FW

A-Survey-of-Architecture-Framework-and-Algorithms-for-Resource-Management-in-Edge-ComputingEAI-Endorsed-Transactions-on-Energy-Web

Survey Arsitektur, Kerangka, dan Algoritma untuk Manajemen Sumber Daya di Edge Computing

  • Penulis: S. Premkumar, A.N. Sigappi

  • Email: premambal@gmail.com, an.sigappi@gmail.com

  • Fakultas: Teknologi dan Teknik, Annamalai University


Abstrak

  • Aplikasi berbasis internet saat ini menggunakan metode pemanfaatan sumber daya komputasi dari pusat data awan.

  • Metode ini tidak akan berlaku di masa depan karena latensi komunikasi di antara miliaran perangkat akan meningkat.

  • Edge computing mengadopsi sumber daya terdesentralisasi yang berada di tepi jaringan untuk memproses data dekat perangkat pengguna.

  • Hal ini menjadi tantangan karena perbedaan sumber daya yang cepat berkembang dibandingkan dengan cloud.

  • Artikel ini menyajikan survei publikasi dari 2013 hingga 2020 terkait arsitektur, kerangka, dan algoritma dalam manajemen sumber daya edge computing.

1. Pendahuluan

  • Pertumbuhan komunikasi nirkabel berbasis internet memfasilitasi pertukaran informasi yang lebih nyaman.

  • Jumlah terminal mobile global mencapai 2,8 miliar sejak 2019.

  • Perkembangan dalam sains data dan kecerdasan buatan meningkatkan penggunaan perangkat ringan dan cerdas.

  • IoT dan jaringan perangkat menciptakan volume data yang besar setiap detiknya, memerlukan model komputasi terdesentralisasi.

1.1. Kelebihan dan Kekurangan Edge Computing

  • Edge computing mengatasi masalah umum dalam cloud computing dengan mengurangi latensi melalui sumber daya lokal.

  • Sumber daya di tepi bisa berupa mikro pusat data atau node internet dengan daya komputasi lebih tinggi.

  • Tantangan dalam manajemen sumber daya untuk penggunaan IoT cerdas seperti pertanian pintar menjadi signifikan.


2. Standar Komputasi

  • Berbagai standar komputasi telah diperkenalkan untuk menyediakan layanan yang efisien dan tepat waktu.

  • 2.1. Komputasi Manifest:

    • Menghadirkan sistem operasi dan software yang terpisah dari hardware perangkat IoT.

    • Memfasilitasi pengguna dalam memilih layanan sesuai permintaan.

    • Menggunakan teknik pemrosesan data (streaming) untuk efisiensi energi dan waktu.

  • 2.2. Fog Computing:

    • Diperkenalkan oleh Cisco pada tahun 2012 sebagai kerangka pemrosesan di edge jaringan.

    • Memastikan umpan balik cepat dan kesadaran lokasi dalam lingkungan IoT.

  • 2.3. Edge Computing:

    • Memproses dan menyimpan data dekat sumbernya untuk latensi dan bandwidth yang lebih baik.

    • Menghadirkan tantangan dalam manajemen perangkat terdesentralisasi.

  • 2.4. Cloudlet:

    • Diperkenalkan oleh Carnegie Mellon University untuk meningkatkan performa aplikasi mobile dengan pusat data mini yang dekat.


3. Klasifikasi Arsitektur di Edge Computing

  • Tiga faktor utama: arsitektur aliran data, kontrol, dan sewa.

  • 3.1. Arsitektur Aliran Data:

    • Fokus pada pergerakan muatan dan data dalam ekosistem pemrosesan.

    • Jenis-jenis arsitektur: agregasi, berbagi, dan pengalihan.

  • 3.2. Arsitektur Kontrol:

    • Memanfaatkan kontrol terpusat dan distribusi untuk manajemen sumber daya.

  • 3.3. Tenancy:

    • Mengklasifikasikan arsitektur berdasarkan kemampuan berbagi perangkat keras antara berbagai entitas.

4. Infrastruktur Fog/Edge Computing

  • Infrastruktur terdiri dari perangkat keras (seperti SBC dan smartphone), perangkat lunak sistem (seperti VM dan kontainer), dan middleware.

  • Digunakan untuk menjalankan berbagai aplikasi dan mengelola sumber daya secara efisien.


5. Algoritma

  • Empat algoritma fundamental digunakan: penemuan, pengukuran, penyeimbangan beban, dan penempatan.

  • Masing-masing algoritma memiliki teknik dan aplikasi yang berbeda dalam konteks fog/edge computing.


6. Kasus Penggunaan

  • Contoh penggunaan: Pertanian pintar, kesehatan pintar, dan pengelolaan limbah pintar.

  • 6.1. Pertanian Pintar:

    • IoT sensor dan satelit mengumpulkan data pertanian yang besar untuk pemantauan dan analisis.

7. Kesimpulan

  • Permasalahan teknis dalam manajemen sumber daya di fog/edge computing diuraikan.

  • Edge computing dinilai sebagai alternatif model cloud terpusat yang mampu mengurangi latensi komunikasi dan memperbaiki pemanfaatan bandwidth.

  • Penelitian di bidang ini terus berkembang dengan harapan memberi pemahaman mendalam bagi akademisi dan peneliti.