sampling memastikan sampel yang representatif.

  • Metode yang digunakan bergantung pada sifat populasi dan tujuan penelitian.

  • Pemilihan teknik sampling yang tepat akan meningkatkan validitas dan reliabilitas penelitian.

Slide 9: Sesi Tanya Jawab

  • Diskusi dan pertanyaan dari mahasiswa.


Sampling Secara Tidak Acak

Draft PowerPoint: Sampling Secara Tidak Acak (Non-Probability Sampling)

Slide 1: Judul

  • Sampling Secara Tidak Acak (Non-Probability Sampling)

  • Metodologi Penelitian

  • Nama & Institusi

Slide 2: Pengertian

  • Berbeda dengan sampling acak, tidak semua unsur dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel.

  • Digunakan ketika karakteristik populasi tidak memungkinkan dilakukan pengambilan sampel acak.

  • Contoh: Dalam penelitian kasus langka seperti penderita HIV di suatu daerah.

Slide 3: Jenis-jenis Non-Probability Sampling

  • Purposive Sampling

  • Incidental Sampling

  • Quota Sampling

Slide 4: Purposive Sampling

  • Sampel dipilih berdasarkan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan.

  • Biasanya dilakukan oleh peneliti yang memahami karakter populasi.

  • Contoh: Studi tentang efektivitas tablet zat besi pada ibu hamil (sampel: ibu hamil trimester 2 dan 3).

Slide 5: Incidental Sampling

  • Sampel dipilih berdasarkan ketersediaan tanpa perencanaan khusus.

  • Digunakan dalam kondisi darurat atau situasi mendesak.

  • Contoh: Pengumpulan data saat terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa).

Slide 6: Quota Sampling

  • Sampel diambil hingga jumlah tertentu yang telah ditentukan.

  • Setelah kuota terpenuhi, pengumpulan data dihentikan.

  • Contoh: Survei opini publik tentang larangan merokok di tempat umum dengan target 1000 responden.

Slide 7: Besar Sampel

  • Penentuan besar sampel mempertimbangkan:

    1. Jenis penelitian

    2. Skala ukur variabel dependen

    3. Derajat ketepatan perkiraan

  • Besar sampel tidak hanya bergantung pada jumlah tetapi juga metode pengambilan sampelnya.

Slide 8: Estimasi Proporsi dengan Presisi Mutlak

  • Digunakan untuk mengetahui proporsi kejadian tertentu dalam populasi.

  • Rumus:
    n=(Z1−α/22×P(1−P)d2)n = \left( \frac{Z_{1-\alpha/2}^2 \times P(1-P)}{d^2} \right)

  • Contoh: Direktur RS ingin mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap layanan laboratorium (p=35%, d=10%, Z=1,96 → n=88 pasien).

Slide 9: Estimasi Proporsi dengan Presisi Relatif

  • Digunakan saat presisi yang diinginkan adalah persentase dari proporsi.

  • Contoh: Jika proporsi masyarakat yang mengobati sendiri saat demam adalah 60% dan presisi relatif 10%, maka sampel yang diperlukan adalah 257 orang.

Slide 10: Besar Sampel untuk Estimasi Rata-rata

  • Digunakan untuk variabel kontinu seperti berat badan, tinggi badan.

  • Contoh: Menentukan berat rata-rata tablet (SD=50 mg, simpangan maksimum=20 mg → n=25 tablet).

Slide 11: Besar Sampel untuk Penelitian Survei

  • Digunakan untuk survei kepuasan atau opini publik.

  • Contoh: Survei kepuasan pasien terhadap layanan farmasi RS dengan proporsi kepuasan 60%.

Slide 12: Kesimpulan

  • Non-probability sampling digunakan ketika sampling acak tidak memungkinkan.

  • Pemilihan metode bergantung pada tujuan penelitian dan kondisi populasi.

  • Besar sampel ditentukan oleh metode pengambilan sampel dan tujuan penelitian.

Slide 13: Terima Kasih

  • Q&A

  • Diskusi

robot