A

Karakteristik Lapisan Bumi - GEO

Karakteristik Lapisan Bumi

Mantel Bumi/Astenosfer

  • Terbentuk dari batuan yang mengandung magnesium dan silikon.

  • Terdiri dari mantel atas dan mantel bawah.

  • Suhu mantel atas sekitar 1300-1500 derajat Celsius.

  • Suhu mantel bawah sekitar 1500-3000 derajat Celsius.

Inti Bumi/Barisfer

  • Terdiri dari inti dalam bumi dan inti luar bumi.

Inti Luar
  • Ketebalan sekitar 2250 km.

  • Kedalaman 2900-4980 km.

  • Kandungan Besi dan Nikel dalam bentuk cair.

  • Suhu mencapai 3900 derajat Celsius.

Inti Dalam
  • Ketebalan sekitar 1200 km.

  • Diameter 2600 km.

  • Kandungan Besi dan Nikel dalam bentuk padat.

  • Suhu mencapai 4800 derajat Celsius.

Kerak Samudra

  • Terbentuk dari magma yang keluar di pematang samudra (batuan beku basaltis).

  • Ketebalan 5-10 km, lebih muda karena selalu mengalami daur ulang.

  • Umur tertua 280 juta tahun.

  • Kandungan silisium dan magnesium.

  • Berat jenis lebih besar.

Kerak Benua

  • Terbentuk dari magma yang keluar di daratan (batuan beku granitis, metamorf, dan sedimen).

  • Ketebalan 20-70 km, lebih tua.

  • Paling tua berumur 4.4 milyar tahun.

  • Kandungan silisium dan alumunium.

  • Berat jenis lebih kecil.

Jenis-Jenis Batuan

  • Batuan Beku

  • Batuan Sedimen

  • Batuan Metamorf

Siklus Batuan

  • Adalah proses perubahan bentuk batuan, dari magma berubah menjadi batu, kerikil, pasir dan kembali lagi menjadi magma.

  • Tahapan:

    1. Magma mengalami pendinginan berubah menjadi batuan beku.

    2. Batuan beku mengalami pelapukan & pelarutan menjadi endapan/sedimen.

    3. Endapan/sedimen mengalami litifikasi, kompaksi & sementasi menjadi batuan sedimen.

    4. Batuan sedimen, dan batuan beku mengalami tekanan, suhu tinggi & waktu lama berubah menjadi batuan metamorf.

    5. Batuan metamorf mengalami pelelehan menjadi magma kembali.

Batuan Beku

  • Batuan yang berasal dari magma yang membeku.

  • Terbagi menjadi batuan beku dalam, batuan beku gang, dan batuan beku luar/ekstrusif.

  • Ciri-ciri: keras, kompak dan homogen, serta tidak terdapat stratifikasi lapisan.

  • Contoh: Granit, Andesit, Gabro dan Obsidian.

  • Candi Borobudur terbuat dari batuan beku, yakni batu andesit.

Batuan Beku Berdasarkan Tempat Pembekuan
  1. Beku Dalam (abyssis): pembekuan terjadi di dalam bumi, sangat lambat, sehingga hablur mineral terbentuk sempurna, besar & kompak. Struktur mineral: plutonik /granites/holokristalin. Contoh: batuan granit, perdotit, diorit, sienit, gabro.

  2. Beku Gang/korok (hypoabyssis): pembekuan terjadi di gang/sela-sela pipa kawah. Contoh: granit forfirit, diorit forfirit, sienit forfirit.

  3. Beku Luar (efusi): pembekuannya di permukaan bumi, sangat cepat, tidak terbentuk kristal/ hablur. Contoh: batu apung, basalt, andesit, obsidian.

Batuan Sedimen

  • Batuan yang terbentuk dari erosi batuan yang mengendap dan memadat.

  • Batuan sedimen klastik atau fisik: sedimen yang terangkut dalam bentuk padat dan tidak larut, kemudian diendapkan di tempat lain. Contoh: breksi, batu pasir, batu serpih dan konglomerat.

  • Batuan sedimen kimiawi: sedimen yang terangkut dalam bentuk larutan, kemudian mengendap secara kimia. Contoh: batu kapur, gypsum, stalagmite dan stalagmit.

