4.1 Strategi Penelitian Kuantitatif & Validitas

Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
  • Kuantitatif: Mengukur variabel numerik, dianalisis statistik untuk menentukan kuantitas.

  • Kualitatif: Observasi, dirangkum naratif.

  • Perbedaan utama: Jenis data.

Strategi Penelitian Kuantitatif
  • Dari ide → buat hipotesis → tentukan cara ukur variabel → lalu pilih strategi penelitian.

  • Strategi ditentukan oleh pertanyaan dan tujuan penelitian.

Strategi Berdasarkan Pertanyaan Penelitian
  • Hubungan: Perubahan satu variabel secara konsisten diikuti perubahan variabel lain.

Strategi Penelitian Deskriptif
  • Tujuan: Mendeskripsikan satu variabel saja, tanpa mencari hubungan dengan variabel lain.

  • Contoh: Tingkat depresi mahasiswa UPH.

Strategi Penelitian Korelasional
  • Mengukur dua (atau lebih) variabel pada tiap individu.

  • Fokus: Hubungan antar variabel, bukan sebab-akibat.

  • Bentuk hubungan: Linear, curvilinear, positif, atau negatif.

  • Data ditampilkan dalam tabel skor dan scatter plot.

  • gambar a: deskriptif b: positif c: negatif d: kurvilinear

Strategi Penelitian Perbandingan Skor
  • Tujuan: Melihat hubungan dua variabel dengan membandingkan skor antar kelompok.

  • Tiga strategi utama:

    • Eksperimental: Untuk mengetahui hubungan sebab-akibat. (harus random)

    • Eksperimental Semu (Quasi-Experimental): Bertujuan sebab-akibat, tapi ada batasan dalam penarikan kesimpulan absolut. (ex. jika sample tidak random, jumlah tidak sama, sebab hal lain, etc.)

    • Non-eksperimental: Menunjukkan hubungan variabel tanpa menjelaskan sebab-akibat. (ex: questionnaire)

Ringkasan Lima Strategi Penelitian

  1. Deskriptif:

    • Tujuan: Mendeskripsikan variabel individual dalam kelompok spesifik.

    • Data: Daftar skor individu.

    • Contoh: Rata-rata mahasiswa belajar 12.5 jam/minggu, tidur 7.2 jam/malam.

  2. Korelasional:

    • Tujuan: Mendeskripsikan hubungan dua variabel, tidak menjelaskan sebab-akibat.

    • Data: Dua skor per individu.

    • Contoh: Hubungan waktu bangun dan IPK mahasiswa, alasan tidak diketahui.

  3. Eksperimental:

    • Tujuan: Memberikan penjelasan sebab-akibat.

    • Data: Dua kondisi perlakuan berbeda, ukur variabel kedua di tiap kondisi.

    • Contoh: Meningkatkan latihan menurunkan kadar kolesterol.

  4. Quasi-Eksperimental:

    • Tujuan: Mencoba penjelasan sebab-akibat, tetapi tidak absolut.

    • Data: Pengukuran sebelum-sesudah untuk kelompok perlakuan dan kontrol.

    • Contoh: Perlakuan menurunkan kebiasaan merokok, tapi bisa disebabkan faktor lain.

  5. Noneksperimental:

    • Tujuan: Mendeskripsikan hubungan antar variabel tanpa sebab-akibat.

    • Data: Skor dua kelompok berbeda atau satu kelompok pada dua waktu berbeda.

    • Contoh: Ada hubungan jenis kelamin & kemampuan verbal, tapi alasan tidak diketahui.

Perbandingan Validitas Strategi

Validitas Internal dan Eksternal
  • Validitas Penelitian: Kualitas penelitian dalam menjawab pertanyaan dan mengungkap kebenaran.

  • Ancaman Validitas: Hal-hal yang meragukan kualitas atau hasil penelitian.

Definisi Validitas
  • Validitas Internal: Tercapai jika hanya ada satu penjelasan tunggal dan tidak ambigu mengenai hubungan antar-variabel.

  • Validitas Eksternal: Baik jika hasil dapat digeneralisasi ke orang-orang, setting, waktu, pengukuran, dan karakteristik di luar penelitian.

Perbandingan Validitas Strategi Penelitian

  • Validitas Eksternal Tinggi:

    • Ditemukan pada strategi: Deskriptif, Korelasional, Non-eksperimental.

    • Alasannya: Desain ini relevan dan aplikatif di situasi riil.

