Filsafat Yunani: Plato and Aristotle
Filsafat Helenistik
Filsafat Zaman Pertengahan (Abad 4 – 15 M)
Filsafat Renaisans (Abad 14-16 M)
Filsafat Pencerahan (Abad 18 M)
Positivisme dalam Abad 19 M
Klasifikasi Kontemporer (Abad 20)
"Sebagai tanda modernitas Eropa, ada kecenderungan untuk membangun tatanan sekuler dengan prinsip-prinsip yang lebih rasional dan ilmiah, dan konsekuensi yang tak terhindarkan adalah ketegangan antara gaya positivistik dan gaya holistik terhadap pendekatan ilmu pengetahuan selanjutnya" (G.W. Trompf, 113)
Plato dalam karyanya berjudul The Republic (Republik), membagi sains ke dalam 4 bidang:
Aritmatika
Geometri
Astronomi
Musik
Sains merupakan pernyataan-pernyataan paradigmatik yang berorientasi pada dunia idea.
Aritmatika membantu kita “mengotemplasikan/merenungkan pemikiran abstrak.”
Geometri untuk “mengetahui bentuk-bentuk yang abadi/kekal.”
Astronomi mengarahkan jiwa “melihat realitas di atas langit.”
Musik menolong kita “untuk menemukan harmoni dalam alam.”
Sains menurut Aristoteles
Filsafat Alam
Fisika
Astronomi
Cosmologi
Meteorologi
Studi tentang Hewan
Studi tentang Tumbuhan
Studi tentang Jiwa
Yang bukan sains
Statistik (Analitik)
Metafisika
Puisi
Retorika
Etika
Politik
Interpretasi
Konstitusi
Hukum
Septem Artes Liberales:
Trivium (logika, gramatika dan retorika).
Quadrivium (aritmatika, geometri, astronomi, dan musik).
Artes Serviles (mekanika, teknik)
Filsafat sebagai “ancilla theologiae/hamba teologi”
Kesatuan ciptaan Tuhan.
Pemikiran berpusat pada Allah.
Hierarki penciptaan.
Iman dan akal saling melengkapi dalam berpikir.
Klasifikasi John Webster tentang ilmu-ilmu humaniora/kemanusiaan:
Bahasa
Filsafat
Logika
Etika
Literatur/sastra.
Sejarah
Musik
Sejarah agama-agama
Manusia sebagai pusat pemikiran.
Manusia sebagai pusat seluruh nilai.
Mathematics
Astronomy
Physics
Chemistry
Biology
Sociology
Realita adalah material, kebenaran adalah fakta.
Hanya metode ilmu-ilmu alam yang menjadi metode saintifik yang valid.
Sciences
Naturwissenschaften (Ilmu-ilmu alam)
Geisteswissenschaften (Ilmu-ilmu kemanusiaan)
Mengetahui alam berbeda dengan mengetahui budaya manusia dan masyarakat.
Ada 2 Fakta: fakta alam dan fakta sosial.
Fakta alam diketahui dengan metode Erklären (menjelaskan).
Fakta sosial diketahui dengan metode Verstehen (memahami).
“Jika prinsip-prinsip tradisional untuk mengungkapkan kesatuan pengetahuan yang filosofis atau dalam kasus universitas-universitas abad pertengahan yang menekankan kesatuan ciptaan Tuhan, hal itu membuat penasaran, terutama tentang bagaimana survivalisme planet di masa sekarang, telah mendorong puat-pusat ilmu alam untuk berkolaborasi interdisipliner dengan ilmu-ilmu lain.” (G.W. Trompf, 113).