  • Batuan sedimen organik: sedimen yang berasal dari sisa hewan dan tumbuhan. Contoh: batu bara dan batu karang.

  • Adalah batuan yang terbentuk dari hasil litifikasi, kompaksi dan sementasi endapan/sedimen.

Batuan Sedimen Berdasarkan Cara Pengendapannya:
  1. Sedimen Klastik: terbentuk dari hasil pelapukan & pengendapan secara mekanik. Contoh: breksi, konglomerat, batu pasir.

  2. Sedimen Kimiawi: terjadi dari pelapukan & pengendapan batuan secara kimia. Contoh: kapur, dolomit, limestone.

  3. Sedimen Organic: terjadi dari pelapukan & pengendapan yg dipengaruhi unsur organik. Contoh: batu bara, batu gamping, batu karang

Batuan Metamorf

  • Batuan yang telah mengalami perubahan, karena dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur yang sangat tinggi.

  • Memiliki warna bermacam-macam, seperti putih susu, merah, hitam, dan abu-abu.

  • Teksturnya terdiri dari kristaloblastik atau relik.

  • Kristaloblastik menunjukkan tekstur batuan asalnya tidak tampak, sedangkan relik menunjukkan sisa tekstur batuan asalnya tampak.

  • Adalah batuan yang terbentuk dari batuan sedimen & beku yang alami perubahan karena tekanan yang besar, suhu yg tinggi dan waktu yg sangat lama.

Batuan Metamorf Berdasarkan Proses Terjadinya:
  1. Metamorf kontak: terjadi karena pengaruh suhu yang tinggi (dekat magma). Contoh: batu pualam (dari batu kapur), batu marmer (dari batu gamping & kapur).

  2. Metamorf dynamo/kinetis: terjadi akibat tekanan yg tinggi & waktu yang lama. Contoh: batu sabak (dari tanah liat), antrasit (batu bara muda).

  3. Metamorf pneumatolitis: terbentuk akibat adanya unsur tertentu yang masuk ke batuan. Contoh: kuarsa (disusupi unsur borium) menjadi batu permata (turmalin), zamrud, batu topaz.

Tenaga Pembentuk Muka Bumi

Tenaga Endogen
  • Berasal dari dalam bumi yg sifatnya membangun bentuk muka bumi.

    • Tektonisme

    • Seisme

    • Vulkanisme

Tenaga Eksogen
  • Berasal dari luar bumi yg sifatnya merusak/merubah bentuk muka bumi.

    • Pelapukan

    • Erosi (Pengikisan)

    • Maswasting (Pergerakan tanah)

    • Sedimentasi (Pengendapan)

    • Denudasi (Pengelupasan)

Tektonisme

  • Tektonisme adalah proses perubahan letak & kedudukan kulit bumi, akibat pergerakan, pengangkatan, lipatan, dan patahan pada struktur tanah.

Epirogenetik
  • Adalah proses perubahan bentuk daratan yang disebabkan oleh tenaga dari dalam bumi dengan arah vertikal (atas-bawah) pada daerah yang luas dan waktu lama.

    1. Epirogenetik Positip: gerak turunnya daratan, sehingga seolah-olah permukaan air laut naik. Contoh: Kep. Banda, Teluk Hudson (Kanada), Depresi Katanga (Kongo) dan Laut Mati.

    2. Epirogenetik Negatif: gerak naiknya daratan, sehingga permukaan air laut terlihat turun. Cont: P. Buton, Pantai sel Timor, Pantai Skandinavia dan Pantai Afrika Selatan.

Orogenetik
  • Pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat dan meliputi wilayah yang sempit.

    1. Lipatan/kerutan (fold): bentuk muka bumi yang terjadi akibat tekanan vertical & horizontal pada kulit bumi yang lentur/elastis. Cont: Peg Tengger, Ijen dan Bukit Barisan.

      • Sinklin (lembah lipatan)

      • Antiklin (puncak lipatan)

      • Limb (sayap/lengan lipatan).

    2. Patahan/sesar (faults): bentuk muka bumi yang terjadi akibat tekanan vertical & horizontal pada kulit bumi yang keras/kaku. Cont: Slank Semangko, Lembang, Palu, dan Opak.

      • Graben/Slank (lembah patahan).

