MC

week 3 - observasi perilaku

Observation during Assessment

  • Berbeda dengan lingkungan lain:

    • Interaksi biasanya satu lawan satu.

    • Lebih personal dan fokus dibanding interaksi kelompok.

    • Disusun dengan hati-hati agar memaksimalkan perhatian dan performa klien.

    • Mungkin tidak representatif terhadap perilaku sehari-hari di rumah, sekolah, atau tempat kerja.

5 Dimensions of Observed Clinical Process

1. Perspective of Observation

  • Point of view dari pengamat:

    • Researcher: observer terlatih.

    • Clinician: peserta sekaligus profesional.

    • Client/help-seekers: peserta yang menjadi subjek.

    • Significant others: keluarga/kerabat.

2. Person/Focus

  • Elemen yang diamati:

    • Client system: individu, keluarga.

    • Clinician system: terapis, lembaga.

    • Interaction: hubungan antara klien dan klinisi.

3. Aspect of Behavior

  • Jenis perilaku yang diamati:

    • Intention/form: maksud di balik ucapan/ekspresi.

    • Content: ide atau tema yang diungkapkan.

    • Style: cara penyampaian (frekuensi, intensitas, non-verbal).

    • Quality: kualitas penyampaian (akurasi, keterampilan).

4. Unit Level

  • Level proses yang diamati:

    • Sentence (idea unit): satu ide.

    • Action/speaking turn (interaction unit).

    • Episodes (topic/task unit).

    • Occasion (scene unit): situasi pertemuan.

    • Relationship (interpersonal unit): keseluruhan relasi.

    • Organization (institution unit).

    • Person (self unit): sistem keyakinan & karakteristik.

5. Sequential Phase

  • Orientasi temporal:

    • Context: antecedent.

    • Process: perilaku yang diamati.

    • Effects: konsekuensi (reinforcement, outcome).

How to Do Observation

  • Catat perilaku spesifik (kontak mata, fokus, usaha, kecemasan).

  • Catat komentar (relevan/irrelevan).

  • Kategorikan dalam tema berulang (contoh: inattention, persistence).

  • Hubungkan tema untuk memahami profil individu → buat hipotesis interpretatif.

Dos and Don’ts

Don’ts:

  • Hanya list perilaku tanpa hipotesis.

  • Hanya list hipotesis tanpa contoh perilaku.

Dos:

  • Tulis interpretive hypothesis segera setelah sesi.

  • Periksa catatan perilaku.

  • Gabungkan hipotesis + perilaku dalam paragraf.

Topics for Behavioral Observation Reports

  • Physical appearance

  • Rapport

  • Language style

  • Response to failures & feedback

  • Attention & distractibility

  • Activity level

  • Anxiety, mood, impulsivity

  • Problem-solving strategy

  • Attitude (toward test, examiner, self)

  • Unusual mannerisms/habits

  • Validity of test results

Key Observation Areas

1. Physical Appearance

  • Petunjuk fungsi fisik, psikologis, neurologis.

  • Aspek: tinggi, berat, grooming.

  • Melibatkan seluruh indra: penglihatan, pendengaran, penciuman, sentuhan.

2. Rapport

  • Mudah/sulit membangun hubungan.

  • Faktor: kepribadian (ramah, pemalu, agresif).

  • Perhatikan nilai, kepercayaan, perilaku yang berbeda.

3. Communication

  • Aspek: kecepatan, pitch, volume, ritme.

  • Perhatikan aksen, dialek, spontanitas, grammar, gestur.

4. Response to Failures

  • Reaksi terhadap item sulit: bekerja lebih keras, menyerah, menolak lanjut.

  • Dipengaruhi oleh kepercayaan diri.

5. Response to Feedback

  • Variasi respon: senyum, acuh.

  • Jenis reinforcement yang memotivasi.

  • Ada yang belajar dari feedback, ada yang tidak.

6. Attention

  • Perhatikan rentang perhatian (awal vs akhir).

