MC

5. Training and Development

Evaluasi 4 Tahap dari Kirkpatrick

Evaluasi pelatihan penting dilakukan untuk memastikan bahwa pelatihan benar-benar efektif dalam meningkatkan kompetensi peserta dan berdampak nyata pada organisasi. Model evaluasi yang umum digunakan adalah model 4 tahap dari Kirkpatrick, yang dirancang untuk mengevaluasi dari reaksi peserta hingga dampak akhir terhadap organisasi.

Tahapan Evaluasi:

  1. Reaction

    • Mengukur respons awal peserta terhadap pelatihan. Fokus utama adalah pada kepuasan dan persepsi peserta terhadap materi, fasilitator, metode penyampaian, dan relevansi pelatihan.

    • Contoh pertanyaan: Apakah pelatihan menarik? Apakah peserta merasa pelatihan ini bermanfaat?

    • Fungsi: Memberi gambaran apakah pelatihan diterima dengan baik dan layak diteruskan/ditingkatkan.

  2. Learning

    • Mengukur peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki peserta setelah pelatihan.

    • Biasanya dinilai melalui pre-test dan post-test, tugas, diskusi, atau demonstrasi keterampilan.

    • Fungsi: Menilai seberapa besar materi pelatihan berhasil dipahami dan diserap oleh peserta.

  3. Behavior

    • Mengukur perubahan perilaku peserta di tempat kerja setelah pelatihan.

    • Evaluasi dilakukan setelah pelatihan, melalui observasi langsung, penilaian oleh atasan, atau wawancara.

    • Fungsi: Menentukan apakah pengetahuan/keterampilan yang didapat diaplikasikan secara nyata dalam pekerjaan.

    • Contoh kasus: Seorang pegawai yang mengikuti pelatihan pelayanan pelanggan kemudian lebih ramah dan responsif terhadap keluhan pelanggan.

  4. Results

    • Mengukur dampak pelatihan terhadap organisasi secara keseluruhan, seperti peningkatan produktivitas, penurunan kesalahan kerja, peningkatan kepuasan pelanggan, atau penghematan biaya.

    • Fungsi: Menunjukkan kontribusi pelatihan terhadap pencapaian tujuan strategis organisasi.

    • Contoh: Setelah pelatihan efisiensi produksi, jumlah produk cacat turun 30% dalam 3 bulan.

Catatan Penting:

  • Level 1 & 2 → bersifat formative, berfokus pada proses penyelenggaraan pelatihan.

  • Level 3 & 4 → bersifat summative, berfokus pada hasil jangka panjang setelah pelatihan.

  • Evaluasi yang komprehensif sebaiknya mencakup keempat level untuk mendapat gambaran utuh mengenai efektivitas pelatihan.

Materi UTS: Designing Trainings for Organizations

Prinsip Utama: ADDIE

Model ADDIE adalah langkah-langkah sistematis untuk merancang pelatihan. Terdiri dari:

1. A – Analysis (Analisis)

Tujuan: Memahami masalah dan memastikan pelatihan memang dibutuhkan.
Pertanyaan penting:

  • Apa masalah kinerjanya?

  • Apakah pelatihan solusi yang tepat?

  • Siapa target peserta?

  • Apa gap kompetensinya?

Contoh:
Karyawan tidak percaya diri saat presentasi.
→ Apakah karena kurang skill atau karena budaya kerja tidak mendukung?

2. D – Design (Perancangan)

Tujuan: Menyusun struktur pelatihan.
Yang dirancang:

  • Tujuan pelatihan

  • Topik dan metode

  • Strategi evaluasi

  • Format (offline, online, hybrid)

  • Waktu dan media pembelajaran

Contoh:
Pelatihan public speaking berbasis praktik, terdiri dari 3 sesi + peer-to-peer feedback.

3. D – Development (Pengembangan)

Tujuan: Membuat semua materi dan alat yang dibutuhkan.
Yang dibuat:

  • Modul, slide, handout, video

  • Menyiapkan tools, instruktur, logistik

Contoh:
Simulasi presentasi, rubrik penilaian, dan lembar observasi.

4. I – Implementation (Pelaksanaan)

Tujuan: Menyelenggarakan pelatihan.
Yang dilakukan:

  • Pastikan peserta hadir

  • Materi tersampaikan

  • Proses berjalan lancar

  • Siap lakukan on-the-spot adjustment jika ada kendala

5. E – Evaluation (Evaluasi)

Tujuan: Mengukur efektivitas pelatihan.
Gunakan Kirkpatrick’s Four Levels:

  1. Reaction – Apakah peserta puas?

  2. Learning – Apakah mereka belajar?

  3. Behavior – Apakah perilaku mereka berubah?

  4. Results – Apakah ada dampak ke organisasi?

Kesimpulan:

Ingat urutan ADDIE →
Analysis → Design → Development → Implementation → Evaluation

Gunakan model ini untuk memastikan pelatihan yang dirancang sesuai kebutuhan, efektif, dan berdampak nyata.