Pengertian ilmu ekonomi berasal dari Bahasa Yunani yang berarti manajemen rumah tangga
Oikonomia berarti aturan masyarakat sebagai hukum kodrat yang menetapkan rumah tangga yang baik
Oikos berarti keluarga/rumah tangga
Nomos berarti peraturan, aturan, hukum
Adam Smith: Ekonomi adalah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan negara
J. B. Say: Ekonomi adalah suatu kajian tentang peraturan yang bisa menentukan kekayaan
J. S. Mill: Ekonomi adalah ilmu praktis tentang produksi dan distribusi kekayaan
Alfred Marshall: Ekonomi adalah studi tentang umat manusia dalam usaha mengkaji bagian dari tindakan individu dan sosial yang paling dekat dengan pencapaian dan penggunaan kesejahteraan material
John B. Penson: Ekonomi adalah ilmu kesejahteraan material
Lionel Robbins: Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia sebagai kaitan antara tujuan (ends) dan sarana yang langka (scarce means) yang mempunyai banyak alternatif kegunaan
Richard G. Lipsey: Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari pemanfaatan sumber daya yang langka untuk memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas
N. Gregory Mankiw: Ekonomi adalah studi tentang cara masyarakat mengelola sumber-sumber daya yang langka
Robert B. Ekelund & Robert D. Tollison: Ekonomi adalah cara individu dan masyarakat yang mempunyai keinginan yang tidak terbatas memilih untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk memuaskan keinginan mereka
Paul A. Samuelson & William Nordhaus: Ekonomi adalah cara masyarakat menggunakan daya produksi yang terbatas untuk menghasilkan barang dan jasa serta mendistribusikannya kepada berbagai individu
Ekonomi berkaitan dengan bagaimana rumah tangga mengatur dan menggunakan sumber daya yang terbatas untuk mencapai kekayaan/kesejahteraan
Xenophon menulis karya Oeconomicus yang berarti manajemen rumah tangga
Terbitnya buku The Wealth of Nations oleh Adam Smith pada tahun 1779
Revolusi industri mempengaruhi perkembangan ilmu ekonomi
Adam Smith berpendapat bahwa pasar dapat berjalan dengan baik tanpa campur tangan pemerintah
Barang yang ditukarkan harus ada secara fisik atau nyata
Individu/kelompok yang ingin melakukan barter harus saling memerlukan barang yang ditukarkan pada saat bersamaan
Barang yang ditukar harus memiliki nilai setara atau mendekati
Terdapat kesepakatan antara kedua belah pihak
Kebutuhan manusia terdiri atas kebutuhan primer, sekunder, dan tersier
Kelangkaan sumber daya
Biaya peluang
Kebutuhan manusia tidak terbatas
Kebutuhan manusia dikelompokkan berdasarkan jenis kebutuhan, kegunaan barang, dan pengaruh yang mempengaruhi kebutuhan
Jenis kebutuhan berdasarkan tingkat intensitas (primer, sekunder, tersier)
Jenis kebutuhan berdasarkan subjek yang membutuhkan (individu, umum)
Jenis kebutuhan berdasarkan waktu (sekarang, masa mendatang)
Jenis kebutuhan menurut sifat pemenuhan kebutuhan (jasmani/fisik, rohani)
Kebutuhan primer: kebutuhan yang harus dipenuhi untuk menjalankan hidupnya
Kebutuhan sekunder: kebutuhan pelengkap yang dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi
Kebutuhan tersier: kebutuhan yang bersifat mewah dan dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi
Kebutuhan individu: kebutuhan yang berhubungan dengan berbagai individu yang berbeda
Kebutuhan umum: kebutuhan yang berhubungan dengan masyarakat atau kebutuhan sosial
Kebutuhan yang tidak bisa ditunda pemenuhannya dan harus dilakukan saat ini.
Contoh: obat bagi yang sakit, makan bagi yang lapar, dll.
BERDASARKAN WAKTU KEBUTUHAN SEKARANG
Kebutuhan yang dirancang atau direncanakan untuk terpenuhi di masa depan.
Contoh: menabung untuk biaya pendidikan, liburan, nonton konser, dll.
BERDASARKAN WAKTU KEBUTUHAN MASA MENDATANG
BERDASARKAN SIFAT PEMENUHAN KEBUTUHAN
KEBUTUHAN JASMANI/FISIK
Kebutuhan yang berhubungan dengan tubuh manusia.
Contoh: olahraga, makanan, minuman, pakaian, obat-obatan.
BERDASARKAN SIFAT PEMENUHAN KEBUTUHAN
KEBUTUHAN ROHANI
Kebutuhan yang berhubungan dengan kejiwaan manusia.
