Ringkasan Obat-obatan
Obat Diuretik dan Efek Sampingnya
- Diuretik adalah obat yang meningkatkan laju urinasi.
- Efek samping diuretik bervariasi tergantung jenisnya, meliputi:
- Ketidakseimbangan elektrolit (natrium, kalium, magnesium, kalsium).
- Dehidrasi.
- Hipotensi (tekanan darah rendah).
- Gangguan metabolisme (misalnya, peningkatan gula darah atau asam urat).
- Aritmia jantung akibat gangguan elektrolit.
Angina Pectoris dan Perbedaan dengan Penyakit Jantung Lainnya
- Angina pectoris adalah nyeri dada akibat iskemia miokard (kekurangan oksigen pada otot jantung).
- Perbedaan dengan penyakit jantung lain:
- Penyakit Jantung Koroner (PJK): Angina adalah salah satu manifestasi PJK, yang disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan arteri koroner. PJK dapat menyebabkan infark miokard (serangan jantung).
- Gagal Jantung: Jantung tidak mampu memompa darah secara efektif untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Angina bisa menjadi gejala gagal jantung.
- Aritmia: Gangguan irama jantung. Angina dapat memicu atau memperburuk aritmia.
- Penyakit Katup Jantung: Kelainan pada katup jantung yang menyebabkan gangguan aliran darah. Angina dapat terjadi jika katup yang abnormal menyebabkan peningkatan beban kerja jantung.
Obat Jantung Inotropik Positif dan Negatif
- Obat inotropik memengaruhi kekuatan kontraksi otot jantung.
- Inotropik Positif: Meningkatkan kekuatan kontraksi jantung.
- Contoh: Digoksin, dobutamin, dopamin.
- Mekanisme Kerja: Meningkatkan kadar kalsium intraseluler ([Ca^{2+}]_{i}) yang meningkatkan kontraktilitas.
- Inotropik Negatif: Menurunkan kekuatan kontraksi jantung.
- Contoh: Beta-blocker (misalnya, metoprolol, atenolol), calcium channel blockers (misalnya, verapamil, diltiazem).
- Mekanisme Kerja: Mengurangi kadar kalsium intraseluler atau menghambat aktivitas sistem saraf simpatis.
Obat Digitalis (Digoksin)
- Digoksin adalah obat inotropik positif yang digunakan untuk gagal jantung dan aritmia tertentu (misalnya, fibrilasi atrium).
- Mekanisme Kerja: Menghambat pompa natrium-kalium (Na+/K+-ATPase) di membran sel otot jantung, meningkatkan kadar natrium intraseluler ([Na^+]{i}). Peningkatan [Na^+]{i} mengurangi aktivitas penukar natrium-kalsium (Na+/Ca2+ exchanger), sehingga meningkatkan kadar kalsium intraseluler ([Ca^{2+}]_{i}) dan meningkatkan kontraktilitas jantung.
- Perhatian:
- Indeks terapetik sempit: Dosis efektif dan dosis toksik sangat berdekatan. Pemantauan kadar digoksin dalam darah diperlukan.
- Dapat menyebabkan aritmia, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, penglihatan kabur, dan kebingungan.
- Interaksi obat: Banyak obat dapat berinteraksi dengan digoksin dan meningkatkan risiko toksisitas.
Obat Jantung (Golongan, Mekanisme Kerja, Vasodilator, Beta Blocker, ACE Inhibitor)
- Vasodilator: Melebarkan pembuluh darah, mengurangi tekanan darah dan beban kerja jantung.
- Contoh: Nitrat (nitrogliserin), calcium channel blockers (amlodipine), hydralazine.
- Mekanisme Kerja: Berbagai mekanisme, termasuk peningkatan kadar oksida nitrat (NO), penghambatan kanal kalsium, atau relaksasi otot polos pembuluh darah.
- Beta-Blocker: Menghambat aktivitas sistem saraf simpatis pada jantung, mengurangi denyut jantung, tekanan darah, dan kontraktilitas.
