Tujuan: Mendapatkan sebanyak mungkin pelamar yang sesuai agar seleksi berjalan efektif.
Advertising
Employee referral
Employment agencies
School recruiters
Walk-ins
Internet recruitment
Lebih cepat dan hingga 90% lebih murah.
Kekurangan: banjir pelamar tidak sesuai, kesan impersonal.
Solusi: situs web yang menarik dan mudah digunakan → pelamar lebih cenderung bertahan.
Inside sources (misal: referral) → hasilkan karyawan yang lebih baik dan bertahan lebih lama.
Dapat informasi pekerjaan lebih akurat.
Rekomendasi dari karyawan menyaring calon yang tidak cocok.
Rekrutmen harus berbasis KSAOs agar menarik pelamar yang relevan.
Employer branding penting untuk menarik pelamar.
Memilih individu yang paling mungkin sukses dalam pekerjaan.
Criterion: definisi dari performa kerja yang baik.
Predictor: metode/alat untuk memprediksi performa kerja (misal: tes KSAO).
Validation Study dibutuhkan untuk membuktikan bahwa suatu predictor sahih memprediksi criterion.
Job analysis
Menentukan tugas & KSAOs yang relevan.
Specify job performance criteria
Misal: kehadiran, kualitas kerja.
Choose predictors
Misal: tes psikologi, wawancara, bio data.
Validate the predictors
Concurrent validation: data predictor & criterion dikumpulkan bersamaan (cepat, praktis).
Predictive validation: predictor diuji dulu, lalu performa diukur kemudian (lebih kuat secara metodologis).
Cross-validation
Uji ulang dengan sampel berbeda untuk memastikan hasil bukan kebetulan.
Validitas predictor bisa diterapkan di pekerjaan/organisasi lain selama KSAOnya sama.
Tidak selalu perlu validasi ulang.
Tiap predictor memiliki batas minimal (cutoff).
Calon dieliminasi satu per satu di tiap tahap.
Efisien dan hemat biaya.
Gunakan skor dari beberapa predictor untuk memperkirakan performa kerja (criterion).
Rumus: Y = bX + a (untuk satu predictor), atau Y = b1X1 + b2X2 + a (untuk dua predictor).
Kelemahan: skor rendah bisa dikompensasi dengan skor tinggi di aspek lain (bisa disiasati dengan gabung dengan hurdle method).
Analisis sejauh mana metode seleksi ilmiah meningkatkan kinerja organisasi.
Baserate: persentase pelamar yang akan berhasil jika semuanya diterima.
Nilai optimal untuk peningkatan: 50%
Selection Ratio: jumlah posisi / jumlah pelamar.
Semakin rendah rasionya → semakin tinggi utility
Validity: korelasi antara predictor dan criterion.
Semakin tinggi → semakin besar manfaat
Gunakan alat ukur (predictor) dengan validitas teruji dari penelitian sebelumnya.
Pendekatan ini dikenal sebagai validity generalization.
Berikan gambaran realistis tentang pekerjaan (positif dan negatif).
Bentuk: brosur, video.
Efek: meningkatkan persepsi kejujuran organisasi, penerimaan tawaran kerja, dan sedikit menurunkan turnover.
Metode | Kelebihan | Kelemahan |
---|---|---|
Psychological Tests | Cepat, objektif, bisa disesuaikan dengan KSAO tertentu | Bisa dipalsukan, tidak selalu job-relevant |
Interviews | Bisa eksplorasi mendalam (structured interview lebih valid) | Bisa bias, validitas rendah jika unstructured |
Work Samples | Sangat relevan, diterima pelamar | Mahal, hanya untuk pelamar yang sudah punya keterampilan |
Assessment Centers | Simulasi nyata, realistis, umumnya valid | Mahal, kompleks, tidak selalu bisa dilakukan untuk semua pekerjaan |
Biographical Inventory | Prediktif, lebih tahan terhadap faking daripada personality test | Bisa dianggap terlalu pribadi, generalisasi terbatas |
Internet Recruitment | Murah, cepat | Kualitas pelamar tidak terkendali, kesan impersonal |
Kalau kamu mau, aku bisa gabungkan bagian ini ke dokumen sebelumnya atau bantu buatkan latihan soal berdasarkan catatan ini. Mau lanjut?