MC

week 7 - strategi penelitian quasi

Selayang Pandang

Topik utama:

  • Pengantar

  • Desain Antar Kelompok (Between-Group Designs)

  • Desain Dalam Kelompok (Within-Group Designs)

  • Penelitian Perkembangan (Developmental Research Design)


II. Pengantar

Latar Belakang

  • Dalam praktik penelitian, desain eksperimen murni tidak selalu bisa dilakukan karena kendala etika, teknis, atau situasi alami.

  • Sebagai alternatif, digunakan:

    1. Desain Non-Eksperimental
      → Membandingkan dua kelompok tanpa perlakuan tertentu (tanpa manipulasi variabel bebas).

    2. Desain Eksperimen Semu / Quasi-Experimental
      → Mencoba mengendalikan validitas internal (seperti eksperimen murni), misalnya dengan memberikan perlakuan dan membandingkan kelompok yang mendapat perlakuan dan yang tidak.

III. Desain Antar Kelompok (Between-Group Designs)

1. Nonequivalent Group Design

  • Membandingkan efek perlakuan pada kelompok yang sudah ada secara alami (existing group).

  • Tidak dilakukan random assignment, sehingga rentan terhadap assignment bias (kelompok tidak ekivalen).

  • Contoh: membandingkan tingkat stres antara kelas A yang mendapat pelatihan mindfulness dan kelas B yang tidak.

Ciri

Keterangan

Bentuk

Antar kelompok (dua atau lebih)

Manipulasi

Ada perlakuan, tapi kelompok tidak dibentuk secara acak

Kelemahan

Potensi bias seleksi karena perbedaan awal antar kelompok

Contoh

Kelas yang berbeda secara alami dibandingkan berdasarkan perlakuan yang diterima

2. Nonequivalent Control Group Design

  • Menggunakan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang berasal dari kelompok alami (tidak acak).

  • Dapat berupa:

    • Posttest-only design: hanya pengukuran setelah perlakuan

    • Pretest-posttest design: pengukuran sebelum dan sesudah perlakuan

Komponen

Penjelasan

Kelompok

Ada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol

Waktu pengukuran

Dapat sebelum dan sesudah perlakuan

Tujuan

Membandingkan efek perlakuan tanpa randomisasi

Contoh

Mengukur perubahan sikap siswa sebelum dan sesudah pelatihan anti-bullying di dua sekolah berbeda

3. Differential Research Design

  • Membandingkan skor suatu variabel berdasarkan kelompok yang sudah ada (tidak diberi perlakuan).

  • Termasuk desain non-eksperimental murni.

  • Tujuan: melihat perbedaan alami antar kelompok.

Aspek

Keterangan

Variabel bebas

Bukan dimanipulasi, tetapi merupakan ciri kelompok (mis. jenis kelamin, status pekerjaan)

Variabel terikat

Skor atau perilaku yang diukur

Contoh

Membandingkan tingkat depresi pada mahasiswa dan pekerja

IV. Desain Dalam Kelompok (Within-Group Designs)

1. One-Group Pretest–Posttest Design

  • Mirip dengan desain eksperimen dalam kelompok, tapi tanpa counterbalancing.

  • Satu kelompok diukur sebelum (pretest) dan sesudah perlakuan (posttest).

Struktur:

O → X → O
(O = observasi, X = perlakuan)

Kelebihan

Kelemahan

Sederhana, efisien

Rentan terhadap maturasi (perubahan karena waktu) dan history effect (kejadian luar eksperimen)

Contoh:
Menilai perubahan tingkat stres mahasiswa sebelum dan sesudah mengikuti program yoga mingguan.

2. Time Series Design

  • Mengobservasi partisipan berulang kali sebelum dan sesudah perlakuan.

  • Tujuannya: melihat tren perubahan sebelum dan setelah perlakuan diberikan.

