Contoh: 1 + 1 = 2 adalah pengetahuan matematika yang menggunakan logika deduksi. Pengetahuan tentang 1 + 1 = 2 bertumpu pada prinsip-prinsip umum dan abstrak tentang angka dan selanjutnya diturunkan dalam bentuk simbol-simbol.
Empirisme - Logika Induksi
Empirisme:
Pemikiran tentang pengalaman inderawi sebagai sumber utama pengetahuan.
Pengalaman inderawi adalah basis/dasar ilmu pengetahuan.
Akal budi/rasio/nalar dapat bekerja apabila mengacu pada data-data inderawi.
Logika Induksi:
Penalaran yang mengacu pada hal-hal khusus/partikular menuju kesimpulan yang bersifat umum/universal.
Contoh: Planet-planet mengelilingi matahari. Dengan demikian, matahari adalah pusat tata surya. Pengetahuan tentang astronomi menggunakan logika induksi. Teori heliosentris (matahari sebagai pusat tata surya) lahir dari aktivitas observasi terhadap benda-benda langit oleh para astronom.
Tujuan Perkuliahan
Mahasiswa mampu:
Membedakan rasionalisme dengan logika deduksinya dan empirisme dengan logika induksinya sebagai sumber ilmu pengetahuan ilmiah.
Menggunakan dua jenis logika (deduksi dan induksi) dalam penelitian ilmiah.
Agenda Kuliah
Review
Rasionalisme - Logika Deduksi
Empirisme - Logika Induksi
Definisi dan Perbedaan antara Rasionalisme dan Empirisme
Rasionalisme
Pemikiran tentang akal budi/nalar/rasio sebagai sumber utama pengetahuan.
Ilmu pengetahuan merupakan suatu sistem deduktif yang dapat dipahami secara rasional.
Hubungan akal budi dengan pengalaman inderawi bersifat tidak langsung dan tidak niscaya.
Empirisme
Pemikiran tentang pengalaman inderawi sebagai sumber utama pengetahuan.
Pengalaman inderawi adalah basis/dasar ilmu pengetahuan.
Akal budi/rasio/nalar dapat bekerja apabila mengacu pada data-data inderawi.
Definisi dan Cara Kerja Logika Deduksi dan Logika Induksi
Logika Deduksi
Penalaran yang mengacu pada suatu kebenaran (prinsip) umum/universal menuju kesimpulan yang bersifat khusus/partikular.