week 4 - ilmu pernyataan
Emosi
Tanpa emosi, hidup membosankan.
Emosi ≠ Feeling/Afek:
Feeling: keadaan afektif ringan, subjektif.
Emosi: reaksi kompleks → perubahan fisiologis, dirasakan sebagai feeling, dimanifestasikan dalam tubuh, diekspresikan dalam tindakan overt.
Klasifikasi emosi: pleasant vs unpleasant.
Indikator Perubahan Fisik karena Emosi
Galvanic skin response
Peredaran darah
Denyut jantung
Nafas
Respon pupil mata
Sekresi air liur
Respons pilomotor (bulu berdiri)
Gerakan usus
Ketegangan otot & tremor
Komposisi darah (hormon)
Hubungan Emosi & Sistem Saraf
Emosi terkait Sistem Saraf Pusat & kelenjar endokrin.
Canon (1961): marah → mempersiapkan organisme menghadapi situasi gawat (emergency reactions).
Peran sympathetic vs parasympathetic nervous system + CNS.
Perkembangan Emosi
Dipengaruhi maturasi + learning.
Bayi: excitement (+/-) → delight (5 bulan) → anger, disgust, distress (5 bln) → fear (7 bln) → elation & affection (10–12 bln).
Diferensiasi ekspresi emosi = hasil belajar (contoh: anak tuna rungu/netra).
Faktor lingkungan, keluarga, budaya → cara menyatakan emosi.
Arti Gerakan Anggota Tubuh & Kombinasi Gerak
Strehle: 2 Bentuk Pernyataan Kepribadian
Tetap: bentuk badan, wajah (fisiognomi), frenologi, tangan.
Tidak Tetap: peredaran darah, pernafasan, sikap tubuh, gerakan anggota badan, postur, jalan, mimik.
Roracher: 5 Kelompok Pernyataan
Fisiognomi
Mimik (wajah)
Gestik & motorik (tangan)
Suara & cara bicara
Tulisan tangan
Strehle: 3 Bentuk Pernyataan
1. Bentuk Primer
Rangsangan eksternal, tidak disadari.
Kinetis:
Refleks
Reaktif: reaksi spontan tanpa rencana (contoh: rasa pahit → muntah).
Bentuk aksi: urutan gerakan teratur (contoh: pulang → makan kue di meja).
Statis:
Organ: tiap organ punya corak fungsi.
Keadaan: sikap involunter sesuai kondisi (contoh: berbaring mata tertutup).
Sikap: dikendalikan (contoh: pemburu jalan mengendap).
Primer Campuran: kombinasi primer (contoh: tidur → lalat hinggap → gerakan mengusir).
2. Bentuk Sekunder
Pernyataan termodifikasi karena emosi.
Analogi Kinetis:
Refleks: contoh batuk karena terharu.
Reaktif: contoh mulut meringis walau tanpa stimulus nyata.
Aksi: contoh marah → mengepalkan tangan.
Analogi Statis:
Organ: fungsi jiwa (contoh: mata sebagai ekspresi kejiwaan).
Keadaan: contoh apati → ekspresi sedih.
Sikap: mempertahankan posisi (contoh: diam saat tidak setuju).
Rudimenter: hasil penghalusan bentuk primer (contoh: rasa pahit → hanya sudut mulut turun).
3. Bentuk Tersier
Berhubungan dengan keadaan jiwa, sadar/disengaja.
Pemberitahuan: tiap ekspresi mengandung pesan (contoh: bayi menangis).
Simbolis: menjelaskan keadaan (contoh: pantomim).
Stylist: bentuk estetis (contoh: tarian).
Ciri-Ciri Umum Gerakan Motorik
Ciri Dinamis
Variasi kecepatan.
Ketegangan & pelemasan.
Tempo tetap/tidak tetap.
Kecepatan
Primer: reaksi cepat → proses psikis (contoh: petinju).
Sekunder: orator berapi-api.
Ketenangan & Tempo
Primer: bekerja di ban berjalan → dengan latihan jadi lebih tenang.
Sekunder: wajah tenang → kontrol diri.
Gerakan Lambat
Primer: orang di bawah obat penenang.
Sekunder: orang dalam kesusahan → lamban.
Tempo
Primer: pelari makin cepat saat mendekati finish.
Sekunder: kecewa → gerakan melambat.
Ketegangan & Pelemasan
Ketegangan terpusat: mengangkat beban → tangan & bahu.
Sekunder: fokus pada tujuan → tegang.
Iradiasi: ketegangan menyebar ke bagian tubuh lain.
Penyempitan kesadaran: marah → fungsi psikologis lain tertutup.
Bentuk Difus
Shock → refleks membeku.
Kekakuan → perlindungan diri.
Pelemasan → keadaan pasif.
Terkendali → keseimbangan tegang–santai.
Ciri Figurik
Luas Gerakan:
Besar: menarik perhatian, bersemangat, marah.
Kecil: hati-hati, menarik diri.
Arah Gerakan:
Maju: ada minat.
Samping: menghindar.
Mundur: hindari situasi.
Kombinasi: menolak.
Atas: dominan, bangga.
Bawah: lemah.
Sentrifugal: membesar (bangga, sombong).
Sentripetal: mengecil (takut, malu).
Pernafasan:
Tarik nafas dalam → aktif.
Buang nafas → pelemasan, kecewa, atau puas.
Bentuk Gerakan:
Lurus: kemauan kuat.
Bulat: ekspresi suasana hati.
Tabel Perbandingan
Bentuk Pernyataan Strehle
Bentuk | Ciri Utama | Contoh |
---|---|---|
Primer | Refleks, reaktif, aksi, statis | Makan kue tanpa rencana, rasa pahit → muntah |
Sekunder | Modifikasi emosi, analogi kinetis & statis | Batuk karena terharu, apati, mengepalkan tangan saat marah |
Tersier | Sadar, disengaja, simbolis | Bayi menangis, pantomim, tarian |
Catatan Penting
Emosi berkembang melalui interaksi maturasi + belajar.
Bentuk ekspresi bisa disadari/tidak disadari.
Ciri motorik (dinamis & figurik) membantu interpretasi maksud ekspresi.
Gerakan tubuh bisa menunjukkan kondisi kejiwaan secara eksplisit maupun implisit.