week 3 - interpersonal communication process
1. Pengantar: Hakikat Komunikasi
Communication = proses transfer makna (deliberate atau accidental).
Komunikasi terjadi setiap kali seseorang mengamati atau memberi makna terhadap perilaku orang lain.
Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi interpersonal terjadi secara langsung dan daring, dengan keluarga, teman, atau orang asing.
Pesan yang kita kirim dan terima membentuk diri kita.
2. Jenis Komunikasi
Jenis Komunikasi | Penjelasan |
---|---|
Intrapersonal | Komunikasi dengan diri sendiri — berpikir, menilai, atau berbicara dalam hati. |
Interpersonal | Proses komunikasi berkelanjutan antara dua orang (dyad) yang membentuk makna dari interaksi dan menentukan sifat hubungan. |
3. Interview sebagai Proses Komunikasi yang Kompleks
Untuk menjadi interviewer yang sukses, kita harus memahami keseluruhan proses komunikasi, bukan hanya tanya jawab.
Proses wawancara mencakup berbagai elemen yang saling berinteraksi seperti: pihak-pihak yang terlibat, persepsi, peran, umpan balik, situasi, dan pengaruh eksternal.
4. MODEL KOMUNIKASI DALAM INTERVIEW
Komponen Model:
Two Parties – dua pihak unik dengan latar belakang berbeda (budaya, pendidikan, pengalaman).
Perceptions – persepsi diri dan pihak lain.
Roles – posisi dan fungsi masing-masing pihak.
Communication Interactions – pertukaran pesan verbal dan nonverbal.
Feedback – tanggapan yang menunjukkan pemahaman.
Situational Variables – faktor situasi (tempat, waktu, suasana).
Outside Forces – faktor luar seperti organisasi, keluarga, budaya.
5. TWO PARTIES IN THE INTERVIEW
Jantung proses wawancara.
Masing-masing pihak unik dan kompleks, terdiri dari kepribadian, nilai, dan pengalaman.
Keberhasilan wawancara bergantung pada kerjasama dan keterhubungan interpersonal.
Jenis Hubungan:
Jenis Hubungan | Contoh |
---|---|
Intimate | dengan teman dekat |
Casual | dengan rekan kerja |
Distant | dengan pelayan toko |
Formal | dengan dekan atau atasan |
Functional | dengan dokter, konselor |
6. RELATIONAL DIMENSIONS
Dimensi | Penjelasan & Catatan |
---|---|
Similarity | Hubungan terbentuk bila kedua pihak memiliki norma, nilai, atau pengalaman yang mirip. Bukan kesamaan nyata, tapi persepsi kesamaan. |
Inclusion | Kedua pihak ingin berpartisipasi aktif (bertanya, menjawab, mendengarkan). Semakin terlibat → semakin puas & ingin berinteraksi lagi. |
Liking | Muncul rasa “kita” bukan “aku–kamu”. Interaksi jadi menyenangkan & produktif. Terkait relational memorydari interaksi sebelumnya. |
Control | Keduanya bertanggung jawab atas hasil wawancara. Hierarki bisa memengaruhi arus komunikasi & self-disclosure. |
Trust | Fondasi hubungan. Dibangun lewat kejujuran, keandalan, dan etika tinggi. Tanpa trust → komunikasi defensif. |
7. GLOBAL COMMUNICATION
Hubungan antarbudaya memerlukan pemahaman konteks budaya:
Amerika: mudah membentuk dan mengakhiri hubungan.
Australia: komitmen lebih dalam dan bertahan lama.
Arab: cepat dekat; sahabat dianggap punya tanggung jawab saling membantu.
China: hubungan jangka panjang dan sangat kuat.
Meksiko: kepercayaan dibangun lambat.
Jepang: menghindari interaksi dengan orang asing tanpa info latar belakang.
Anxiety meningkat karena ketidaktahuan terhadap norma budaya lawan bicara.
8. GENDER IN RELATIONSHIP
Gaya Komunikasi | Ciri-ciri Utama |
---|---|
Men’s Talk | Direktif & berorientasi pada tujuan; cenderung menekan kesepakatan, mempertahankan status & kontrol; diam saat orang lain sukses. |
Women’s Talk | Lebih ekspresif, sopan, menghindari kritik keras; memakai kata penghalus (perhaps, maybe); menjalin hubungan lewat komunikasi dan pujian. |
9. INTERCHANGING ROLES
Kedua pihak berganti peran sebagai penanya dan penjawab.
Komunikasi bersifat dua arah dan simultan — selalu mengirim & menerima pesan.
John Stewart menyebut keterampilan utama adalah Nexting: memberi sinyal verbal/nonverbal untuk melanjutkan percakapan secara alami.
Pertukaran peran dipengaruhi oleh:
Status atau keahlian
Jenis wawancara
Atmosfer interaksi (hangat, formal, defensif, dll.)