Contoh: agar dapat bekerja dengan baik, karyawan perlu mendapat motivasi, dan latihan; agar siswa bisa mendapat nilai baik, maka perlu cita-cita, motivasi, kesadaran belajar.
KEGUNAAN SUATU BARANG
Kegunaan bentuk (form utility)
Kegunaan tempat (place utility)
Kegunaan waktu (time utility)
Kegunaan kepemilikan (ownership utility)
Setiap hari manusia membutuhkan berbagai barang untuk memenuhi kebutuhannya.
Kegunaan suatu barang bagi manusia setidaknya dapat dibedakan menjadi kegunaan bentuk, tempat, waktu, dan milik (Hussain, 2010)
Kegunaan yang muncul setelah suatu barang diubah bentuknya.
Contoh: papan, paku, cat, dan pelitur yang diolah menjadi meja.
KEGUNAAN BENTUK (FORM UTILITY)
Kegunaan yang muncul setelah suatu barang dipindahkan ke tempat lain.
Contoh: batu kapur di gunung akan memiliki nilai ekonomis setelah diangkut ke lokasi pembangunan di kota.
KEGUNAAN TEMPAT (PLACE UTILITY)
Kegunaan barang ketika digunakan tepat waktu.
Contoh: pakaian bayi yang berguna pada waktu bayi telah lahir.
KEGUNAAN WAKTU (TIME UTILITY)
Kegunaan barang yang muncul ketika barang tersebut telah dimiliki.
Contoh: komputer yang ada di toko akan berguna setelah pembeli memiliki barang tersebut sehingga dapat digunakan.
KEGUNAAN MILIK (OWNERSHIP UTILITY)
FAKTOR YG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN
Lingkungan
Agama
Adat istiadat
Peradaban
Terdapat perbedaan kebutuhan antarindividu dan antarkelompok.
Contoh: kebutuhan seorang pelukis dan arsitek tentu berbeda.
Terdapat beberapa penyebab perbedaan kebutuhan tersebut.
Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, agama, adat istiadat, dan peradaban.
LINGKUNGAN
Manusia yang hidup pada lingkungan yang berbeda akan memiliki kebutuhan yang berbeda pula.
Contoh: orang yang tinggal di daerah yang beriklim dingin cenderung menggunakan pakaian tebal, sedangkan orang yang tinggal di daerah beriklim tropis cenderung menggunakan pakaian tipis.
AGAMA
Salah satu faktor pembeda kebutuhan individu.
Contoh: orang yang beragama Islam membutuhkan Al-Qur'an, sajadah, dan tasbih untuk beribadah serta tidak mengonsumsi daging babi.
Di lain pihak, penganut agama Hindu menggunakan bunga, janur, dan perlengkapan lainnya untuk melaksanakan ritual keagamaan serta tidak mengonsumsi daging sapi.
ADAT ISTIADAT
Adat istiadat yang berlaku di suatu daerah juga turut memengaruhi perbedaan kebutuhan dan pola hidup seseorang.
Contoh: masyarakat suku Melayu Riau memiliki tradisi untuk menggunakan berbagai jenis pakaian adat berdasarkan waktu/acara tertentu.
Sementara itu, masyarakat Tapanuli memiliki tradisi menggunakan ulos dalam acara-acara adat.
PERADABAN
Kemajuan peradaban yang berbeda-beda di tiap wilayah juga menyebabkan perbedaan kebutuhan.
Contoh: tahun 1980-an sarana komunikasi di Indonesia masih terbatas pada telepon dan pos.
Saat ini, masyarakat Indonesia dapat berkomunikasi dengan menggunakan telepon seluler dan internet.
Untuk memenuhi kebutuhan manusia diperlukan barang dan jasa.
Barang: alat pemenuhan kebutuhan manusia yang mempunyai bentuk fisik.
Jasa: alat pemenuhan kebutuhan yang tidak berbentuk, tapi bisa dirasakan manfaatnya.
BARANG DAN JASA SEBAGAI ALAT PEMENUHAN KEBUTUHAN
JENIS-JENIS BARANG
Berdasarkan cara memperoleh (barang ekonomi, barang nonekonomi/bebas)
Berdasarkan kepentingan (inferior, esensial, normal, mewah)
Berdasarkan cara penggunaan (pribadi, publik)
Berdasarkan hubungan pemakaian (substitusi, komplementer)
Berdasarkan cara pengerjaan/proses pengolahan (mentah, setengah jadi, jadi)
Berdasarkan bentuk dan sifat (tetap, bergerak)
CARA MEMPEROLEH BARANG EKONOMI
Barang yang didapat dengan cara mengorbankan sesuatu untuk mendapatkannya.