Struktur:

O O O → X → O O O

Aspek

Keterangan

Jumlah observasi

Banyak (sebelum dan sesudah)

Tujuan

Melihat perubahan tren (bukan hanya perbedaan dua titik waktu)

Kelebihan

Lebih kuat secara internal karena pola perubahan bisa diamati

Contoh

Mengukur frekuensi perilaku merokok 3 minggu sebelum dan sesudah program berhenti merokok

3. Single-Case Design

  • Menggunakan desain dalam kelompok tetapi diterapkan pada satu partisipan (individu).

  • Bertujuan memahami perubahan perilaku individu secara mendalam.

  • Biasanya digunakan dalam psikologi klinis atau terapi perilaku.

Contoh:
Mengamati perubahan perilaku agresif pada satu anak sebelum, selama, dan sesudah diberikan terapi perilaku.

V. Desain Penelitian Perkembangan (Developmental Research Design)

Tujuan

  • Meneliti perubahan perilaku terkait usia untuk memahami perkembangan individu.

1. Cross-Sectional Design

  • Mengambil data dari beberapa kelompok usia berbeda pada waktu yang sama.

  • Kelemahan utama: cohort effect — perbedaan antar kelompok usia bisa disebabkan oleh situasi lingkungan atau pengalaman generasional, bukan usia itu sendiri.

Aspek

Keterangan

Sumber data

Kelompok usia berbeda pada waktu yang sama

Kelebihan

Cepat, tidak perlu menunggu waktu panjang

Kelemahan

Rentan terhadap cohort effect

Contoh

Membandingkan tingkat penggunaan teknologi antara remaja, dewasa muda, dan lansia

2. Longitudinal Design

  • Mengukur kelompok yang sama beberapa kali seiring perubahan usia.

  • Mengamati perubahan individu dari waktu ke waktu.

Aspek

Keterangan

Partisipan

Sama, diukur berulang

Kelebihan

Dapat melihat perubahan perkembangan aktual

Kelemahan

Rentan participant attrition/mortality (kehilangan partisipan selama penelitian)

Contoh

Mengamati perkembangan empati anak-anak dari usia 6 sampai 12 tahun

VI. Tabel Ringkasan Perbandingan Desain

Jenis Desain

Ciri Utama

Kelebihan

Kelemahan

Contoh

Nonequivalent Group

Bandingkan kelompok alami tanpa randomisasi

Praktis, realistis

Bias seleksi

Efek pelatihan antara dua kelas

Nonequivalent Control Group

Ada kelompok kontrol dan perlakuan tanpa randomisasi

Lebih kuat dari non-eksperimen murni

Masih rentan bias awal

Pretest-posttest dua sekolah

Differential Research

Bandingkan kelompok alami tanpa perlakuan

Cocok untuk studi komparatif

Tidak bisa simpulkan kausalitas

Perbedaan depresi mahasiswa vs pekerja

One-Group Pretest–Posttest

Satu kelompok, diukur sebelum & sesudah

Sederhana

Tidak kontrol efek luar

Evaluasi stres sebelum-sesudah program

Time Series

Banyak pengukuran sebelum & sesudah

Kuat secara internal

Memakan waktu

Tren perilaku merokok

Single-Case

Fokus pada satu individu

Detail tinggi

Tidak bisa digeneralisasi

Studi terapi individu

Cross-Sectional

Bandingkan usia berbeda (satu waktu)

Cepat

Cohort effect

Perbedaan generasi

Longitudinal

Ukur kelompok sama dari waktu ke waktu

Lihat perubahan aktual

Attrition tinggi

Studi perkembangan anak

VII. Catatan Penting

  • Desain Non-Eksperimental dan Quasi-Experimental penting saat randomisasi tidak mungkin dilakukan.

  • Fokus utama: membandingkan kelompok atau perubahan perilaku tanpa eksperimen murni.

  • Validitas internal lebih rendah dibanding eksperimen murni, tetapi validitas eksternal tinggi (lebih realistis).

  • Harus hati-hati terhadap variabel perancu (confounding variables) dan bias seleksi.