C

PH Ekonomi


1. Ilmu Ekonomi

Asal kata: Dari bahasa Yunani oikonomia (oikos = rumah tangga, nomos = aturan/hukum), awalnya terkait manajemen rumah tangga, kemudian berkembang menjadi ilmu publik yang membahas produksi, distribusi, dan konsumsi.

Pengertian: Studi tentang bagaimana manusia mengelola sumber daya terbatas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan.

Kegunaan Ilmu Ekonomi:

    1. Mengajarkan cara berpikir – mencakup opportunity cost (biaya peluang),     marginalitas (analisis biaya/manfaat tambahan), dan konsep pasar efisien.



    2. Memahami masyarakat – melihat pola perilaku ekonomi dalam kelompok     sosial.



    3. Memahami persoalan global – misalnya gejolak harga minyak akibat perang     atau gangguan pasokan.



    4. Menjadi pemilih kompeten – membantu membuat keputusan politik yang     berdampak ekonomi.

    5. Bisnis dan investasi – digunakan untuk meminimalkan risiko dan     memaksimalkan keuntungan.

2. Sejarah Perkembangan Pemikiran Ekonomi

Praklasik:

Yunani kuno: Plato, Xenophon.

Skolastik: St. Albertus Magnus, St. Thomas Aquinas.

Merkantilisme: Jean Boudin, Thomas Mun, Colbert.

Fisiokrat: Francois Quesnay.

Klasik: Adam Smith (Bapak Ekonomi Modern), Malthus, Ricardo, Jean Batiste Say, John Stuart Mill.

Sosialisme: Sebelum Marx (Sir Thomas More, Owen, Fourier), dan Marxisme (Karl Marx) – menekankan teori nilai kerja, kritik kapitalisme, eksploitasi tenaga kerja, dan revolusi sosialis.

Neo-Klasik: Mengembangkan teori marjinal, persaingan tidak sempurna, teori permainan (game theory), informasi asimetris.

Keynesian: John Maynard Keynes – peran pemerintah dalam mengatur permintaan agregat, kebijakan fiskal & moneter, efek multiplikator.

Ekonomi Kesejahteraan: Amartya Sen – development as freedom, capability approach, pentingnya demokrasi dan HAM.

3. Tokoh Ekonomi Penting

Adam Smith: Invisible hand, pembagian kerja untuk produktivitas, teori nilai kerja.

Karl Marx: Teori nilai kerja, eksploitasi tenaga kerja, krisis kapitalisme, materialisme historis, revolusi sosialis, distribusi berdasarkan kebutuhan.

John Maynard Keynes: Fokus pada permintaan agregat, intervensi pemerintah saat resesi, kebijakan fiskal/moneter, kritik pada teori klasik.

Amartya Sen: Pembangunan harus meningkatkan kebebasan, capability approach sebagai dasar IPM, menekankan demokrasi dan HAM.

4. Masalah Pokok Ekonomi Modern

    1. What? – Barang/jasa apa yang diproduksi dan berapa banyak.

    2. How? – Bagaimana teknik produksinya, penggunaan tenaga manusia atau     mesin.

    3. For Whom? – Untuk siapa barang tersebut diproduksi dan siapa yang     menikmati hasilnya.

5. Kebutuhan

Pengertian: Segala sesuatu yang diperlukan untuk kelangsungan hidup dan kesejahteraan.

Jenis kebutuhan:

Berdasarkan intensitas: primer (pangan, sandang, papan), sekunder (pelengkap), tersier (mewah/status sosial).

Berdasarkan subjek: individu (spesifik sesuai profesi) & umum (kepentingan bersama, misalnya jalan raya).

Berdasarkan waktu: sekarang (tidak bisa ditunda) & masa depan (direncanakan).

Berdasarkan sifat: jasmani (fisik) & rohani (psikis/jiwa).

Faktor yang memengaruhi: lingkungan (iklim, geografi), agama, adat istiadat, peradaban (kemajuan teknologi dan budaya).