- Contoh: Metoprolol, atenolol, bisoprolol.
- Mekanisme Kerja: Memblokir reseptor beta-adrenergik di jantung.
- ACE Inhibitor: Menghambat enzim pengubah angiotensin (ACE), mencegah pembentukan angiotensin II (vasokonstriktor kuat) dan mengurangi tekanan darah.
- Contoh: Captopril, enalapril, lisinopril.
- Mekanisme Kerja: Menghambat sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAAS).
Hal yang Harus Diperhatikan pada Digoksin
- Kadar elektrolit: Hipokalemia (kadar kalium rendah) meningkatkan risiko toksisitas digoksin. Kadar kalium harus dipantau dan dipertahankan dalam rentang normal.
- Fungsi ginjal: Digoksin diekskresikan melalui ginjal. Gangguan fungsi ginjal dapat meningkatkan kadar digoksin dalam darah dan meningkatkan risiko toksisitas.
- Gejala toksisitas: Pasien harus diedukasi mengenai gejala toksisitas digoksin dan segera melaporkannya ke dokter.
- Interaksi obat: Perhatikan interaksi obat yang dapat meningkatkan kadar digoksin.
Efek Samping Captopril dan Metformin
- Captopril (ACE Inhibitor):
- Hipotensi.
- Batuk kering.
- Hiperkalemia (kadar kalium tinggi).
- Angioedema (pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan).
- Gangguan fungsi ginjal.
- Metformin (Obat Diabetes):
- Gangguan pencernaan (mual, muntah, diare).
- Asidosis laktat (jarang, tetapi serius).
- Defisiensi vitamin B12 (jangka panjang).
Contoh Obat Menghambat Kanal Kalsium
- Dihidropiridin: Amlodipine, nifedipine (terutama digunakan untuk hipertensi).
- Non-Dihidropiridin: Verapamil, diltiazem (digunakan untuk hipertensi, angina, dan aritmia).
- Mekanisme Kerja: Menghambat masuknya kalsium ke dalam sel otot polos pembuluh darah dan sel otot jantung, menyebabkan vasodilatasi dan penurunan kontraktilitas jantung.
Golongan Obat yang Menyebabkan Hipertensi
- Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
- Kortikosteroid.
- Dekongestan (misalnya, pseudoefedrin).
- Pil KB yang mengandung estrogen.
- Antidepresan tertentu.
- Obat-obatan terlarang (misalnya, kokain, amfetamin).
Obat untuk Pasien Hipertensi Tidak Diabetes dan Tidak CKD
- Pilihan Pertama:
- Thiazide diuretik (misalnya, hydrochlorothiazide).
- ACE inhibitor (misalnya, enalapril).
- ARB (Angiotensin Receptor Blocker) (misalnya, valsartan).
- Calcium channel blocker (misalnya, amlodipine).
- Pilihan Kombinasi: Kombinasi dua atau lebih obat dari golongan di atas mungkin diperlukan untuk mencapai target tekanan darah.
Faktor Terjadinya Hipertensi
- Faktor Gaya Hidup:
- Diet tinggi garam.
- Kurang aktivitas fisik.
- Obesitas.
- Konsumsi alkohol berlebihan.
- Merokok.
- Faktor Genetik: Riwayat keluarga dengan hipertensi.
- Faktor Usia: Risiko meningkat seiring bertambahnya usia.
- Kondisi Medis Lain:
- Penyakit ginjal.
- Penyakit endokrin (misalnya, hipertiroidisme, sindrom Cushing).
- Sleep apnea.
Risiko Jika Hipertensi Diabaikan
- Penyakit Jantung:
- Penyakit jantung koroner (PJK).
- Gagal jantung.
- Hipertrofi ventrikel kiri (penebalan otot jantung).
- Stroke: Kerusakan otak akibat gangguan aliran darah.
- Penyakit Ginjal: Kerusakan ginjal yang progresif.
- Penyakit Mata: Retinopati hipertensi (kerusakan pada retina).