  • Validitas Internal Tinggi:

    • Ditemukan pada strategi: Eksperimental.

    • Alasannya: Adanya kontrol terhadap variabel yang sangat banyak.

  • Validitas Internal & Eksternal Cukup Baik:

    • Ditemukan pada strategi: Eksperimental Semu (Quasi-Experimental).

    • Alasannya: Merupakan gabungan kontrol (seperti eksperimental) dan penerapan di situasi riil (seperti noneksperimental), sehingga memberikan keseimbangan antara keduanya.

Prosedur Penelitian
  • Gambaran langkah detail penelitian, termasuk manipulasi/pengukuran variabel, jumlah partisipan, dan alur proses.

Contoh Isu Validitas (Quiz)
  • Soal 1: Tekanan akademik mahasiswa 18-23 thn berkaitan depresi; hasilnya diduga berbeda pada usia >25 thn. Isu Validitas Interal.

  • Soal 2: Tingkat stres, kecemasan, dan depresi meningkat di bulan Februari; tidak yakin karena adanya Valentine. Isu Validitas Internal.

Validitas Eksternal: Tiga Jenis Generalisasi
  • Dari sampel ke populasi umum.

  • Dari satu penelitian ke penelitian lain.

  • Dari penelitian ke situasi dunia riil.

  • Ancaman umum: generalisasi dibatasi oleh perbedaan antara situasi riset dan konteks nyata.

Ancaman Validitas Eksternal
  • Kategori Partisipan:

    • Bias seleksi (sampel tidak representatif).

    • Mahasiswa sebagai sampel (sulit digeneralisasi ke non-mahasiswa).

    • Bias sukarelawan (beda partisipan sukarela dan non-sukarela).

    • Karakteristik partisipan seragam (batasi generalisasi demografi lain).

    • Generalisasi antar-spesies (hewan ke manusia, perlu cek kemiripan).

  • Faktor Lain:

    • Efek kebaruan (novelty): peningkatan semangat/kecemasan di situasi baru.

    • Gangguan perlakuan berganda (multiple treatment interference): pengaruh perlakuan sebelumnya.

    • Efek kelelahan (fatigue): lelah mempengaruhi performa.

    • Efek latihan (practice): pengalaman meningkatkan performa.

    • Karakteristik eksperimenter: unik pada eksperimenter mempengaruhi hasil.

    • Sensitisasi (pretest sensitization): partisipan sadar tujuan, memengaruhi respons.

  • Kategori Fitur Pengukuran:

    • Sensitisasi, respons pengukuran, waktu pengukuran dapat membatasi generalisasi.

Ancaman Validitas Internal
  • Dicapai jika hanya ada satu penjelasan untuk hubungan dua variabel, tanpa variabel ekstraneous yang jadi confounding.

  • Variabel lingkungan: Faktor lingkungan mempengaruhi hasil (misal: dua perlakuan di lingkungan beda).

  • Perbedaan individu: Karakteristik personal (misal: bias penugasan jika kelompok tidak sebanding).

  • Ancaman terkait waktu:

    • Sejarah (History): Kejadian eksternal yang mempengaruhi peserta berbeda antar perlakuan.

    • Maturasi (Maturation): Perubahan fisiologis/psikologis peserta antara perlakuan.

    • Instrumentasi (Instrumentation): Perubahan alat ukur antara perlakuan.

    • Efek Pengujian (Testing Effects): Pengukuran sebelumnya memicu efek belajar/latihan.

    • Regresi Statistik (Statistical Regression): Skor ekstrem cenderung mendekati rata-rata pada pengukuran berikutnya.

Artefak Penelitian
  • Mempengaruhi validitas dan reliabilitas, mengancam validitas baik internal maupun eksternal.

  • Bias eksperimen: Ekspektasi peneliti mempengaruhi hasil.

  • Demand characteristics: Petunjuk tujuan/hipotesis mempengaruhi respons peserta.

  • Reaktivitas partisipan: Perilaku berubah karena sadar dalam penelitian.

Contoh Kasus: Musik Lembut vs Ketukan Musik
  • Desain: 2 kondisi (musik on vs off) pada grup sama, diberi soal aritmetika.

  • Walau ada hasil terlihat, bisa ada penjelasan alternatif (misal: penurunan performa karena kelelahan, bukan musik).

Question: semua validitas internal, external, lalu variabel extraneous, confounding nya apa?