Contoh: baju, komputer, sepatu, dll.
Barang yang bisa didapat tanpa pengorbanan atau biaya.
Barang-barang ini biasanya tersedia di alam.
Contoh: sinar matahari, air sungai, pasir di pantai, udara, dll
CARA MEMPEROLEH BARANG NONEKONOMI/ BARANG BEBAS
BERDASARKAN KEPENTINGAN
BARANG INFERIOR
Barang yang pemakainnya dikurangi jika pendapatan bertambah dan sebaliknya.
Contoh: sandal jepit, barang bekas, barang tiruan, dll.
BERDASARKAN KEPENTINGAN
BARANG ESENSIAL
Barang yang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaannya tidak signifikan dipengaruhi oleh tingkat pendapatan.
Contoh: beras, gula, minyak sayur, bensin, dll.
BERDASARKAN KEPENTINGAN
BARANG NORMAL
Barang yang permintaannya bertambah pada saat pendapatan meningkat dan sebaliknya.
Contoh: baju, buku, komputer, dll.
BERDASARKAN KEPENTINGAN
BARANG MEWAH
Barang yang berharga mahal dan dapat meningkatkan status sosial penggunanya.
Contoh: perhiasan berlian, mobil mewah, dan kapal pesiar, dll.
CARA PENGGUNAAN BARANG PRIBADI
Barang yang dimiliki dan digunakan oleh individu atau perorangan.
Contoh: rumah, tabungan, dan mobil, dll.
Barang substitusi adalah barang yang dapat digunakan untuk menggantikan fungsi barang lain.
Contoh: beras dapat digunakan sebagai pengganti jagung, pulpen dapat digunakan sebagai pengganti pensil, motor dapat digunakan sebagai pengganti sepeda, dll.
Hubungan pemakaian barang substitusi adalah ketika suatu barang dapat digunakan sebagai pengganti dari barang lain.
Barang komplementer adalah barang yang kegunaannya makin bertambah jika digunakan bersama dengan barang lainnya.
Contoh: motor membutuhkan bensin, teh membutuhkan gula, sepatu membutuhkan kaos kaki, dll.
Hubungan pemakaian barang komplementer adalah ketika suatu barang membutuhkan barang lain untuk meningkatkan kegunaannya.
Barang mentah/bahan mentah adalah barang yang belum mengalami pengolahan dan biasanya diperoleh langsung dari alam.
Contoh: kapas, kayu, dll.
Barang setengah jadi adalah barang yang telah diproses pada tahap tertentu, tetapi belum menjadi barang yang siap pakai.
Contoh: benang, papan kayu, dll.
Barang jadi adalah barang yang telah diproses hingga siap untuk digunakan.
Contoh: kemeja, meja, dll.
Barang tetap adalah barang yang bersifat tetap dan tahan lama.
Contoh: gedung, mesin pabrik, tanah, dll.
Barang bergerak adalah barang yang bersifat tidak tetap dan masa pakainya pendek.
Contoh: buah, sayur, beras, bahan bakar, dll.
Kelangkaan (Scarcity) adalah kondisi di mana manusia memenuhi kebutuhan yang tak terbatas.
Terdapat 2 hal utama terkait kelangkaan:
Sumber daya ekonomi (SDE) bersifat terbatas.
Pemenuhan kebutuhan memerlukan SDE yang tidak terbatas.
Kelangkaan menunjukkan hubungan antara berapa banyak sesuatu itu tersedia dan beberapa banyak yang diinginkan.
Jika kita ingin menggunakan suatu barang lebih dari ketersediaan yang ada, barang tersebut menjadi langka.
Penyebab kelangkaan:
Keterbatasan benda pemenuhan kebutuhan di alam.
Kerusakan SDA akibat ulah manusia.
Keterbatasan kemampuan manusia mengolah SDE yang ada.
Peningkatan kebutuhan yang lebih cepat.
Opportunity cost adalah segala sesuatu yang dikorbankan untuk mendapat sesuatu.
Setiap kita memilih sesuatu, kita tidak hanya memilih, tapi juga harus mempertimbangkan biaya peluang.
N. Gregory Mankiw: biaya peluang adalah segala sesuatu yang harus Anda korbankan untuk memperoleh sesuatu.
Robert B. Ekelund dan Robert D. Tollison: biaya peluang adalah biaya dari penggunaan SDE untuk tujuan tertentu, yang diukur dalam keuntungan yang tidak jadi didapat karena tidak memilih alternatif itu dibandingkan komoditas yang didapat karena memilih alternatif lain.
Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus: keputusan memiliki biaya peluang karena memilih sesuatu hal dalam konteks kelangkaan berarti menyerahkan sesuatu hal lain.