      • Horst (puncak patahan),

      • Gawir (Escarpment), lereng/bidang sesar

      • Atap sesar (Hanging wall): bag patahan yang terletak di atas bidang sesar

      • Alas sesar (foot wall), bag patahan yang terletak di bawah bidang sesar.

    3. Retakan/rekahan/kekar (joint): bentuk muka bumi yg retak (dipermukaan) tetapi masim menyatu di bawah permukaan.

Jenis Lipatan Berdasarkan Sumbu Lipatannya:
  • Lipatan tegak: terjadi karena kekuatan pendorong dari kanan & kiri sama.

  • Lipatan Miring: kekuatan pendorong salah satu sisi lebih besar.

  • Lipatan Menggantung: lipatan miring tingkat lanjut (dorongan terus menerus dari satu sisi)

  • Isoklinal: kekuatan dari 2 sisi sama dan menekan secara terus menerus.

  • Lipatan Rebah: kekuatan dorong melintang hanya dari satu sisi.

  • Lipatan Sesar Sungkup (Overthrust): lipatan rebah tingkat lanjut (tekanan makin kuat menyebabkan retak)

Jenis-jenis Patahan /sesar:
  1. Sesar normal (normal fault), jika atap sesar (hanging wall) turun

  2. Sesar naik (reverse fault), jika atap sesar (hanging wall) naik.

  3. Sesar mendatar (strike fault), jika salah bagian patahan bergerak ke kanan / kiri.

    • Dekstral, jika tanah di depan kita geser ke kanan.

    • Sinistral, jika tanah di depan kita geser ke kiri

Retakan/Rekahan/Joint. Jenis-jenisnya :
  1. Kekar Tarik (Tension Joint), terjadi jika adanya tarikan dari 2 sisi.

  2. Extension Joint (Release Joint), terjadi jika adanya tekanan dari 2 sisinya.

  3. Shear Joint (Kekar Gerus) adalah retakan yang saling berpotongan.

Seisme (Gempa Bumi)

  • Getaran kulit bumi secara tiba-tiba dalam waktu relatif singkat yang disebabkan oleh tenaga dari dalam bumi (endogen) dan dapat dirasakan sampai permukaan bumi.

  • Terjadi karena adanya dua lempeng bertemu / bertumbukan sehingga menimbulkan getaran

Macam-macam Gempa Bumi Berdasarkan Penyebabnya:
  1. Gempa tektonik: gempa yang disebabkan oleh gerakan tektonik lempeng. Gempa paling mematikan dan sering terjadi. Contoh: Gempa Aceh, Jogja, Lombok, Palu, dan Gempa Cianjur.

  2. Gempa vulkanik: yaitu gempa yang disebabkan oleh letusan gunung api. Cont G Krakatau, G. Kelud, G. Agung, G. Galunggung,.

  3. Gempa runtuhan (terban): terjadi akibat runtuhnya goa, baik alam maupun buatan (bekas tambang). Terjadi di Peg Kapur dan daerah tambang.

  4. Gempa Tumbukan: terjadi akibat tumbukan meteor/ asteroid yang jatuh ke Bumi.

  5. Gempa buatan: terjadi karena aktivitas dari manusia. Cont: ledakan bom, dinamit, nuklir, penghancuran bukit.

Macam-macam Gempa Bumi Berdasarkan Kekuatan / Magnetudo (Menurut USGS):
  • 0. 0-3.0: gempa micro

  • 1. 0-3.9: gempa minor

  • 2. 0-4.9: gempa ringan

  • 3. 0-5.9: gempa sedang

  • 4. 0-6.9: gempa kuat

  • 5. 0-7.9: gempa mayor

  • 8. 0…: gempa sangat kuat (dahsyat).

Macam-macam Gempa Bumi Berdasarkan Kedalamannya/Hipocentrum:
  • Gempa dangkal (< 60 km)

  • Gempa intermediet (60 - 300 km)

  • Gempa dalam (> 300 km)

  • Semakin dangkal suatu gempa, kekuatannya makin besar dan kerusakannya makin parah.

Macam-macam Gempa Bumi Berdasarkan Letak Episentrumnya:
  • Gempa daratan: jika episentrum di darat.

  • Gempa laut: jika episentrumnya di lautan. Gempa laut inilah yg dapat berpotensi terjadi tsunami, jika kekuatannya ≥ 7 M.