6. Barang dan Jasa

Barang: berwujud; Jasa: tidak berwujud tapi bermanfaat.

Jenis barang:

Cara memperoleh: ekonomi (ada pengorbanan) & nonekonomi (gratis, seperti udara).

Kepentingan: inferior, esensial, normal, mewah.

Penggunaan: pribadi & publik.

Hubungan: substitusi (pengganti) & komplementer (pelengkap).

Proses: mentah, setengah jadi, jadi.

Bentuk: tetap (tahan lama) & bergerak (tidak tahan lama).

Kegunaan barang:

Bentuk (form utility) – nilai naik setelah diolah.

Tempat (place utility) – nilai naik setelah dipindahkan.

Waktu (time utility) – berguna saat tepat dibutuhkan.

Milik (ownership utility) – bermanfaat setelah dimiliki.

7. Kelangkaan

Pengertian: Terbatasnya sumber daya ekonomi untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas.

Penyebab:

    1. Keterbatasan sumber daya alam (misalnya minyak bumi).

    2. Kerusakan SDA oleh manusia (penebangan liar, penangkapan ikan merusak).

    3. Keterbatasan kemampuan manusia mengolah SDA (kurang modal, teknologi).

    4. Pertumbuhan kebutuhan lebih cepat dari ketersediaan sarana pemenuhan.

A. Adam Smith – Bapak Ekonomi Modern

  • Pasar Bebas & Invisible Hand → Setiap individu yang mengejar kepentingan pribadinya akan, secara tidak langsung, memberi manfaat bagi masyarakat melalui mekanisme pasar bebas. “Tangan tak terlihat” menjaga keseimbangan dan efisiensi tanpa perlu campur tangan besar dari pemerintah.

  • Pembagian Kerja (Division of Labor) → Spesialisasi pekerjaan membuat pekerja lebih terampil, efisien, dan meningkatkan output secara keseluruhan. Contoh klasiknya adalah pabrik jarum yang produksinya meningkat tajam setelah tugas dibagi.

  • Teori Nilai Kerja → Nilai suatu barang diukur dari jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk memproduksinya, meskipun konsep ini kemudian disempurnakan oleh ekonom lain.


B. Karl Marx – Kritik terhadap Kapitalisme

  • Teori Nilai Kerja → Semua nilai berasal dari tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi.

  • Eksploitasi Tenaga Kerja → Dalam kapitalisme, pemilik modal mengambil “nilai lebih” (surplus value) dari kerja buruh, yakni selisih antara nilai yang dihasilkan dan upah yang dibayarkan.

  • Krisis Kapitalisme → Sistem ini rentan krisis akibat kontradiksi internal, seperti overproduksi yang tidak diimbangi kemampuan pasar menyerap barang.

  • Materialisme Historis → Perubahan dalam sistem produksi (basis ekonomi) akan memengaruhi struktur sosial, politik, dan ideologi (superstruktur).

  • Revolusi Sosialis → Ketegangan antara kelas pekerja (proletariat) dan kelas kapitalis (borjuis) akan berujung pada revolusi, mengganti kapitalisme dengan masyarakat tanpa kelas.

  • Distribusi Berdasarkan Kebutuhan → Dalam sosialisme, kekayaan dibagikan sesuai kebutuhan, bukan kontribusi produksi, untuk menghapus ketimpangan.


C. John Maynard Keynes – Keynesianisme

  • Permintaan Agregat → Jumlah total pengeluaran masyarakat menentukan aktivitas ekonomi dan tingkat lapangan kerja. Kekurangan permintaan dapat memicu resesi dan pengangguran.

  • Peran Pemerintah → Pasar tidak selalu menyeimbangkan diri, sehingga pemerintah perlu mengintervensi, misalnya dengan menaikkan belanja negara dan menurunkan pajak saat krisis.