  • Faktor distraksi.

7. Activity Level

  • Mannerism & gerakan → petunjuk kecemasan, bosan, impulsivitas.

  • Postur → konsep diri.

8. Mood & Temperament (Brooks & Goldstein, 2001)

  • Easy child: kooperatif, senang dites.

  • Slow-to-warm-up: butuh waktu adaptasi.

  • Difficult child: masalah atensi, motivasi, regulasi diri.

9. Problem-Solving Strategies

  • Ganti strategi cepat vs langkah hati-hati.

10. Attitude Toward Self

  • Ekspresi wajah & pernyataan tentang diri.

11. Unusual Mannerisms

  • Contoh: flicking invisible specks, spinning objects.

12. Non-Testing Environment Observation

  • Tentukan perilaku target, lokasi, metode pencatatan.

  • Gunakan definisi perilaku yang jelas.

Behavioral Assessment System for Children

  • Student Observation System (digunakan di kelas).

Mental Status Examination (MSE)

  • Mirip general physical exam → ringkasan fungsi mental.

  • Sifat: non-standardized, non-quantifiable, subjektif.

  • Data dapat digunakan dalam berbagai format.

Komponen MSE

  • Appearance

  • Behavior

  • Orientation

  • Memory

  • Sensorium

  • Mood & Affect

  • Intellectual functioning

  • Perceptual process

  • Thought content

  • Thought process

  • Insight

  • Judgment

Appearance
  • Tampilan umum, pakaian, hygiene.

  • Konsistensi dengan usia, status sosial, budaya.

  • Indikasi: self-perception, kesesuaian dengan norma sosial.

Behavior
  • Verbal: tone, flow (rapat, lambat, terhambat), slang, aksen.

  • Non-verbal: postur, ekspresi wajah, kontak mata, aktivitas motorik.

  • Bizarre behavior: tawa/menangis berlebihan → indikasi gangguan.

Orientation
  • Orientasi x3: orang, tempat, waktu.

  • Disorientasi → organic condition.

Memory
  • Immediate, recent, remote.

  • Gangguan memori → organic condition, psikosis, anxiety.

Sensorium
  • Fungsi sistem reseptif (indera + konsentrasi).

  • Indikasi kesadaran dan respons terhadap lingkungan.

Mood & Affect
  • Mood: emosi dominan (anger, anxiety, depression, apathy).

  • Affect: rentang emosi (normal vs flat/blunted).

Intellectual Functioning
  • Diamati melalui kemampuan verbal, vocab, pendidikan.

  • Uji: baca-tulis, informasi umum, aritmetika, interpretasi proverb.

Perceptual Process
  • Akurasi persepsi dunia.

  • Defisit: halusinasi.

    • Gustatory, olfactory, tactile → organic.

    • Visual, auditory → organic/functional.

Thought Content
  • Ide/tema yang dibicarakan.

  • Defisit: delusi, obsesi, kompulsi, fobia.

Thought Process
  • Alur pikiran (stream of consciousness).

  • Defisit:

    • Underproductivity (mute).

    • Blocking.

    • Flight of ideas (manic).

    • Loosening of associations: rambling, circumstantialities, tangentiality, non sequitur.

Insight
  • Kemampuan menyadari masalah & perilaku sendiri.

  • Menyalahkan orang lain vs tanggung jawab diri.

Judgment
  • Kemampuan mengambil keputusan sehari-hari.

  • Pola: impulsif, rasional, metodologis, trial-error.

  • Impairment → psikosis, organic, rendah IQ.

Tabel Perbandingan

Mood vs Affect

Aspek

Mood

Affect

Definisi

Emosi dominan yang berlangsung

Rentang ekspresi emosi saat wawancara

Contoh

Anxiety, depression, elation

Flat, blunted, normal variability

Durasi

Lebih stabil

Lebih fluktuatif

Indikasi Klinis

Kondisi emosional keseluruhan

Respons spontan terhadap isi pembicaraan