Tsunami
  • Gelombang laut yang bergulung-gulung berkecepatan tinggi menerjang daratan.

  • Contoh:

    • Tsunami Aceh, 26 Des 2004: akibat gempa bumi berkekuatan 9,2 M, kedalaman 10 km (korban 300.000 jiwa).

    • Tsunami Fukushima, 11 Maret 2011: Gempa 7,4 M kedalaman 57 km.

    • Tsunami Palu, 28 Sept 2018: Gempa bumi 7,4 M kedalaman 10 km.

Hukum Laska
  • Hukum laska adalah suatu hukum yg menjelaskan cara mencari titik pusat gempa.

  • Titik pusat gempa di dalam bumi disebut hiposentrum. Dan titik pusat gempa yang berada di permukaan bumi (episentrum.)

  • Rumus: A = {(S- P) – 1 menit) x 1000 km}

    • A = Delta (Jarak seismografi dg epicenter)

    • S = waktu gelombang sekunder datang

    • P = waktu gelombang primer datang

    • S = ( \frac{A}{1000} +1 menit) + P

    • P = S - ( \frac{A}{1000} +1 menit)]

  • Contoh Soal 1:

    • Suatu gempa, gelombang primer datang pukul 22.19'45" dan gelombang sekunder tiba pukul 22.25'15". Hitung jarak seismograf dgn epicentrum !

    • Jawab:

      • S = 22.25'15"

      • P = 22.19'45"

      • A = … ???

      • A = {(S-P) - 1'} x 1000 km

      • A = {(5' 30")-1'} x 1000 km

      • A = { 4' 30"] × 1000 km

      • A = \frac{ [4' 30"]}{60} x 1000 km

      • A = 4,5' × 1000 km

      • A = 4.500 km\n* Contoh Soal 2:

    • Suatu gempa, terdeteksi jarak epicentrumnya 3.250 km dan gelombang primer terjadi pukul 13.41'25". Pukul berapa gelombang sekunder datang?

    • Jawab:

      • A = 3.250 km

      • P = 13.41'25"

      • S = … ?

      • S = ( \frac{A}{1000} +1 menit) + P

      • S = ( \frac{3.250}{1000} +1') + 13.41'25"

      • S = {(3,25' +1') + 13.41'25"]

      • S = (4,25') + 13.41'25"

      • S = (4' + ( \frac{25}{100}*60)") + 13.41'25"

      • S = (4'15") + 13.41'25"

      • S =13.45'40"\n

Vulkanisme (Gunung Berapi)

  • Vulkanisme adalah proses pergerakan magma dari dalam bumi menuju ke atas, baik sampai maupun tidak sampai ke permukaan bumi.

Intrusi Magma
  • Adalah pergerakan/aktifitas magma di dalam bumi (tidak sampai keluar permukaan bumi).

    1. Batolit (dapur magma).

    2. Lakolit, magma yang atasnya cembung dan alasnya rata.

    3. Sill/keping intrusi, magma tipis menyusup diantara lap. batuan.

    4. Dike/Retas/intrusi korok, magma menerobos beberapa lapisan batuan.

    5. Diatrema, pipa kawah, saluran tempat keluarnya magma.

    6. Apofisa, cabang dari diatrema.

    7. Kawah Utama.

    8. Kawah Samping.

    9. Gunung Api Parasit / Kerucut.

Ekstrusi (Erupsi)
  • Adalah proses keluarnya magma dari dalam bumi ke permukaan bumi. Inilah peristiwa gunung meletus.

Macam-macam Ekstrusi/ Erupsi Magma Berdasarkan Tempat Keluarnya Magma:
  1. Erupsi linear: jika magma keluar melalui retakan yang memanjang.

  2. Erupsi areal: jika magma keluar melalui lubang yg sangat luas membentuk area.

  3. Erupsi sentral: jika magma keluar melalui pipa kawah pada satu titik lokasi.

Macam-macam Gunung Api Berdasarkan Bentuknya:
  1. Gunung api strato: berbentuk kerucut. Terjadi karena erupsi yang bersifat eksplosif (ledakan) & efusiv (lelehan) bergantian. Paling banyak di dunia.

  2. Gunung api maar: memiliki kawah yang luas, karena erupsinya eksplosif sehingga material di puncak terlempar. Contoh: Danau Klakah, G. Bromo (Jatim).