  • Kebijakan Fiskal & Moneter → Mengatur pajak, belanja negara, suku bunga, dan jumlah uang beredar untuk menjaga stabilitas ekonomi.

  • Efek Multiplikator → Pengeluaran pemerintah dapat menghasilkan dampak ekonomi berlipat pada pendapatan dan produksi nasional.

  • Kritik terhadap Ekonomi Klasik → Keynes menolak asumsi bahwa pasar selalu efisien; pandangannya terbukti relevan pada Depresi Besar 1930-an.


D. Amartya Sen – Ekonomi Kesejahteraan & Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

  • Pembangunan sebagai Kebebasan → Pembangunan harus diartikan sebagai perluasan kebebasan manusia, bukan sekadar pertumbuhan ekonomi.

  • Capability Approach → Mengukur kemajuan melalui kemampuan nyata yang dimiliki orang, termasuk kesehatan, pendidikan, dan standar hidup layak. Pendekatan ini menjadi dasar IPM PBB.

  • Demokrasi & Hak Asasi Manusia → Kebebasan politik, partisipasi, dan perlindungan hak asasi merupakan syarat penting untuk pembangunan yang berkelanjutan.


A. Pengertian Kebutuhan

  • Segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk kelangsungan hidup dan kesejahteraan (pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan).

  • Bersifat mutlak, harus dipenuhi agar hidup seimbang.

  • Untuk memenuhinya diperlukan alat pemuas kebutuhan.


B. Jenis-Jenis Kebutuhan

  1. Berdasarkan intensitas:

    • Primer: pokok (makan, pakaian, tempat tinggal).

    • Sekunder: pelengkap (sepatu, tas, alat kerja).

    • Tersier: mewah/penunjang status (mobil mewah, perhiasan).

  2. Berdasarkan subjek:

    • Individu: sesuai profesi/keperluan pribadi.

    • Umum: untuk masyarakat (jalan, listrik, air).

  3. Berdasarkan waktu:

    • Sekarang: tidak bisa ditunda (makan saat lapar, berobat saat sakit).

    • Masa depan: direncanakan (tabungan pendidikan).

  4. Berdasarkan sifat:

    • Jasmani: kebutuhan fisik (makanan, pakaian, obat).

    • Rohani: kebutuhan psikis (motivasi, pendidikan, hiburan).


C. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan

  • Lingkungan: iklim, kondisi geografis.

  • Agama: aturan ibadah & konsumsi.

  • Adat istiadat: tradisi dan kebiasaan daerah.

  • Peradaban: kemajuan teknologi & budaya.


D. Barang dan Jasa

  • Barang: berwujud (baju, mobil).

  • Jasa: tidak berwujud tapi bermanfaat (dokter, guru).

  • Jenis barang:

    • Berdasarkan perolehan: Ekonomi (berbayar) & Nonekonomi (gratis).

    • Berdasarkan kepentingan: Inferior, Esensial, Normal, Mewah.

    • Berdasarkan penggunaan: Pribadi & Publik.

    • Berdasarkan hubungan: Substitusi & Komplementer.

    • Berdasarkan pengolahan: Mentah, Setengah jadi, Jadi.

    • Berdasarkan sifat: Tetap & Bergerak.


E. Kegunaan Barang

  • Bentuk: berubah bentuk → nilai bertambah (kayu jadi meja).

  • Tempat: dipindah ke lokasi yang butuh (pasir ke proyek).

  • Waktu: digunakan tepat waktu (tabungan pendidikan saat sekolah).

  • Milik: dimiliki agar bermanfaat (komputer setelah dibeli).


F. Kelangkaan

  • Pengertian: keterbatasan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan tak terbatas.

  • Penyebab:

    1. Keterbatasan sumber daya alam.

    2. Kerusakan sumber daya akibat ulah manusia.

    3. Keterbatasan kemampuan mengolah SDA (teknologi & modal rendah).

    4. Kebutuhan tumbuh lebih cepat dibanding penyediaan sarana.