MC

week 6 - strategi penelitian korelasional

I. Selayang Pandang

Topik utama yang dibahas dalam strategi penelitian korelasional meliputi:

  • Pengantar

  • Data Penelitian Korelasional

  • Aplikasi Strategi Korelasional

  • Evaluasi Penelitian Korelasional

  • Hubungan Dua atau Lebih Variabel

II. Pengantar

Definisi

  • Penelitian korelasional digunakan untuk mengetahui hubungan (association/relationship) antara dua variabelatau lebih.

  • Dua variabel diukur dari individu yang sama, bukan dari dua kelompok berbeda.

  • Tujuannya bukan untuk mencari sebab-akibat, tetapi untuk melihat apakah dan seberapa kuat dua variabel berhubungan.

Contoh

  • Hubungan antara kecemasan terhadap statistika dan motivasi mengikuti mata kuliah MP Kuantitatif.

  • Hubungan antara durasi tidur dan tingkat konsentrasi belajar.

III. Data Penelitian Korelasional

Mengukur Hubungan

Hubungan antar variabel dapat dinilai berdasarkan beberapa aspek:

Aspek

Penjelasan

Arah hubungan

Apakah hubungan bersifat positif (keduanya meningkat bersama) atau negatif (satu meningkat, satu menurun).

Bentuk hubungan

Apakah linear (hubungan tetap proporsional) atau monotonic (bergerak ke arah yang sama tapi tidak harus proporsional).

Kekuatan hubungan

Ditunjukkan dengan koefisien korelasi (r) antara ±0 sampai ±1. Semakin mendekati ±1, semakin kuat hubungan.

Signifikansi hubungan

Menunjukkan apakah hubungan tersebut secara statistik berarti atau hanya kebetulan.

Jenis Hubungan Lain

Jenis Hubungan

Jenis Data yang Terlibat

Teknik Korelasi yang Digunakan

Hubungan antara data nominal dan kontinum

Satu variabel berskala nominal, satu interval/rasio

Point-biserial correlation

Hubungan antara dua data non-numerik

Keduanya nominal atau ordinal

Chi-square atau Phi-coefficient

IV. Aplikasi Strategi Korelasional

Penelitian korelasional memiliki berbagai fungsi dan aplikasi dalam riset:

Aplikasi

Penjelasan

Contoh

Prediksi

Menggunakan hubungan antar variabel untuk memprediksi nilai variabel lain → menggunakan model regresi

Memprediksi prestasi akademik berdasarkan motivasi dan kebiasaan belajar

Reliabilitas & Validitas

Menguji konsistensi (reliabilitas) dan ketepatan (validitas) alat ukur

- Reliabilitas test-retest - Validitas concurrent - Korelasi item-total

Evaluasi Teori

Menguji apakah teori yang menyatakan “X berhubungan dengan Y” memang benar

Apakah stres akademik (X) berhubungan dengan burnout mahasiswa (Y), atau ada variabel Z (dukungan sosial) yang lebih berpengaruh

Interpretasi Korelasi dan Kekuatan Hubungan

Menilai signifikansi, arah, dan kekuatan hubungan untuk menentukan arti hasil penelitian

Korelasi r = 0.62 berarti hubungan kuat dan positif

V. Evaluasi Penelitian Korelasional

A. Kekuatan Penelitian Korelasional

  1. Sebagai kajian awal

    • Berguna untuk memahami hubungan antar variabel, terutama yang belum banyak diteliti.

    • Misalnya: hubungan antara kebiasaan menggunakan media sosial dan kesepian emosional.

  2. Meneliti hubungan yang tidak etis atau tidak bisa dimanipulasi

    • Cocok untuk topik yang tidak bisa diuji secara eksperimental.

    • Contoh: hubungan antara konsumsi amphetamine dan ukuran prefrontal cortex.

  3. Menunjukkan variabel dalam kondisi natural

    • Data diambil tanpa manipulasi, sehingga validitas eksternal tinggi (hasil lebih representatif dengan situasi nyata).

B. Kelemahan Penelitian Korelasional

Kelemahan

Penjelasan

Variabel ketiga (third variable problem)

Bisa ada variabel lain yang memengaruhi hubungan antara dua variabel yang diteliti.

Masalah arah hubungan

Tidak bisa dipastikan mana yang menjadi prediktor dan mana yang menjadi akibat.

Tidak menunjukkan kausalitas

Korelasi ≠ sebab-akibat. Dua variabel bisa berhubungan tanpa saling memengaruhi secara langsung.

Contoh:
Hubungan antara stres dan prestasi belajar bisa dipengaruhi oleh kualitas tidur sebagai variabel ketiga.

VI. Hubungan Dua atau Lebih Variabel

  • Penelitian korelasional tidak hanya terbatas pada dua variabel.

  • Bila melibatkan lebih dari dua variabel, analisis yang digunakan adalah regresi berganda (multiple regression).

  • Digunakan untuk melihat:

    • Seberapa besar kontribusi masing-masing variabel prediktor terhadap variabel dependen.

    • Apakah hubungan yang ditemukan tetap signifikan setelah memperhitungkan variabel lain.

Contoh Kasus

Apakah kecemasan terhadap statistika, skor IQ, dan tingkat stres berkaitan dengan motivasi mengikuti mata kuliah MP Kuantitatif?

  • Analisis: Menggunakan regresi berganda/majemuk

  • Metode: Dapat menggunakan metode Enter atau Backward untuk menentukan variabel yang paling berpengaruh.

VII. Contoh Fenomena dan Tugas Aplikasi

Fenomena:

Mahasiswa mengalami tekanan akademik dan personal yang berdampak pada keberfungsian dan kesehatan psikologis mereka.

Tugas Penelitian Korelasional:

  1. Identifikasi variabel dan research rationale

    • Misalnya: Tingkat tekanan psikologis (X) dan strategi koping (Y).

  2. Desain penelitian korelasional:

    • Menentukan cara mengukur variabel (skala yang digunakan).

    • Menentukan modalitas pengumpulan data (kuesioner, tes, wawancara).

    • Menentukan skala pengukuran (nominal, ordinal, interval, rasio).

    • Menentukan teknik sampling dan prosedur penelitian.

VIII. Ringkasan Perbandingan

Aspek

Ciri Penelitian Korelasional

Tujuan utama

Menggambarkan hubungan antar variabel tanpa memanipulasi

Jenis data

Data numerik, nominal, atau campuran

Analisis utama

Korelasi (Pearson, Spearman, point-biserial, dll) dan regresi

Kelebihan

Etis, mudah dilakukan, meningkatkan validitas eksternal

Keterbatasan

Tidak menunjukkan kausalitas, rawan variabel ketiga

Contoh

Hubungan stres, motivasi, dan performa belajar

Catatan Penting

  • Korelasi ≠ Kausalitas! Hubungan antar variabel belum tentu menunjukkan pengaruh langsung.

  • Interpretasi hasil harus memperhatikan arah, kekuatan, dan signifikansi hubungan.

  • Cocok untuk penelitian eksploratif atau sebagai dasar untuk penelitian eksperimental berikutnya.