10. APPROACHES IN INTERVIEW
Pendekatan | Ciri Utama | Contoh Situasi |
---|---|---|
Directive Approach | Pewawancara mengontrol arah, tujuan, dan kecepatan wawancara. Pertanyaan bersifat tertutup dan langsung. | Survei, rekrutmen, wawancara disipliner, wawancara penjualan. |
Nondirective Approach | Pewawancara memberi kebebasan pada interviewee untuk berbicara. Pertanyaan terbuka dan netral. | Konseling, investigasi, performance review. |
Combination Approach | Menggabungkan dua pendekatan sesuai situasi. | Contoh: mulai dengan nondirective untuk membuat nyaman, lalu directive untuk menyampaikan info kerja. |
11. PERCEPTIONS IN INTERVIEW
Empat Jenis Persepsi:
Persepsi diri (Self-Perception)
Berdasar pengalaman, sikap, pencapaian, interaksi.
Meliputi self-concept, self-esteem, dan self-fulfilling prophecy.
Mempengaruhi tingkat kepercayaan diri dan keterbukaan diri.
Persepsi terhadap pihak lain
Dipengaruhi usia, jenis kelamin, ras, penampilan.
Bisa berubah seiring interaksi dan pengalaman langsung.
Persepsi pihak lain terhadap kita
Persepsi pihak lain terhadap dirinya sendiri
Catatan: Persepsi bersifat dua arah dan dinamis — bisa berubah selama wawancara.
12. COMMUNICATION INTERACTIONS
Tiga Level Komunikasi
Level | Karakteristik | Keterangan |
---|---|---|
Level 1 | Aman, netral, tidak mengancam. | Topik ringan, belum ada kepercayaan. |
Level 2 | Lebih pribadi & berisiko. | Mulai membahas nilai, keyakinan, emosi. |
Level 3 | Sangat pribadi & intim. | Melibatkan pengungkapan penuh (trust tinggi). |
⚠ Hubungan, persepsi, dan situasi menentukan level komunikasi.
Dibutuhkan waktu dan kepekaan untuk mencapai level lebih dalam.
Faktor yang Mempengaruhi Self-Disclosure:
Gender: wanita lebih terbuka (kecuali emosi marah).
Culture: menentukan apa yang boleh dibuka kepada siapa.
Politeness theory: semua manusia ingin dihargai & dilindungi (positive face).
13. VERBAL & NONVERBAL INTERACTIONS
Verbal
Kata = simbol makna; bisa ambigu dan tidak netral.
Hindari jargon, slang, eufemisme, dan “power words” yang bisa disalahartikan.
Arti kata bisa berubah tergantung usia, budaya, atau konteks.
🟢 Cara Mengurangi Masalah Bahasa:
Pilih kata dengan hati-hati.
Dengarkan konteks.
Pahami perbedaan gender, usia, budaya.
Terus perluas kosa kata dan makna baru.
Nonverbal
Termasuk penampilan, kontak mata, suara, ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan keheningan.
Lebih dipercaya daripada kata-kata.
Jika pesan verbal dan nonverbal bertentangan → percayai yang nonverbal.
Perhatikan perbedaan budaya dan gender.
14. FEEDBACK
Pengertian
Alat verifikasi komunikasi: mengetahui apakah pesan dipahami dengan benar.
Bisa verbal (tanya jawab, persetujuan) atau nonverbal (ekspresi wajah, gerak tubuh).
Empat Pendekatan Mendengarkan
Jenis Listening | Tujuan | Ciri & Panduan |
---|---|---|
For Comprehension | Memahami isi pesan tanpa menilai. | Fokus, sabar, dengarkan nada suara, klarifikasi dengan pertanyaan. |
For Empathy | Memahami dan menghargai perasaan lawan bicara. | Jangan menghakimi, tunjukkan empati dan perhatian. |
For Evaluation | Menilai isi dan tindakan. | Gunakan untuk wawancara evaluatif, tapi hindari reaksi defensif. |
For Resolution | Menyelesaikan masalah bersama. | Fokus pada “kita”, bukan “aku–kamu”, dorong kerja sama. |
🟩 Kiat menjadi pendengar efektif:
Aktif dan fokus meski ada gangguan.
Dengarkan isi dan sinyal nonverbal.
Gunakan pendekatan mendengarkan sesuai konteks.
15. THE INTERVIEW SITUATION
Faktor Situasional:
Initiation: siapa yang memulai wawancara memengaruhi peran dan kontrol.
Perception of situation: tiap pihak punya persepsi berbeda tentang tujuan, urgensi, dan suasana wawancara.
Time & Place: pilih waktu & lokasi kondusif.
Surroundings: kendalikan kebisingan, tata ruang agar nyaman.
Territoriality: jaga jarak fisik sesuai norma sosial (biasanya sepanjang lengan).
16. OUTSIDE FORCES
Pengaruh dari luar (keluarga, atasan, organisasi, teman, budaya) dapat mempengaruhi proses dan hasil wawancara.
Bisa menentukan aturan, ekspektasi, bahkan cara komunikasi kedua pihak.
Kedua pihak perlu sadar bagaimana kekuatan eksternal ini memengaruhi persepsi dan keputusan.
17. SUMMARY
Wawancara adalah proses komunikasi dinamis antara dua pihak kompleks dengan simbol-simbol verbal & nonverbal yang tidak sempurna.
Dipengaruhi oleh: persepsi, interaksi, umpan balik, situasi, dan kekuatan eksternal.
Pemahaman yang menyeluruh terhadap proses ini adalah syarat utama keberhasilan wawancara.