K

Daur Biogeokimia dan Fenomena Hujan Asam

Pengenalan

  • Fenomena hujan asam melanda beberapa wilayah di Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan, Jakarta, dan Bandung.
  • Hujan asam memiliki kadar keasaman dengan pH di bawah 5,6, lebih asam dibandingkan hujan biasa.
  • Dampak hujan asam:
    • Meningkatkan keasaman tanah dan air permukaan.
    • Berbahaya bagi ikan, tanaman, dan manusia.

Daur Biogeokimia

  • Daur biogeokimia: Proses daur ulang unsur kimia melalui makhluk hidup dan lingkungan abiotik (tanah, air).
  • Unsur yang mengalami daur biogeokimia: Karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen, sulfur, dan fosfor.
  • Enam jenis daur biogeokimia:
    1. Siklus air
    2. Siklus karbon
    3. Siklus oksigen
    4. Siklus nitrogen
    5. Siklus sulfur
    6. Siklus fosfor

Siklus Air

  • Dikenal juga dengan daur hidrologi.

  • Proses pergerakan air dari atmosfer ke bumi dan sebaliknya.

  • Tahapan dalam siklus air:

    1. Evaporasi: Proses air menguap ke atmosfer, melibatkan lautan, sungai, dan penguapan dari tumbuhan.
    2. Kondensasi: Air berubah dari gas menjadi cair, membentuk awan.
    3. Presipitasi: Air jatuh ke bumi dalam bentuk hujan, salju, dsb.
    4. Infiltrasi: Air meresap ke dalam tanah.
    5. Aliran permukaan: Air yang tidak meresap mengalir di permukaan bumi.
    6. Transpirasi: Tumbuhan mengeluarkan uap air melalui stomata.
  • Jenis siklus air:

    • Siklus pendek: Evaporasi dari laut ke atmosfer, kondensasi, presipitasi, kembali ke laut.
    • Siklus sedang: Air menguap, dibawa angin ke daratan, mengalami presipitasi, meresap ke tanah.
    • Siklus panjang: Melibatkannya gletser dan proses mencairnya.

Dampak Kegiatan Manusia Terhadap Siklus Air

  • Efek rumah kaca: Peningkatan suhu global mempengaruhi pola curah hujan.
  • Hujan asam: Gas SO2 dan NOx bereaksi dengan uap air, menyebabkan keasaman tinggi yang merusak ekosistem.
  • Pencemaran air: Limbah manusia mencemari sumber air, mengganggu siklus air alami.

Siklus Karbon

  • Proses pertukaran senyawa karbon antara atmosfer dan permukaan bumi.
  • Karbon terdapat dalam bentuk CO2 di udara, air, dan batu.
  • Proses siklus karbon:
    1. Fotosintesis: Tumbuhan menyerap CO2 untuk menghasilkan makanan.
    2. Rantai makanan: Perpindahan karbon melalui saluran makanan.
    3. Respirasi: Karbon dioksida dilepaskan oleh makhluk hidup saat bernapas.
    4. Dekomposisi: Terjadi saat makhluk hidup mati dan diuraikan.
    5. Pembakaran fosil: Melepaskan CO2 ke atmosfer.

Siklus Oksigen

  • Menghubungkan siklus karbon dan berperan dalam fotosintesis.
  • Tahapan:
    1. Tumbuhan melepaskan oksigen saat fotosintesis.
    2. Organisme aerobik menggunakan oksigen untuk respirasi.
    3. Karbon dioksida kembali digunakan oleh tumbuhan.

Siklus Nitrogen

  • Proses pergerakan nitrogen dari atmosfer ke tanah dan organisme.
  • Tahapan:
    1. Fiksasi Nitrogen: Diubah menjadi amonia oleh bakteri.
    2. Nitrifikasi: Amonia diubah menjadi nitrat.
    3. Asimilasi: Tumbuhan menyerap senyawa nitrogen.
    4. Amonifikasi: Nitrogen dilepaskan ke tanah saat makhluk hidup mati.
    5. Denitrifikasi: Nitrat diubah kembali menjadi nitrogen gas.

Siklus Sulfur

  • Sulfur di atmosfer dalam bentuk SO2, dihasilkan dari aktivitas gunung berapi dan pembakaran bahan bakar.
  • Proses siklus sulfur:
    1. Gas SO2 bersenyawa dengan air membentuk asam sulfat.
    2. Ion sulfat diserap oleh tumbuhan.
    3. Dilepaskan kembali melalui penguraian makhluk hidup.

Siklus Fosfor

  • Fosfor berasal dari bebatuan dan terbatas persediaannya.
  • Tahapan:
    1. Batuan mengalami erosi, melepaskan fosfat.
    2. Fosfat diserap oleh tumbuhan.
    3. Ditularkan ke hewan dan manusia melalui rantai makanan.
    4. Dilepaskan kembali ke ekosistem oleh proses penguraian.

Kesimpulan

  • Kesemua siklus biogeokimia: air, karbon, oksigen, nitrogen, sulfur, dan fosfor penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
  • Aktivitas manusia dapat mengganggu keberlangsungan siklus ini, berdampak pada lingkungan.