MA

OSCE Modul 2 : Anamnesis of Thallasemia

Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Thalassemia

A Pendahuluan

1 Ucapkan salam kepada pasien dan perkenalkan diri Anda sebagai pemeriksa

B Anamnesis

Keluhan utama

2 Identifikasi keluhan utama anemia pada talasemia (3L: Kelemahan, Kelelahan, dan Kelesuan atau gangguan organ seperti sesak napas, anak tidak mau atau tidak dapat menyusui, pucat, dll.)

3 Lakukan anamnesis yang mendalam untuk mengumpulkan informasi tentang gejala-gejala seperti: (5W+1H) • Kapan penyakit mulai, tiba-tiba atau bertahap? • Langsung atau setelah kejadian tertentu? • Apakah ini pertama kali atau datang dan pergi? • Apakah berubah atau berkembang? • Apa yang membuat gejala lebih buruk atau lebih baik?

C Gejala Anemia

4 Anamnesis lebih rinci mengenai keluhan yang berhubungan dengan gejala penurunan suplai oksigen dan gangguan fungsi organ terkait: • Lemah, pusing, pucat (3L: lemah, lelah, lesu), mudah tersinggung, anoreksia, mudah lelah, konsentrasi mental menurun. Tidak mampu berkonsentrasi • Sesak napas saat beraktivitas, palpitasi, ortopnea, edema pergelangan kaki • Tidak mau/tidak mampu menyusui.

5 Anamnesis faktor penyebab: • Riwayat Penyakit Sekarang (HPI), tanyakan apakah ada riwayat di bawah ini? • Riwayat prematuritas terutama pada anak-anak, riwayat penyakit kuning (jaundice), pucat dan penyakit kuning bertambah parah (diduga hemoglobinopati/thalassemia). • Riwayat perdarahan (purpura, hematemesis, pendarahan dari usus, mimisan, perdarahan yang sulit dihentikan setelah operasi, dll.) • Infestasi parasit • Riwayat alergi, konsumsi obat-obatan atau produk rumah tangga yang diketahui dapat menekan hematopoiesis (benzena) atau menyebabkan hemolisis, • Kebiasaan makan yang bukan dari makanan seperti tanah, kapur, sabun atau logam (pica) untuk membedakan thalassemia dengan anemia defisiensi besi. • Riwayat terkait thalasemia (pertumbuhan terhambat dibanding anak seusianya, tulang rapuh, pembesaran daerah perut hati dan limpa) • Riwayat bepergian ke daerah endemis malaria • Riwayat kebiasaan sosial: 1. Riwayat pola makan makanan lengkap (susu, daging, sayur, dll): terkait anemia defisiensi gizi (Fe, Vit B12, Asam folat atau kelainan trombosit) 2. Riwayat sosial budaya, geografis, dan ekonomi: setiap budaya dapat berbeda dalam hal konsumsi.

• Riwayat keluarga: apakah ada riwayat keluarga anemia, transfusi, hemoglobinopati atau thalasemia • Riwayat penyakit dahulu: apakah pernah mengalami keluhan atau penyakit yang sama seperti sekarang

6 Pemeriksaan Fisik Anemia (Talasemia) Pengukuran awal: Amati dan perhatikan dengan seksama sebelum menyentuh pasien: • Apakah pasien sakit atau sehat? Jika sakit, seberapa sakit pasien tersebut? Bagaimana kedudukannya? (menilai kondisi umum pasien) • Tingkat kesadaran • Ukur tanda-tanda vital • Ukur berat, panjang, atau tinggi badan.

7 Penampilan khusus: fasies Cooley (dahi menonjol, hipertrofi maksila, dan hidung pesek)

8 Tentukan tanda-tanda anemia: 1. Rambut: • Rambut kering, mudah dicabut (pada anemia defisiensi besi) 2. Mata: • Konjungtiva: Pucat atau tidak • Sklera: Ada ikterus atau tidak. Ikterus pada sklera mungkin merupakan tanda pertama ikterus klinis yang ditemukan pada talasemia 3. Mulut: • Warna bibir. Pucat atau tidak. • Mukosa mulut: pucat atau tidak

• Lidah: papila lidah atrofi/halus (tanda anemia defisiensi besi), stomatitis angularis, bercak oral (tanda kandidiasis/kandidiasis oral) 4. Jantung: • Identifikasi tanda takikardia (sebagai kompensasi dari anemia) • Denyut jantung normal bervariasi dari 70 hingga 170 denyut per menit (denyut/menit) hingga o