- Penyakit Pembuluh Darah Perifer: Penyempitan pembuluh darah di tungkai.
Obat Hipertensi Menghambat Saraf Simpatis
- Golongan Obat:
- Beta-blocker (misalnya, metoprolol).
- Alpha-blocker (misalnya, prazosin).
- Central alpha-agonists (misalnya, clonidine).
- Mekanisme Kerja: Mengurangi aktivitas sistem saraf simpatis, yang menyebabkan penurunan denyut jantung, tekanan darah, dan resistensi pembuluh darah perifer.
Golongan Lipid dan Penyebabnya
- Kolesterol Total: Jumlah total kolesterol dalam darah.
- LDL (Low-Density Lipoprotein) Kolesterol: "Kolesterol jahat" yang dapat menumpuk di dinding arteri.
- HDL (High-Density Lipoprotein) Kolesterol: "Kolesterol baik" yang membantu membersihkan LDL dari arteri.
- Trigliserida: Lemak dalam darah.
- Penyebab Abnormalitas Lipid:
- Faktor genetik.
- Diet tinggi lemak jenuh dan kolesterol.
- Kurang aktivitas fisik.
- Obesitas.
- Diabetes.
- Penyakit ginjal.
- Hipotiroidisme.
- Obat-obatan tertentu.
Golongan Obat yang Meningkatkan LDL Kolesterol dan Menurunkan HDL
- Meningkatkan LDL:
- Diuretik thiazide.
- Beta-blocker (beberapa).
- Kortikosteroid.
- Progestin.
- Menurunkan HDL:
- Beta-blocker (beberapa).
- Steroid anabolik.
- Progestin.
Penderita Arteriosklerosis: Obat vs. Perbaikan Gaya Hidup
- Perbaikan Gaya Hidup (Selalu Dianjurkan):
- Diet sehat jantung.
- Aktivitas fisik teratur.
- Berhenti merokok.
- Menjaga berat badan ideal.
- Obat-obatan (Dipertimbangkan Jika):
- Perubahan gaya hidup tidak cukup efektif.
- Pasien memiliki faktor risiko kardiovaskular tinggi lainnya (misalnya, diabetes, hipertensi, riwayat keluarga PJK dini).
- Obat yang digunakan terutama adalah statin untuk menurunkan LDL kolesterol.
Efek Samping Golongan Statin
- Nyeri otot (myalgia) dan kelemahan.
- Peningkatan enzim hati.
- Diabetes tipe 2 (risiko kecil).
- Gangguan kognitif (jarang).
- Rhabdomyolysis (kerusakan otot yang parah, jarang).
Golongan Obat PCSK9, Bile Acid, Asam Nikotinat, Fibrate, Ezetimibe
- PCSK9 Inhibitor:
- Contoh: Evolocumab, alirocumab.
- Mekanisme Kerja: Menghambat PCSK9 (proprotein convertase subtilisin/kexin type 9), protein yang menurunkan jumlah reseptor LDL di hati, sehingga meningkatkan pembersihan LDL dari darah.
- Bile Acid Sequestrants (Resin Pengikat Asam Empedu):
- Contoh: Cholestyramine, colestipol, colesevelam.
- Mekanisme Kerja: Mengikat asam empedu di usus, mencegah reabsorpsinya, dan meningkatkan produksi asam empedu dari kolesterol, sehingga menurunkan kadar kolesterol LDL.
- Asam Nikotinat (Niacin):
- Mekanisme Kerja: Menurunkan produksi VLDL (very-low-density lipoprotein) di hati, yang mengurangi produksi LDL dan meningkatkan HDL.
- Fibrate:
- Contoh: Gemfibrozil, fenofibrate.
- Mekanisme Kerja: Mengaktifkan PPARα (peroxisome proliferator-activated receptor alpha), yang meningkatkan pemecahan trigliserida dan meningkatkan HDL.
- Ezetimibe:
- Mekanisme Kerja: Menghambat penyerapan kolesterol di usus, sehingga menurunkan kadar kolesterol LDL.