  3. Gunung api perisai (ampit, tameng): terjadi karena erupsinya effusive dan materialnya cair. Cont: G Kilauea, Mauna Lao, Mauna Kea (Hawai, USA).

Macam-macam Material yang Keluar Saat Erupsi:
  1. Eflata (material padat): bom/batu besar, lapili / kerikil, pasir dan abu.

  2. Effusiva (cair): Lava (magma yg keluar) dan Lahar (magma bercampur air)

  3. Ekshalasi (gas): uap air (fumarol), gas belerang (sulfatara) dan gas asam arang (mofet).

Tipe Letusan Gunung Api
  1. Tipe Hawai

  2. Tipe Stromboli

  3. Tipe Volcano Lemah

  4. Tipe Peret

  5. Tipe Merapi

  6. Tipe St Vincent

  7. Tipe Pelee

Gejala Pasca Vulkanisme (Post Vulkanisme):
  • Munculnya ekhalasi (sumber gas).

  • Munculnya mata air panas, contoh: Cimelati (Jabar) dan Pablengan (Jateng)

  • Terdapat geyser, mata air memancar

  • Terdapat mata air makdani, mata air yang mengandung mineral. Contoh: di baturaden (jateng) dan Maribaya (jabar)

Tenaga Eksogen

  • Tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari luar bumi dan bersifat merombak permukaan bumi.

  • Tenaga eksogen bersifat degradasi (mengikis/mengurangi lahan) dan agradasi (menumpuk material)

Macam-macam Tenaga Eksogen
  1. Pelapukan (Wheathering)

  2. Erosi (Pengikisan)

  3. Maswasting (Pergerakan tanah)

  4. Sedimentasi (Pengendapan)

  5. Denudasi (Pengelupasan)

Pelapukan
  • Proses penghancuran batu-batuan menjadi bagian lebih kecil seperti pasir / tanah.

Jenis-jenis Pelapukan:

  1. Pelapukan mekanik (fisika): pelapukan yg disebabkan oleh perubahan suhu. Cont batu menjadi pasir (panas matahari).

  2. Pelapukan Chemis (kimia): disebabkan tercampurnya batuan dengan zat kimia. Contoh: Besi berkarat (terkena oksigen), batu kapur/gamping membentuk dolina.

  3. Pelapukan Organis (biologis): disebabkan oleh aktifitas organisme (makhluk hidup). Cont: tanaman tumbuh di tembok, hewan yang berkubang di lumpur,

Erosi/Pengikisan
  • Proses pengikisan batuan/ material dan perpindahannya material tersebut ke tempat lain.

Jenis-jenis Erosi:

  1. Ablasi: disebabkan oleh air.

  2. Abrasi: erosi oleh gelombang laut.

  3. Deflasi: erosi oleh angin

  4. Korosi: erosi oleh pasir yg terbawa angin.

  5. Eksarasi: erosi oleh es/gletser.

Ablasi (Erosi Oleh Air)

  1. Erosi percik (Splash Erosion): terlemparnya partikel tanah akibat percikan butir air.

  2. Erosi lembar/ permukaan (Sheet Erosion): terkikisnya permukaan tanah yg tebalnya sama

  3. Erosi alur (Rill Erosion): erosi yang membentuk alur-alur.

  4. Erosi parit (Gully Erosion): erosi alur yg sudah dalam & lebar, membentuk huruf "V".

  5. Erosi tebing (Valley erosion): erosi vertical di perbukitan yang membentuk lembah dan lereng curam dan berbentuk "V".

  6. Stream erosion: erosi di aliran sungai yang sudah terbentuk "U". Erosinya lateral & vertical.

Abrasi

  • Cliff

  • Goa Pantai

  • Notch (takik)

  • Arch

  • Blow Hole

  • Stack

Deflasi & Korosi

  • Mushroom Stones (batu jamur)

  • Arch (batu melengkung)

  • Inselbergs (Monadnock), bukit sisa

  • Stack/Tall Rock

  • Uluru, Ausstralia

Eksarasi (Erosi Es)

  • Pantai fyord, pantai teluk yang menjorok akibat erosi es.

  • Danau glasial.