Biaya peluang merupakan nilai barang/jasa yang dikorbankan.
Biaya peluang dari sesuatu adalah apa yang dikorbankan untuk mendapatkan sesuatu.
Biaya peluang juga dapat menjadi dasar pilihan jika melakukan alternatif yang dipilih.
Hasilnya adalah sesuatu yang tidak didapat dibandingkan dengan sesuatu yang didapat setelah memilih alternatif tindakan.
Biaya peluang adalah nilai barang/jasa yang dikorbankan karena memilih alternatif lain.
Biaya sehari adalah pengorbanan yang harus dilakukan untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi.
Biaya eksplisit adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan.
Biaya implisit adalah biaya peluang.
Laba akuntansi adalah pendapatan dikurangi biaya eksplisit.
Laba ekonomi adalah pendapatan dikurangi biaya eksplisit dan biaya implisit.
Contoh: Sepasang suami istri ingin pergi bertamasya.
Biaya transportasi: Rp300.000
Tiket masuk: Rp100.000
Jika tidak pergi bertamasya, mereka dapat bekerja dan menghasilkan upah masing-masing sebesar Rp100.000 sehari.
Biaya peluang suami istri yang bertamasya adalah Rp100.000 x 2 = Rp200.000.
Contoh: Amir adalah seorang manajer pada perusahaan telekomunikasi.
Gaji bulanan: Rp5.000.000
Amir beralih pekerjaan dan membuat usaha baru, yakni usaha Warung Internet.
Biaya yang dikeluarkan untuk usaha Warung Internet: Rp10.000.000
Penerimaan yang dia peroleh: Rp13.500.000
Penghasilan per bulan Amir adalah Rp13.500.000 - Rp10.000.000 = Rp3.500.000.
Laba Akuntansi: Rp3.500.000
Biaya Eksplisit: Rp10.000.000
Biaya Implisit (biaya peluang): Rp5.000.000
Laba Ekonomi: Rp13.500.000 - Rp10.000.000 - Rp5.000.000 = (Rp1.500.000) -> Rugi 1.500.000
Jadi, jika dilihat dari laba ekonomi, maka Amir mengalami kerugian.
Contoh: Hadi ditawari untuk bekerja dengan gaji Rp1.500.000 per bulan.
Hadi memiliki kemampuan untuk melakukan produksi barang dengan peluang mendapatkan laba Rp5.000.000 per bulan.
Jika Hadi memilih untuk melakukan produksi sendiri, dia kehilangan peluang untuk bekerja dengan gaji Rp1.500.000 selama 4 bulan.
Biaya peluang bagi Hadi selama 4 bulan adalah 4 x Rp1.500.000 = Rp6.000.000.
Literasi keuangan dan skala prioritas.
Literasi keuangan/finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan risiko, keterampilan agar dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat. (Kemendikbud, 2017)
Isu mendasar bagi kehidupan individu dan masyarakat adalah mekanisme kelangsungan hidup
Pola hidup konsumtif yang tidak sesuai dengan kemampuan pendapatan dan kondisi keuangan menyebabkan masalah keuangan atau literasi keuangan
Salah satu cara mengatasi masalah ekonomi adalah dengan menetapkan skala prioritas
Kebutuhan yang lebih penting harus didahulukan daripada kebutuhan lainnya
Membuat pembukuan keuangan untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran setiap minggu/bulan
Memonitor dan mengevaluasi secara berkala untuk mendeteksi penyebab masalah keuangan dan melakukan tindakan pencegahan
Membuat daftar keuangan dengan mencatat nama, periode, tanggal, kebutuhan, pemasukan, pengeluaran, dan saldo
Ekonomi deskriptif menggambarkan keadaan perekonomian yang sebenarnya terjadi di masyarakat
Ekonomi deskriptif melibatkan pengumpulan informasi faktual tentang masalah ekonomi
Mengumpulkan informasi faktual mengenai masalah ekonomi
Tidak ada penjelasan mengapa fakta-fakta itu terjadi dan tidak ada penilaian atas fakta-fakta itu
Teori ekonomi menggeneralisasi data ekonomi dan memberikan penafsiran atas data tersebut
Teori ekonomi digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan kebijakan ekonomi
Ekonomi makro mempelajari mekanisme kerja perekonomian secara keseluruhan
Ekonomi mikro mempelajari perilaku individu dan rumah tangga produksi dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas
Ekonomi terapan menggunakan hasil kajian teori ekonomi untuk menjelaskan fakta-fakta yang dikumpulkan oleh ekonomi deskriptif
Ekonomi terapan menggunakan teori ekonomi, pengukuran, metode analisis statistik, dan ekonometrika untuk menginformas