week 3 - planning, instruction & tech
1. Instructional Planning
Definisi:
Instructional Planning (IP) = proses mengembangkan strategi sistematis dan terorganisir untuk merancang pembelajaran.Prinsip Dasar:
Meskipun ada momen instruksional spontan yang berharga, pembelajaran tetap harus direncanakan.
Pendekatan: Mapping backward
Mulai dari gambaran besar (big picture).
Pertanyaan kunci:
Apa yang harus siswa pelajari? (Learning Goals/Objectives)
Bagaimana mengetahui siswa sudah belajar? (Assessments)
Konten/aktivitas apa yang mendukung tujuan? (Learning Activities & Materials)
2. Time Frames of Teacher Planning
Alat & Alur Perencanaan:
Academic Calendar
Yearly Planning
Semestral Planning
Termly Planning
Weekly Planning
Daily Planning
Catatan:
Perencanaan bisa bersifat makro → mikro (dari tahunan ke harian).
Contoh disediakan dalam materi (Matematika kelas 3 SD).
3. Knowing the Students
Motto: “Tak kenal, maka tak sayang.”
Guru perlu memahami karakteristik pembelajar, termasuk Gen-Z:
Digital native.
Butuh interaksi cepat.
Lebih visual & interaktif.
4. Teacher-Centered Lesson Planning & Instruction
Behavioral Objectives
Pernyataan jelas, terukur, dapat diamati tentang perilaku siswa setelah pembelajaran.
Komponen:
Student’s behavior → apa yang dipelajari/dilakukan.
Condition → kondisi evaluasi.
Performance criteria → standar minimal.
Contoh:
Siswa menyebutkan hasil perkalian 1–5.
Diberikan kartu soal perkalian sederhana.
Minimal 8/10 jawaban benar.
Task Analysis
Memecah tugas kompleks ke bagian sederhana.
Tentukan keterampilan/prakonsep → daftar bahan → urutan langkah.
Instructional Taxonomies (Bloom)
Cognitive → pengetahuan & pemikiran.
Affective → sikap, nilai, emosi.
Psychomotor → keterampilan motorik.
5. Teacher-Centered Instructional Strategies
Direct Instruction
Premis: cara terbaik memaksimalkan waktu akademik = menciptakan lingkungan belajar yang terstruktur.
Ciri:
Teacher direction & control.
Ekspektasi tinggi.
Waktu maksimal untuk tugas akademik.
Minimasi emosi negatif.
Metode Utama:
Orienting:
Review kegiatan sebelumnya, bahas tujuan, beri instruksi jelas, berikan overview.
Gunakan advance organizers (expository/comparative).
Lecturing, Explaining, Demonstrating → menyajikan informasi, memberi instruksi, menyimpulkan.
Questioning & Discussing:
Hindari pertanyaan ya/tidak.
Gunakan urutan jelas & beri waktu berpikir.
Mastery Learning:
Kuasai satu konsep sebelum lanjut ke yang lebih sulit.
Seatwork: siswa bekerja mandiri.
Homework: harus membangun keterampilan belajar & motivasi, lebih efektif jika tersebar, bukan sekali banyak.
6. Learner-Centered Lesson Planning & Instruction
Prinsip:
Fokus pada persepsi siswa tentang lingkungan belajar positif & hubungan dengan guru.
Menekankan active, reflective learning.
Faktor-Faktor:
Cognitive & Metacognitive
Belajar efektif = konstruksi makna.
Mengaitkan info baru dengan pengetahuan lama.
Strategic thinking & thinking about thinking.
Motivational & Affective
Motivasi & emosi → memengaruhi seberapa banyak yang dipelajari.
Intrinsic motivation → dipicu oleh kebaruan, relevansi, kontrol diri.
Motivasi → memengaruhi usaha & ketekunan.
Developmental & Social
Perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial harus diperhatikan.
Interaksi sosial & komunikasi = kunci belajar.
Individual Differences
Setiap siswa punya strategi & kemampuan unik.
Latar belakang bahasa, budaya, sosial perlu dipertimbangkan.
Standar & asesmen harus menantang sekaligus adil.
Strategi Learner-Centered:
Problem-Based Learning
Discovery Learning
Essential Questions
7. Technology & Education
Guru perlu mempertimbangkan 5 hal ketika memakai teknologi:
Topik apa yang layak diperdalam.
Apa yang harus dipahami siswa tentang topik.
Bagaimana siswa mengembangkan & menunjukkan pemahaman.
Bagaimana siswa & guru menilai pembelajaran.
Bagaimana siswa & guru belajar bersama.
8. Tabel Perbandingan
Teacher-Centered vs Learner-Centered
Aspek | Teacher-Centered | Learner-Centered |
---|---|---|
Peran Guru | Kontrol penuh, memberi instruksi & arahan | Fasilitator, pemandu diskusi & refleksi |
Peran Siswa | Pasif, penerima informasi | Aktif, membangun pengetahuan sendiri |
Tujuan | Kuasai materi sesuai target guru | Membangun makna & koneksi personal |
Metode | Lecturing, drill, seatwork, homework | Problem-based, discovery, essential questions |
Evaluasi | Fokus hasil akhir, kriteria performa | Proses + hasil, asesmen beragam |
Kelebihan | Struktur jelas, efisien, terukur | Lebih memotivasi, relevan, personal |
Kekurangan | Bisa membosankan, kurang fleksibel | Lebih lama, sulit terkontrol, menantang untuk semua siswa |
Catatan Akhir:
Dalam praktik, guru sering menggunakan kombinasi teacher-centered & learner-centered sesuai konteks.
Integrasi teknologi bisa menjadi jembatan antara keduanya, misalnya melalui polling online, breakout room, Padlet, dll.