Gerakan Masa Tanah / Mass Wasting
  • Adalah pergerakan/perpindahan masa tanah/batuan ke tempat yg lebih rendah karena gaya grafitasi (gaya berat).

Jenis-jenis Pergerakan Tanah:

  1. Tanah longsor (Land slide).

  2. Tanah mengalir (earth flow).

  3. Tanah amblas/ambruk (subsidence).

  4. Rayapan tanah (soil creep)

  5. Tanah Nendat (Slumping)

  6. Likuifaksi tanah (akibat gempa)

  7. Batuan jatuh (rock falls).

  8. Puing Jatuh (debris fall).

Sedimentasi / Pengendapan
  • Proses pengendapan massa batuan/material yang terbawa oleh angin, air atau es di suatu bentangan lahan.

Jenis-jenis Sedimentasi:

  1. Sedimentasi fluvial: disebabkan aliran sungai.

  2. Sedimentasi aeolis: oleh gerakan angin.

  3. Sedimentasi marine: oleh gelombang air laut.

  4. Sedimentasi glacial: oleh gletser/salju.

Sedimentasi Fluvial

  • Kipas Aluvial (Alluvial Fans), endapan seperti kipas

  • Delta, di muara sungai.

  • Dataran banjir

  • Tanggul alam

  • Meander

  • Oxbow Lake (Danau Tapal Kuda)

  • Foodplain (dataran banjir)

Sedimentasi Marine

  1. Spit.

  2. Bar (Gosong pasir).

  3. Beting.

  4. Nehrung,

  5. Tombolo.

  6. Cuspate Foreland.

Sedimentasi Aeolis (Aeolian)

  • Sand Dunes (gumuk pasir), hamparan/endapan pasir aeolian.

  • Arroyos: endapan pasir di sungai kering.

  • Scree, endapan di kaki tebing.

  • Loess, dataran dari endapan pasir.

Sedimentasi Glasial

  • Meliputi: Drumlin, Danau Ketel, Esker, Kame, Moraine.

Pedosfer

  • Pedosfer merupakan lapisan tanah yg terletak di lapisan litosfer terluar.

  • Tanah adalah lapisan permukaan bumi yg berasal dari batuan telah lapuk menjadi partikel kecil dan telah berubah secara kimiawi bersama sisa tumbuhan /hewan yang hidup di dalam maupun diatas permukaan tanah.

  • Proses pembentukan tanah disebut "pedogenesis".

Proses Pembentukan Tanah
  1. Pelapukan batuan: peristiwa penghancuran batuan (bedrock)

  2. Proses Pelunakan struktur batuan: air & udara masuk ke batuan

  3. Proses tumbuhnya tanaman perintis: akar tanaman masuk ke sela batuan

  4. Proses Penyuburan: proses pengayaan bahan organic.

Faktor Pembentuk Tanah
  1. Faktor Iklim (factor utama): suhu udara, curah hujan dan angin.

  2. Faktor Organis, melalui pelapukan organis

  3. Topografi (Relief), topografi yang kasar, akan lebih cepat terbentuk.

  4. Bahan induk, akan menentukan jenis tanah

  5. Waktu. (muda, dewasa dan tua)

Sifat-Sifat Tanah

Sifat Fisik Tanah :

  • Warna Tanah: percampuran dgn unsur tertentu (unsur Fe = tanah kuning kemerahan, organic = hitam, dll)

  • Struktur Tanah: susunan dari partikel-partikel tanah (pasir, debu dan lihat).

  • Tekstur Tanah: tingkat kehalusan tanah.

Sifat Kimia Tanah:

  • Tingkat keasaman/kebasaan tanah (pH tanah), tanah normal bila pH nya 6,5 – 7,5.

Sifat Biologi Tanah:

  • Kandungan organisme dalam tanah (jamur, bakteri, atau mikroorganisme lainnya)

Profil Tanah:
  1. Horizon O (Organik/humus): lapisan tanah paling atas, tersubur, berisi > 20 % bahan organic.

  2. Horizon A (Top Soil): lapisan akar, berisi campuran organic/humus & mineral.

  3. Horizon E (Eluviasi): lapisan tanah yang mengalami pencucian

  4. Horizon B (Sub Soil): lapisan lluviasi atau pengendapan unsur liat, fe, dll, shg warna lebih merah.

  5. Horizon C (Regolith): batuan induk yang mengalami pelapukan.

  6. Horizon R (Bethrock)

Persebaran Tanah
  1. Tanah Aluvial (endapan): tanah yg berasal dari endapan pasir/lumpur sungai. Sangat subur. Persebarannya: Jawa bag utara, Sumatra timur, Kalimantan bag barat/selatan

  2. Tanah Organosol, berasal dari bahan organic.

    • Tanah Gambut: tanah organosol muda yang masih asam. Kurang subur, warna kecoklatan. Persebarannya: Sumatra, Kalimantan.

    • Tanah Humus: tanah organosol tua. Sangat subur, berwarna gelap. Persebarannya: Sumatra, Kalimantan, Sulawesi & Papua.

  3. Tanah Kapur (renzina): dari pelapukan batu kapur. Tidak subur, berwarna putih kusam. Persebarannya: Jawa bag Selatan & NT.

  4. Tanah terrasosa: berasal dari pelapukan batuan kapur tua. Relatif subur. Di dataran kaki peg kapur. Persebaran: Jawa bag selatan, NT, Maluku.

  5. Tanah Laterit: tanah kemerahan (zat besi) tererosi terus sehingga kurang subur. Persebaran: Jawa, Kalimantan, Sulawesi.

  6. Tanah Liat (Lempung): tanah mengandung aluminium dan silikat. Persebaran diseluruh Indonesia.

  7. Tanah Litosol: tanah berbatu di lereng gunung, yg pelapukannya belum sempurna. Sulit ditanami. Persebaran: Jawa, NT dan Sulawesi.

  8. Tanah Latosol: tanah merah dari pelapukan (batu api/rijang, sedimen, metamorf) tingkat lanjut. Bersifat asam, organik rendah & kurang subur. Persebarannya: Jabar, Sumbar, Sumut.

  9. Tanah Andosol (Vulkanik): tanah dari letusan gunung api (abu vulkanik). Sangat subur. Persebarannya disekitar gunung berapi Sumatra, Jawa, Bali, NT, Maluku dan Papua.

Konservasi Tanah
  • Konservasi tanah adalah usaha untuk mencegah kerusakan tanah akibat erosi maupun karena penggunaan tanah berlebihan sehingga tanah berubah secara kimiawi dan biologi tanah.

Konservasi Tanah Melalui:

  • Metode Vegetatif: Dengan menggunakan tanaman/bagian tanaman

  • Metode Mekanik: dengan mengolah tanah /mengubah bentuk fisik tanah.

  • Metode Kimia: dengan memberikan bahan kimia.

Metode Vegetatif

  1. Reboisasi (Reforestasi) & Penghijauan.

  2. Windbreaks: metode penanaman vegetasi untuk melindungi tanah dari terpaan angin.

  3. Bufering: metode menaman tanaman keras, pada lahan yang sangat miring.

  4. Strip Cropping: penanaman berjalur tegak lurus terhadap aliran air / arah angin.

  5. Contour Strip Cropping: adalah penanaman berjalur sejajar dengan garis kontur.

  6. Crop Rotation (Pergiliran tanaman): menanam tanaman secara bergantian.

  7. Multiple Cropping: menanam 2 tanaman/lebih pada satu lahan dalam satu waktu tanam.

Metode Mekanik

  1. Terasering: pembuatan teras-teras pada lahan miring.

  2. Guludan: pembuatan gundukan tanah agar air bisa mengalir searah dengan garis kontur.

  3. Rorak: pembuatan parit buntu sejajar kontur. Tujuannya untuk menjebak dan meresapkan air.

  4. Contour tillage: pengolahan tanah sejajar dengan garis kontur dan membentuk igir-igir kecil yang memperlambat aliran air.

  5. Cekdam: kegiatan membendung aliran air melalui parit sehingga material yang tererosi bisa tertahan dan terendapkan.

Metode Kimia

  • Tujuannya untuk memadatkan struktur tanah agar sesisten/tahan terhadap erosi.

  • Sasarannya pada tanah yg kandungan organik ≤2%, peka terhadap erosi, tanah kapur, & tanah terlalu asam.

  • Contoh:

    • Menambah zat kapur pada tanah yang terlalu asam (tanah gambut).

    • Menambahkan zat asam pada tanah kapur.